twelve

7 0 0
                                    

Khansa mengelus rambut athalla dengan sangat terpaksa,cowo itu tidak berhenti menangis sejak dari kantin tadi.

"Bisa berhenti ga nangis nya?"tanya khansa jengah menatap athalla

"perut gue sakit sa"jawab athalla sambil menarik ingusnya,bahkan hidung cowo itu sudah memerah seperti tomat

Brukk

"Sialan"umpat athalla yang tersungkur di tanah karena khansa yang mendorong nya

"jahat amat lo sa"dumel athalla sambil bangkit dari posisi jatuhnya

"Jorok sih,males gue sama lo"sinis khansa menatap athalla

"udah ga sakit perut tuh"sindir khansa karena athalla yang seolah lupa dengan sakitnya karena terjatuh

"kata siapa?ini sakit banget tau sa"ucap athalla dengan muka di imut imutin dengan tangan yang direntangkan bermaksud memeluk khansa

"najis,jauh jauh lo"reflek khansa mendorong athalla yang hendak memeluk nya

"sabar athalla sabar"ucap athalla mengelus dada nya berusaha sabar, untung dirinya tidak terjungkal untuk yang kedua kali nya

"sibir itihilli sibir"cibir khansa menatap athalla mengejek yang membuat athalla mengerucutkan bibirnya sebal,dih dipikir lo imut?

"Drama mulu lo, gue mau balik"ucap khansa melangkah pergi dari taman sekolah

"eh tungguin gue dong sa"teriak athalla menyusul langkah khansa yang lumayan cepat

**********

Khansa menatap buku mata pelajaran matematika di depannya yang sungguh memuakkan, sudah dua jam lebih Khansa mencoba mengerjakan soal soal yang tertulis di lks namun nihil Khansa sama sekali tidak bisa mengerjakan nya

"gue bodoh gini,otak gue guna apa si?"kesal Khansa karena merasa tidak ada gunanya otak yang dia miliki

"ah udah la,cape gue"Khansa akhirnya menyerah dengan soal soal itu dan mulai mencampakkan buku nya

Khansa beralih menatap benda pipih di atas kasurnya,lalu dirinya mengambil benda pipih itu dan terlihat mengeotak atik sebentar

"ajak athalla nyeblak kali ya?"tanya khansa kepada dirinya sendiri

"tapi kan athalla ga bisa makan pedes,ah bodo amat suruh aja dia makan kerupuk pake air putih"ucap khansa lagi

Khansa mencoba menelpon athalla namun nihil sepertinya cowo itu sedang sibuk sekarang,khansa yang sudah sebal karena menelpon sebanyak 5 kali namun tidak angkat pun melemparkan hp nya asal

"dasar cowo nyebelin"dumel khansa dan langsung melempar kan tubuhnya ke kasur dan mulai membuat pulau

Disisi lain

Athalla menatap sebal cewe didepannya ini,cewenya ini sangat lah lebay alay plus centil dipikir dia cantik gitu?

"lama amat si lo"oceh athalla karena ana sedari tadi tidak selesai memilih beberapa make up

"sabar dong sayang,ini kan aku milih yang bagus biar aku makin cantik"ucap ana mengedipkan mata nya ke athalla

"terus biar kamu ga berpaling dari aku"lanjut ana memberikan senyum lebarnya

"sebanyak apa pun lo make up,muka lo sama aja jelek"ejek athalla menatap ana remeh, sedangkan ana hanya bisa mengepalkan tangannya

Akhirnya sesi memilih makeup yang di lakukan ana selesai juga,sekarang mereka berdua berada di depan kasir untuk membayar

"Totalnya 589 ya kak,mau pembayaran cash atau debit?"tanya sang pegawai ramah

"sayang bayarin ya, terserah kamu debit atau cash"ucap ana menatap athalla dan bergelayut manja di lengan ana

"Sialan minggir lo"umpat athalla melepaskan kasar tubuh ana yang menempel dengannya

"kamu kok gitu si sayang?"tanya ana dengan wajah memerah karena malu

"diem,mulut lo bau"jawab athalla yang membuat ana semakin kesal setelah itu athalla berlaju pergi tanpa memperdulikan ana yang sibuk memanggil dirinya untuk membayar

"enak aja minta bayarin terus"kesal athalla

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 17 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Athalla & KhansaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang