Bab 1

364 58 10
                                    

Cast : Seijurou.A × Sakura.H

Genre : Romance School

.

.

.

.

.

.

Hari ini hujan.

Akashi Seijuro. Pewaris satu - satunya keluarga Akashi. Sekaligus kapten dari team basket Rakuzan.

Keadaan sekolah sudah sepi. Melihat halte bus di sebrang, Akashi berinsiatif kesana. Melihat kanan - kiri, tidak ada payung. Ia mengulurkan tangan, air hujan mengenai tangannya.

Maju. Hujan mengguyur pakaiannya. Ada rasa sejuk saat air hujan mengenainya. Ia pelan berjalan di bawah hujan ke halte bus di sana. Di jalan raya, sebuah payung melindungi dia dari hujan.

Akashi berhenti. Dia berbalik mengira itu adalah sopirnya. Tapi yang di lihat adalah gadis yang berseragam dari sekolah lain, memayunginya dengan payung putih miliknya.

Wajah cantik manis dengan warna mata hijau bulat dan rambut merah muda. Mirip seperti Momoi Satsuki, tapi rambut ini lebih merah muda lembut seperti bunga sakura. Akashi menatap datar. Menatap tajam dengan mata merahnya.

" Mau apa " Ucapan datar singkat Akashi Seijuro.

Gadis ini memiringkan sedikit kepalanya. " Memayungimu. Kau kehujanan, apa ingin halte itu, biar aku payungi sampai sana." Jawabnya lugas. Akashi tidak merasa kalau gadis ini pura - pura mendekatinya seperti siswi di Rakuzan.

Menerima tawaran gadis itu. Berbagi payung sampai ke halte.

Gadis itu berdiri di luar halte bersama payung. Akashi mengernyit lembut. " Kemari, kau kehujanan." Gadis itu menggeleng.

" Aku mau pulang. Aku cuma mau menolongmu saja."

" Pulang dengan payung? Sebentar lagi jemputan ku datang. Aku antar sampai rumah sebagai ucapan terimakasih." Akashi tidak suka dia menerima sesuatu tanpa membalas. Itu menganggu dan menganggap tidak elegan, bukan seperti Akashi. Karena keluarga Akashi akan membalas apa yang mereka terima dari orang lain.

" Tidak perlu. Aku lebih suka berjalan di bawah hujan sama payung. Itu menyenangkan." Ucap gadis ini, mata dan bibirnya tersenyum saat mengatakan itu.

" Dah dah " Gadis itu melambai. Pergi meninggalkan Akashi sendirian di sana.

Akashi menatap punggung gadis itu. " Aku tidak menanyai namanya." Gumam Akashi. Dia terpengarah. Bagaimana dia bisa berpikir seperti itu.

Mobil jemputan Akashi datang. Dia masuk dengan kondisi seragam hampir basah semua.

.

.

.

.

.

.

.

Dua hari ini Akashi melakukan terakhir dia lakukan.

Berdiri di luar pagar sekolah.

Melihat kanan kiri, tidak ada siapa - siapa, cuma beberapa murid Rakuzan yang baru selesai kegiatan klub mereka.

Mobil jemputan datang. Akashi masih sempat melihat sekitar, tidak ada, dia pun masuk kedalam mobil. Mobil itu melaju pergi.

Di dalam mobil Akashi melihat luar jendela. Wajah dia memang datar, tatapan minat dan datar juga di matanya. Tapi dia tidak bisa berbohong dengan apa yang ada di isi kepalanya. Ia ingin melihat gadis waktu itu.

Ia pikir gadis itu akan datang kesana lagi. Tapi dia tidak datang.

Dan Akashi merutuki kebodohan dia. Untuk apa dia menunggu seseorang baru dia kenal satu menit.

.

.

.

.

.

.

Hari ini hujan lagi.

Akashi berjalan di antara hujan. Ia cukup menyukainya sejak hari itu. Hujan mendinginkan dirinya.

Lagi. Ada payung memayunginya.

Akashi berbalik dan melihat gadis itu lagi. Sama seperti sebelumnya. Gadis itu memakai seragam sekolah dia dan membawa payung miliknya itu.

" Kau begitu suka kehujanan yah. Kau bisa sakit." Ujar gadis itu.

Akashi berdiri berhadapan di bawah payung yang sama.

" Memang sengaja. Hujan membuat tubuh sejuk." Jawab Akashi.

" Yah, memang hujan cukup menyenangkan." Gadis itu mengiyakan. " Apa kau ingin ke halte bus." Katanya lagi.

Mereka berjalan beriringan di bawah payung yang sama, sama seperti waktu itu.

Lagi. Gadis itu berdiri di luar halte bersama payungnya. Dia berniat pergi tapi Akashi menahan tangan yang tengah megang payung itu.

" Apa kau sering ke jalan ini? " Tanya Akashi. Nada dia cukup tenang tidak seperti pertama kali bertemu.

" Tidak. Aku melewati jalan ini saat hujan saja."

" Aa. Siapa namamu."

" Sakura. Namaku Sakura." Ucap Sakura. Dia pergi berjalan menjauh. Dan Akashi melihat punggung itu sama seperti sebelumnya. Hanya saja hari ini ada sedikit berbeda.

Dia tahu nama gadis itu. Dan dia tahu kapan gadis itu datang kesini.

" Semoga hujan " Gumam Akashi. Tersenyum kecil.

T. B. C

Apa ada yang minat cerita AkaSaku di lanjut sampai tamat?

Kalau ia kasih vote dan komentar kalian yah 😄

Sakura Is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang