Chapter 1

109 22 4
                                    

~~~

Terkadang sesuatu yang baik menurut satu pihak belum tentu akan baik juga bagi pihak yang lain.

~~~

Hampir sembilan tahun saling mengenal, dan tiga tahun terakhir menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih membuat Varo dan Kia semakin tau sifat satu sama lain.

Kia Alysa Pratama yang semakin hari semakin sibuk dan jarang punya waktu, karena jurusan yang diambilnya Kedokteran. Ditambah dengan UKM yang banyak diikuti, membuatnya lupa bahwa dia memiliki seorang kekasih bernama Varo Putra Adijaya

Begitu pula dengan Varo, akibat dari kesibukan Kia, yang berimbas pula pada hubungannya membuat dia melakukan pelampiasan bersama teman-teman yang banyak tak disukai Kia.

Karna masalah itu pula, maka setiap hal-hal kecil yang membuat mereka sering berdebat satu sama lain malah diperbesar yang sedikit demi sedikit menghancurkan dan merenggangkan hubungan yang mereka jalin selama ini.

Hubungan yang Varo pikir akan membuatnya melupakan masalah keluarga yang sangat rumit, malah menambah beban pikirannya akhir-akhir ini.

Pertemanan yang dianggap mampu membahagiakannya beberapa tahun belakangan ini, malah dianggap salah oleh pacarnya. Tanpa mencari tahu alasan Varo mengapa berubah, Kia langsung menyalahkan circle temannya.

~~~

"udah berapa kali aku bilang keluar dari geng Carios itu, aku ga suka Varo" marah Kia.

Sepulang kuliah kali ini, Kia berinisiatif mendatangi jurusan Varo yang terletak jauh dari jurusan dia. Varo mengambil jurusan Teknik satu tingkat diatasnya dan juga berbeda fakultas dengannya.

Niatnya Kia akan quality time dengan kekasihnya itu, karna sudah lama mereka tak memiliki waktu luang bersama. Terakhir ketika mereka masih menjadi mahasiswa baru sekitar 2 tahun yang lalu.

Sesampainya dijurusan Varo, Kia sangat marah melihat Varo asik bercengkrama dan tertawa ria dengan geng yang baru diketahui sekitar 3 bulan yang lalu olehnya, sedangkan dia sedari tadi sudah menghubungi untuk mengajak Varo pulang bersamanya.

Akhirnya dengan kesalnya Kia menarik Varo menjauh dari teman gengnya pergi kearah taman kampus yang jaraknya dekat dengan jurusan Varo.

"kenapa?" datar Varo kemudian beralih duduk meninggalkan Kia yang berdiri kesal itu.

"aku salah punya temen?" lanjutnya masih sabar menghadapi sifat Kia yang membatasi pertemanannya, padahal Varo selalu fine saja dengan tingkah dan kesibukan Kia bersama temannya.

Karena balasan datar dan sifat Varo yang biasa, membuat hati Kia yang lembut menjadi sedih. Batinnya berontak dan airmatanya mulai keluar, "aku cuma gamau kamu ikutan geng motor Var, aku takut kamu keikut pergaulan geng motor yang pasti berhubungan dengan dunia liar yang buruk"

Wajah sendu dan air mata yang sudah keluar serta nada lirih ucapan Kia ini yang membuat Varo selalu luluh dan menuruti kemauan Kia, walaupun rasanya Varo juga ingin mengatakan bahwa dia juga gamau Kia terlalu sibuk dengan kegiatannya dan lupa kalo Varo sangat membutuhkannya.

Varo sangat mencintai Kia, bahkan proses perjuangan untuk mendapatkan Kia pun sangat sulit. Maka dari itu, Varo selalu mencoba sabar dan menjaga perasaan pacarnya itu. Karna bahagia Kia yang utama bagi Varo.

Varo mengangguk dan tersenyum. Dia menarik Kia untuk duduk disebelahnya dan membawa Kia dalam dekapan hangatnya, "maaf udah buat kamu cemas sayang"

'tapi maaf aku juga ga bisa ninggalin geng yang telah mengisi kekosongan waktuku saat kamu tak memperdulikan aku Kia' lanjut Varo dalam hati.

S E N J ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang