Pantulan wajahnya yang terlihat di cermin itu membuat Karina sedikit grogi tanpa alasan. Pertemuan bisnis berkedok Private Dinner dengan seorang yang penting untuk kelanjutan kontraknya, jujur Karina sedikit menanti pertemuan itu.
"Omong-omong, kenapa kepulangan Ethan Lee ke Korea langsung menjadi Berita teratas?" Tanya Karina pada 3 orang penata riasnya.
Memang yang sering mengganggunya adalah, ketika ia membuka hp nya untuk membaca berita online harian justru yang muncul wajah lelaki itu yang terus ia jumpai di thumbnail berita.
Dan isi beritanya pun tak jauh beda, sungguh membosankan untuknya.
3 penata rias tadi saling memandang satu sama lain dan terkekeh. Karina yang melihatnya pun menjadi bingung, "wae? Kenapa kalian tertawa?"
"Kau sungguh tak tau ya Karina-Ssi? Ethan Lee, dulu juga model top papan atas sepertimu di usianya yang masih sangat remaja. Kudengar sebelum dia merintis bisnis nya hingga sebesar saat ini, namanya bukanlah Ethan Lee. Tapi aku tak tau itu benar atau tidak." Tutur seseorang yang tengah menata rambutnya.
Karina mengangguk, kini dia tengah menerka-nerka sebesar apa popularitas nya dulu dan kenapa lelaki itu mengubah namanya.
Seona yang tadi duduk diam menunggu akhirnya kini berdiri, "Unnie, sudah waktunya untuk berangkat."
Karina melirik dari pantulan cermin dan mengangguk. Ia melambaikan tangannya memberi tanda bahwa ia sudah cukup puas dengan riasannya.
Karina pun berdiri dan mengambil parfum lalu menyemprotkan nya di area leher sampai tengkuk dan juga pergelangan tangannya.
"Oke, kita berangkat sekarang."
Di satu sisi, Ethan juga tengah berada dalam perjalanan menuju lokasi private Dinner itu.
Ethan masih sibuk mengotak-atik tab miliknya seraya mengecek grafik saham dari beberapa cabang perusahaan nya. Namun, ketika ia sibuk seperti itu justru malah wajah Karina dalam pemotretan slalu terlintas di kepala.
"Sunghoon, pesan buket bunga yang cocok dengan kepribadian Karina Yoo."
Sunghoon yang sedari tadi juga sibuk membalas chat dengan tunangannya itu hanya mengiyakan permintaan Ethan.
Dan mobil pun berhenti sejenak di depan toko bunga terbesar di Korea. Sunghoon masuk ke dalam sendiri sedangkan Ethan menetap di dalam mobil.
Saat lelaki itu masuk ke dalam toko bunga itu, salah satu pelayang langsung menyambut. "Halo tuan, selamat malam. Ada yang bisa kami bantu?"
Sunghoon mengeluarkan satu kartu ATM dari dompetnya dan menyerahkannya ke pada pelayan itu. "Saya butuh satu buket bunga dengan hiasan yang mewah dan elegan. pilih bunga yang mencerminkan Kerendahan hati, tulus, dan cantik itu saja."
"Baik tuan, akan segera saya siapkan secepatnya." Sunghoon mengangguk.
Pelayang tadi kembali masuk lagi ke dalam, sementara sunghoon keluar dari toko sembari menunggu.
Ia menghampiri Ethan di mobil, mengetuk kaca mobil dari luar sampai Ethan membukanya.
"Apa ada sesuatu yang spesial kali ini? Kau sampai melakukan hal yang tak biasa Ethan."
Ethan hanya menatap datar ke arah Sunghoon, "bukannya kau bilang dia seorang model top papan atas? Sudah sepantasnya ku perlakukan setara."
Sunghoon mengangguk. Mungkin maksud Ethan adalah, apa yang ia lakukan sampai sekarang adalah sebuah effort untuk kontrak yang nanti akan ditaken.
Setelah diam beberapa waktu, tiba-tiba Ethan kembali menutup kaca mobil. Ternyata dibalik itu ada pelayang dengan satu buket bunga lili putih menghampiri sunghoon.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOURS is MINE | ddeungromi Ff
Random"Kamu gila! Obsesi mu mengerikan, aku sangat membencimu Ethan!" -Karina "You might hate me so much, tapi tubuhmu menyukai sentuhanku tanpa penolakan. Jangan Naif karina." -Ethan "Mianhe Noona, aku lebih memilih winter. Lupakan aku, silahkan benci p...