PART 2

12 6 11
                                    

Ekhem
Hallo para pembaca setia Libryan!!

Apa kabar? Semoga baik ya, jangan kayak hati author berantakan ditinggal mantan 🙏🏻 engga deng, becandaa hahaha

By the way, udah berapa bulan deh ini cerita aku gantung? Ada yang tau gaa wkwk

Maafin yaaa, sebenernya ga sibuk sih, cuma kayak so sibuk ajaa 😭🙏🏻

Yaudah gas lah, gausah banyak basa basi

So

Happy Reading!!

.
.
.

🦋🦋🦋


Di koridor kelas 11. Lilly berjalan bergandengan tangan dengan Andra yang mengantarkan Lilly kekelasnya. Sesekali Lilly tersenyum ramah, kala ada yang menyapa nya. Tiba tiba ada yang menepuk bahunya dari belakang

"Annyeong Lilly gadis kecil yang takut gelap!." Sapa seorang gadis dengan senyum manisnya

Gadis itu adalah Nadia Fricella atau yang biasa di panggil Nadia. Di samping nya berdiri Steffani Luxenberry, orang biasa memanggil nya Steffi

Mereka berdua sahabat Lilly. Memiliki kepribadian yang berbeda beda tentunya. Lilly dengan segala kepolosan dan moody an nya. Nadia dengan kedewasaan dan keramahan nya tetapi tak ayal ia cenderung cuek. Dan yang terakhir Steffi, manusia paling absurd dan si paling usil

Saat Lilly akan menjawab sapaan Nadia. Suara Steffi menyela dengan kerasnya. "Yaampun bang Andra gantengnya gabisa gue toleransi lagi! Makin ganteng aja lo bang! Udah cocok dah jadi ayah dari anak anak gue nanti." Ucap Steffi dengan antusias nya

Lilly dan Nadia yang mendengar itu memutar bola matanya malas. Lain hal nya dengan Andra yang justru tersenyum narsis sambil membenarkan kerah baju nya. "Iya dong cil, produk nyokap sama bokap gue gabakalan gagal. Sekolah yang bener, besok kita nikah." Kata Andra sembari menepuk puncak kepala Steffi

Ucapan Andra dengan tingkat kepercayaan diri yang tinggi membuat dua gadis yang tak lain dan tak bukan adalah Lilly dan Nadia saling pandang, lantas berucap bersamaan. "IDIH SI NAJIS, IDIH IDIH NAJIS BANGET GUE LIATNYA."

Steffi mendelik tajam. "Dahlah, mari kita ke kelas. Gue belum nyalin tugas dari bu Rissa nih. Tau sendiri kan gimana killer nya guru tercinta itu." Ujar Steffi sembari menggandeng tangan Nadia dan Lilly. Lebih tepatnya menyeret yagesya

Baru setengah perjalanan dia menepuk jidatnya, lalu menoleh ke belakang. "LAH LUPA PAMIT GUE BANG! KITA DULUAN YA CAPAKSU! IYAA UDAH I LOVE YOU TOO BANG ANDRA." Teriak Steffi dengan tidak tahu malu nya dan kembali menggandeng Nadia dan Lilly yang pasrah

Orang yang di teriaki justru terkekeh pelan dan berbalik untuk menuju kelasnya

*Fyi, jadi kelas bang Andra sama Lilly tuh beda koridor ya, sesuai angkatan gitu. Ngerti kan? Udah, ngerti aja deh ya! 🤭

"Apa sih Stef bahasa lo ada ada aja." Ucap Nadia sembari mendelikan mata. Lilly menganggukqn kepalanya, lantas berucap. "Mau heran tapi itu Ste--"

Belum sempat Lilly menyelesaikan ucapannya. Ada yang menabrak bahu nya

Dan

Brukk

Awwshhh

Ringisan kecil terdengar dari bibir gadis imut yang terduduk di lantai. Yap, Lilly

Lilly mendongak melihat siapa pelaku yang membuat pantat nya harus mencium lantai koridor yang kotor

Satu detik kemudian. Lilly berdiri di bantu Nadia dan Steffi, lalu menepuk nepuk rok belakang nya yang sedikit kotor

Menatap si pelaku dengan tatapan tajamnya. Tetapi itu membuatnya terlihat imut dan menggemaskan. Bukannya mengerikan

Gadis itu menarik nafasnya. "Kamu kalo jalan liat liat dong badan aku segede gini masa kamu tabrak!." Omelnya dengan satu tarikan nafas sembari mencak - mencak karena kesal

Orang - orang yang mendengar perkataan Lilly seketika menghentikan aktivitas nya. Mereka menatap kaget siapa yang di omeli Lilly

"Lo yang salah." Ucap datar lelaki berbadan tegap

Kedua bola mata Lilly membulat lebar tanda dia kesal. "Ko Lilly sih! Kamu yang salah ko jadi Lilly yang disalahin. Makanya kalo jalan tuh pake mata!." Sungut Lilly emosi

Bryan menatap Lilly datar. Menyebalkan sekali gadis di hadapannya ini, tapi sialnya sangat menggemaskan--eh menggemaskan katanya?

Yap, lelaki itu adalah Bryan Fahlezi. Sang most wanted berdarah dingin dari kelas 12 MIPA 1. Memiliki rahang tegas. Hidung mancung layaknya perosotan anak TK. Bibir pink alami. Tinggi tegap. Cocok udah, jadi jodoh author 🙏🏻

"Bego." Ungkap Bryan sembari melangkah meninggalkan Lilly yang melongo dan menunjuk mukanya dengan jari telunjuk

Seolah tersadar. Sedetik kemudian Lilly membalikan badannya dan mendengus sebal sebelum-- "DASAR ES BATU! PATUNG BERJALAN! SEMOGA KITA KETEMU LAGI-eh ko? PAKE GA!." Teriak Lilly kencang. Membuat siapapun yang mendengarnya menutup telinga rapat - rapat

Lelaki yang tak lain adalah Bryan itu langsung memberhentikan langkahnya. Tanpa berbalik ke belakang. Mengedikan bahu acuh. Dan kembali berjalan

Steffi dan Nadia yang melihat Lilly akan kembali berteriak membekap mulutnya dan menyeret Lilly menuju kelas

🦋🦋🦋

.
.
.


Segitu dulu yaaa
Jangan lupa paket komplit nya
Vote > Komen > Follow buat yang belum follow 🥺
Support author yuu, biar rajin up nya 😭🙏🏻

Maafin kalo ceritanya ga sesuai ekspektasi kalian dan kesannya ga nyambung 🥺 

Mampir ke IG author : vtaaamr_

Stay healthy and stay with Libryan ya!

Have fun! 🦋🦋


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 08, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LIBRYAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang