Ckrek! Ckrek! Ckrek!
"Okay! Let's have a break everyone!" Ucap sang fotografer memberi jeda sesi pemotretan untuk mode tema selanjutnya.
Seorang gadis dengan slingbag ukuran sedang berlari dari arah belakang menghampiri model wanita yang tengah meminum segelas jus jeruk disana.
"Unnie!"
Sang model itu pun menoleh dan tersenyum manis. Siapapun tidak akan bisa tahan dengan senyumnya, dia adalah bunga negara yang berharga. Karina Yoo.
"Oh, seona-ya. Kamu baru tiba?" Tanyanya.
Sang gadis tadi mengangguk keras, "mian Unnie, tadi sulit sekali mendapatkan bus."
Model itu menaruh gelas di kursi yang ia duduki setelah ia berdiri. Tinggi semampai, serta lekuk tubuh bagai patung nan indah itu membuat Seona yang bahkan sudah bekerja dengan karina selama hampir 7 tahun tak henti-hentinya terkagum karenanya.
"Gwencana, istirahatlah dulu kau pasti lelah berlarian seperti tadi."
Selain penampilan fisik yang indah, Karina terkenal memiliki hati yang tulus bagai malaikat. Seperti itulah anggapan orang-orang untuknya.
"Karina-Ssi! Waktunya ganti kostum!"
"Ne!" Karina menoleh kembali pada Seona dan memberi tepukan pelan diatas kepala gadis yang lebih muda darinya 2 tahun. "Belilah beberapa makanan untukku dan juga beli apa yang kamu mau. Aku pergi dulu."
Seona masih menganga, "Unnie, kamu terlalu baik pada semua orang." Gumamnya dengan mata yang masih menatap punggung karina yang perlahan mulai menjauh.
"Kuharap Unnie mendapat seseorang yang juga baik sepertimu."
~~~
Lelaki itu tengah berada di perjalanan menuju ke tempat kelahirannya setelah bertahun-tahun menetap di negeri orang untuk menjalankan bisnisnya.
Sekarang sudah saatnya ia kembali ke Korea menjalankan salah satu cabang perusahaan yang belum ia kembangkan.
"Sunghoon, berikan profile model untuk desain edaran terbaru." Titahnya pada wakil direkturnya.
Dari belakang berjalan seorang lelaki memakai setelah jas semi-formal dengan satu map folder berisikan data yang lelaki tadi inginkan.
"Ini." Ucapnya seraya menyodorkan itu kepadanya.
Sunghoon pun mendudukkan dirinya di kursi yang letaknya bersebrangan dengan atasannya.
"Untuk keluaran desain eksklusif, kusarankan kau tidak menggantinya lagi Ethan."
Direktur Utama perusahaan fashion ternama dunia Lieth co. Itu melirik kepada wakil direktur yang duduk santai menyeruput secangkir kopinya.
"Kenapa jadi kau yang mengatur sunghoon-ah?"
Lelaki bernama Sunghoon itu meletakkan kembali cangkirnya ke meja dan menyilangkan kakinya.
"Bagaimanapun perusahaanmu di korea juga masuk dalam tanggung jawabku. Dan taukah kau mengapa aku melarang mu mengganti model itu?"Ethan membanting map itu diatas meja dan menyandarkan punggungnya pada sandaran. "Jelaskan."
Sunghoon langsung mengeluarkan sebuah tab dan mengusap layar nya, lalu ia sodorkan lagi pada Ethan.
"Profile model yang ada di dokumen itu hanya formalitas kontrak, tapi yang ada disana itulah informasi lengkapnya." Ungkap sunghoon menunjuk pada tab yang kini Ethan cermati.
Ethan begitu fokus dalam meneliti model yang akan ia jadikan sebagai pemanis seperti manekin hidup untuk barang produksi perusahaannya. Terlebih, popularitas model juga menjadi benefit tersendiri untuknya.
"Karina Yoo?"
"Ya, dia adalah model eksklusif yang tidak bisa sembarang orang menjalin kontrak dengannya. Dan juga, desainer kebanggaanmu itu tidak mau menyerahkan hasil karya nya jika bukan Karina yang menjadi sponsornya."
Kini Ethan menjadi lebih penasaran karenanya. Memang sudah sangat lama ia tidak menyelidiki apa yang menjadi selera atau target yang harus ia jadikan patokan di korea.
"Ayolah, tujuanmu kembali untuk membangkitkan perusahaanmu itu kan?"
"Kau terus mengoceh dari tadi sunghoon. Juga, karena siapa aku kembali ke korea? Jika kau bukan sahabatku, sudah pasti aku akan memblack-list dirimu dari dunia bisnis."
"Kau kejam Heeseung."
Ethan yang mendengar itu sontak memberi tatapan sinis pada sunghoon.
"Shut up your mouth."Meski takut melihat Ethan yang merajuk akibat ia salah menyebut nama, sunghoon hanya cengengesan menanggapinya.
"It's a joke you know? Why you still hate much with your birth name?"
Lelaki itu hanya diam tak membalas, dia masih sibuk melihat berbagai pose foto Karina yang menjadi preferensi di tab Sunghoon. Entah kenapa Ethan merasa seakan dirinya suka melihat Model itu mengenakan konsep seksi dan lugu secara bersamaan.
"Didn't she looks like innocent and sexy at the same time? Konsep apa yang Giselle pakai untuk karyanya kali ini?"
"Itu dia, tidakkah kamu juga penasaran Ethan? Giselle menjadi sedikit privat untuk konspnya kali ini."
Ethan mengangguk paham. Jadi, apakah permintaan yang ia sampaikan pada Giselle benar-benar dikabulkan olehnya? Jika benar, saat ini Ethan sudah dapat membayangkan betapa indah model itu nantinya.
"Okay, buat jadwal pertemuan dengan Karina yoo."
"Dinner?"
"Ya. Oh, sekalian dengan petinggi agensi yang menaungi model itu. Aku ingin buat kesepakatan dengan mereka."
Sunghoon yang tengah memakan tiramisu mousse mendadak tersedak setelah mendengar penuturan Ethan.
"Petinggi agensi kau bilang? Ethan, menjalin kontrak dengan model tidak perlu sampai membawa petinggi agensi juga. Kau berlebihan."
"You don't catch what i mean sunghoon," Ethan mengarahkan layar Tab itu pada sunghoon dimana disana tertulis bahwa Karina adalah top model papan atas yang mana karirnya sudah menginjak pasar barat dan pengaruh keluarga nya di lingkungan bisnis tidaklah main-main.
"Akan ku buat kontrak model ini tidak hanya berhenti di satu hal saja. Aku akan membuat Karina yoo selamanya terikat dengan ku."
"You're crazy dude."
KAMU SEDANG MEMBACA
YOURS is MINE | ddeungromi Ff
Random"Kamu gila! Obsesi mu mengerikan, aku sangat membencimu Ethan!" -Karina "You might hate me so much, tapi tubuhmu menyukai sentuhanku tanpa penolakan. Jangan Naif karina." -Ethan "Mianhe Noona, aku lebih memilih winter. Lupakan aku, silahkan benci p...