Zerindia Anastasia, cewe yang biasa di panggil Zerin tersebut tiba di bandara SOEKARNO HATTA sepulang dari Australia, gadis itu dengan balutan jaket kulit hitam, celana jeans hitam, dan tak luput dengan topi kesayanganya, dengan rambut tergerai hingga pundak.
Zerin menunggu di lobi selepas pengambilan bagasi, ia juga sedang menungu telfon dari abangnya yang akan jemput. "it's really no one to pick me up?." Gumamnya dengan kesal. karna sudah 45 menit ia menunggu disana dengan 2 koper di kanan dan kirinya. " Do i just wait outside?." Tanyanya pada dirinya sendiri.
Ia keluar dari loby jalanya agak lambat karna kesulitan harus membawa 2 koper tesebut, dan pandanganya tak luput memperhatikan orang-orang disekitarnya.
Tiba-tiba ada 2 orang laki-laki di depan kanannya sedang berteriak memanggil namanya.
"Zerin us here!." Teriak pemuda yang lebih pendek dari laki-laki sebelahnya. Zerin menghampiri kedua laki-laki tersebut dengan muka senang campur kesal.
"How long have I been waiting for you inside?." Tanyanya dengan ketus.
"Maaf tadi jalanan macet, biasa jakarta." Ucap laki-laki itu.
Zerin melepas 2 koper yang sudah dia pegang sedari tadi dan memeluk laki-laki pendek itu.
"Kak Iqbal, kangen." Ucapnya pada kakak laki-lakinya itu yang bernama Iqbal. Iqbal membalas pelukanya dengan erat. " Me to, how long have we not seen?, adek kesayangan." Ucap dan tanyanya lembut di telinga Zerin. " Maybe about 2 years." Balas Zerin sambil tersenyum mendengar ucapan Iqbal
"Khm, abang satunya di lupain?." Sindir laki-laki yang lebih tinggi. Zerin melepas pelukanya dan bergantian memeluk laki-laki satunya. "Sorry bang Depra, but i swear i miss you so much." Ucapnya sambil memeluk laki-laki bernama Depra. "It's okay girl, I miss u to." Jawab Depra dan langsung melepaskan pelukanya. Iqbal dan Depra langsung membawakan koper Zerin mereka berdua menuju parkiran dimana mobil Depra diparkir
"Welcome to Jakarta." Ucap Iqbal pada Zerin saat menuju parkiran
"Thanks, mama gimana kabarnya kak?." Tanya Zerin.
"Alhamdullilah baik, dia nunggu kamu dirumah."
"why didn't he come pick me up?." Tanya nya pada Iqbal dengan lesu.
"Ayolah jangan sedih, mama lagi masak buat anak kesayanganya pulang." Ucapnya menghibur.
"Apaansih kesayang-kesayang." Tukas Zerin dengan kesal.
"Maaf."
"Udah jangan ribut, Bal, masukin koper itu di bagasi belakang, Zerin cepet masuk, banyak yang liatin kamu tu." Suruh Depra dengan tegas ke Iqbal dan Zerin. Setelah Iqbal memasukan kopernya dan Zerin masuk, Depra segera melajukan kendaraan roda 4 nya keluar dari area bandara dengan cepat. Di perjalanan Zerin melihat ke kaca jendela luar ia memperhatikan apakah ada yang berubah saat ia pergi meninggalkan kota jakarta, "kak Iqbal, gak ada yang berubah disini, masih sama kayak Zerin masih di jakarta, paling hanya ada rumah yang baru dibuat." Ucap Zerin agak sebal.
"Really?, kamu juga belum berubah." Sindir Iqbal.
"Maksudnya?." Tanya Zerin yang kurang mengerti.
"where is your hijab?." Tanya nya dengan serius.
"Belum siap."
"Oh belum siap--- mama masukin kamu ke SMA yang Wajib pake jilbab." Ucapnya santai.
"I know you're just kidding." Ucapnya tidak percaya dengan apa yang Iqbal ucapkan.
"Kata siapa?, kak serius, ya gak bang." Bales dan tanya Iqbal ke Depra yan sedang menyupir.
KAMU SEDANG MEMBACA
FHATUR
RandomPerpisahan tanpa selamat tinggal adalah hukuman yang menyakitkan Zerindia Anastasia.