BAB I

1 1 1
                                    

Kenalin namaku Riana Safitri panggil aja Riana, atau Nia. Aku anak tunggal dari Ayah Angga dan juga Ibu Diana, menjadi anak tunggal terkadang membuatku kesepian dan juga kadang di suruh sana sini, di karenakan keluarga ku tidak terlalu kaya tapi sederhana, kami hanya mempunyai dua motor dan juga beberapa hektar sawah di belakang rumah. Rumahku terletak di desa terpencil dan jauh dari kota. Kalau kalian tau aku jarang banget keluar rumah karena aku sering membantu Ibu membuat adonan kue untuk di jual di luar sana, dan Ayahku hanya menggarap sawah di belakang rumah. Yah beginilah kehidupan ku. Setelah lulus SMA aku bingung mau langsung kuliah atau langsung bekerja. Aku takut hanya dengan ijazah SMA tidak diterima kerja dimana-mana.

Aku tidak berharap banyak dengan ijazah ini, dengan membantu Ayah dan Ibu dirumah saja aku sudah senang, tapi aku ingin bekerja, agar Ayah dan Ibuku bisa santai dirumah tanpa bekerja, kasian Ayah dan Ibu, mereka sudah tua tapi masih bekerja.

" Ayah, kayaknya Riana bakal cari kerja di kota? Tidak apa-apa kan yah?." Aku memecahkan keheningan di ruang tamu.

" Itu terserah kamu aja nak, yang paling penting, jaga Kesehatan, cari pekerjaan yang halal, dan satu lagi kalau sudah sukses di kota ingat sama kedua orangtua kamu nak." Jawab Ayah dengan tenang.

" Ibu juga sama kayak Ayah kamu, yang terpenting Kesehatan, oke?." Mendengar kedua orang tua ku menjawab begitu aku terharu dan langsung memeluk kedua orang tuaku.

" Ayah, Ibu Riana sayang sama kalian." Aku tersenyum di balik pelukan kedua orang tuaku.

" Jadi kapan kamu ke kota?." Ujar Ayah

" hmmm kayaknya besok yah, biar cepat ngurusnya dan cari tempat tinggal disana." Balas ku

" kalau begitu, ayok sini Ibu bantu beres-beres, kan anak Ibu bentar lagi mau kekota kan." Mendengar itu aku tersenyum dan pamit pergi ke kamar umtuk beres-beres.

Dikamar aku dan Ibu, menyimpan beberapa baju untuk aku kesana dan juga beberapa uang untuk berangkat ke kota, dari kota ke desa membutuhkan waktu 3 jam. Mungkin di kota aku akan mencari pekerjaan seperti menjadi, pelayan restoran ataupun yang lainnya. Kalau kantoran itu tidak memungkinkan di karenakan ijazahku hanya lulusan SMA dan aku juga mengambil jurusan Bahasa bukan IPS atau IPA.

Aku menyukai belajar beberapa Bahasa, karena menurutku itu sangatlah menyenangkan, apalagi misalnya aku sudah sukses dan bisa keluar negara kan aku bisa menggunakan Bahasa tersebut. Selesai beres-beres pakaian dan lain sebagainya, Ibu menyuruh ku untuk tidur karena pasti besok perjalanan nya sangatlah Panjang, malam ini terasa sangat lama, apa mungkin karena aku senang buat besok? Kayaknya gak mungkin sih ya, tapi entahlah aku lebih baik tidur.

Tepat jam 04:55 aku terbangun dan langsung melaksakan sholat subuh, aku sudah terbiasa bangun pagi sekali, karena melaksakan sholat subuh, selesai sholat aku membuat sarapan pagi di dapur karena orangtua ku akan berangkat bekerja.

" Sudah selesai sholat nduk?." Ucap Ibu

" Sudah dong Bu." Jawabku dengan senyuman hangat, Ibu pun membalas dengan senyuman pula. Tepat selesai menaruh makanan di atas meja, Ayah ke dapur untuk sarapan pagi Bersama. Kami sarapan tepat jam 05:59.

Selesai makan dengan hikmat, aku langsung menghadap ke arah Ayah dan berkata

" Ayah, Riana berangkat ke kota dulu ya, Ayah hati-hati dirumah, jaga Kesehatan, Riana sayang Ayah." Aku menangis, baru kali ini aku jauh dari sang Ayah dan Ibu.

" Iya, Riana juga jaga Kesehatan disana, jangan lupa sholat lima waktu, ayah do'akan yang terbaik buat Riana." Jawab Ayah sambil mengelus kepala ku.

" Ibu juga jaga Kesehatan ya, kalau ada apa-apa telpon aja Riana oke?." Ucapku setelah melepaskan pelukan Ayah dan langsung memeluk Ibu.

Riana dan RahasiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang