奨悟

1.2K 83 23
                                    

It's Usually Too Cold Outside, For Angels to Fly

.

.

.


Sorachi Hideaki 空知 英秋 is the original author of the Gintama (銀魂) manga, I definitely don't own anything.

.

.

.

.

.

.



Memasuki bulan Desember , setiap harinya hujan salju terus menerus turun.  Edo kini menjadi satu warna, putih bersih. Walaupun tampak indah dan menenangkan, cuaca ini cukup menyulitkan penduduk.  Makanan menjadi sulit dicari karena keterbatasan stok, harganya pun mengalami kenaikan drastis. Beberapa keluarga bahkan dikabarkan terjebak di dalam rumah karena di sekitarnya tertimbun salju tinggi yang menghalangi mereka untuk keluar rumah.  

Pintu otomatis rumah sakit terbuka ketika Gintoki Sakata hendak melewatinya. Gintoki mendapati  Shinpachi duduk sendirian di kursi paling pojok. Pemuda berkacamata itu terlihat sangat cemas, dia melirik Gintoki sekilas untuk mengetahui siapa yang datang, lalu matanya kembali terpaku pada lantai. 

 "Kuharap Kagura-chan akan baik-baik saja." gumam Shinpachi pada dirinya sendiri. Namun Gintoki tahu Shinpachi sebenarnya berharap dikuatkan.  Shinpachi menoleh ke kanan, menatap pintu kamar pasien yang berwarna cokelat kayu, kamar dimana Kagura berada. 

"Tenang saja, Patsuan...  Gadis itu bahkan lebih kuat daripada godzilla yang memakai armor... " Jadi Gintoki melakukannya—menguatkan Shinpachi. 

"Gin-san... Aku serius... Aku tahu Kagura-chan memang kuat secara fisik... Tapi, dia tetap seorang gadis... Dan setelah semua yang dia alami... " Shinpachi merasa berat untuk melanjutkan kata-katanya. 

"Apa yang kau cemaskan? Anak itu belakangan ini tidak lagi menangis meraung-raung setiap harinya..." Gintoki menghela nafas, berdiri, Shinpachi menghentikan Gintoki yang hendak membuka kenop pintu kamar pasien dan mengatakan kalau Kagura sedang ganti baju. Otae juga ada di dalam kamar, menjaga Kagura setiap hari. 

Lalu ruang tunggu menjadi hening sejenak sebelum pintu kamar pasien terbuka dan seorang perawat paruh baya kurus berjalan mundur sembari menarik brankar. Kagura berbaring di atas brankar. Otae berdiri belakang satu orang perawat lain yang tampak lebih muda, tangan kiri perawat itu menahan pintu sementara tangan kanannya mendorong brankar. 

Shinpachi terkesiap berdiri, menghampiri Kagura. Gintoki bergerak lamban namun melakukan hal yang sama dengan Shinpachi. 

"Kagura-chan...." panggil Shinpachi, sedikit terkejut ketika melihat wajah Kagura. Di luar bayangannya, Kagura tampak sesegar buah delima merah biarpun dalam balutan baju rumah sakit warna biru langit yang pucat.  

Gintoki, Shinpachi dan Otae berjalan perlahan mengikuti brankar yang didorong para perawat. 

"Kenapa dengan wajahmu Shinpachi? Kau tampak kusut seperti celana dalam Gin-chan.... Bersemangatlah sedikit aru." kata Kagura. 

"Benar Patsuan, lihatlah anak ini ceria sekali seperti anak sekolah dasar di dalam toko mainan. Kau seharusnya berhenti cemas dan duduk tenang sambil menonton video porno seperti biasa."  Gintoki menimpali, dia mulai mengorek hidungnya. Shinpachi diam saja, tidak berminat menjawab Gintoki. Melihat wajah riang Kagura memang membuatnya sedikit lega, tapi tetap saja rasa cemas menyelimutinya seolah memang bakal ada kejadian buruk yang akan datang. Otae sama cemasnya dengan Shinpachi, dia jadi jauh lebih pendiam daripada biasanya. Dari awal keluar kamar pasien dia tidak bicara sepatah kata pun. 

It's Usually too Cold Outside, For Angels to FlyWhere stories live. Discover now