8

1.4K 148 6
                                    

Saat renjun telah duduk di sebelah Haechan, sahabatnya itu masih saja memandanginya dengan tatapan cemasnya.

"Hentikan itu Lee. Aku sudah baik-baik saja." Datar renjun.

"Benarkah? Apa tidak ada yang sakit?" Ucap Haechan cemas. Dan renjun hanya menggelengkan kepalanya saja.

Disaat bersamaan, jaeminpun berdiri hingga atensi seluruh murid dikelas itu melihat kearah jaemin yang telah berjalan bahkan berdiri disamping renjun.

"Ada apa?" Datar renjun.

"Temui aku di rooftop sekolah saat jam istirahat. Haechan akan mengantarkanmu." Ucap jaemin datar lalu diapun kembali ke mejanya dengan semua bisikan dari para murid.

"Bisakah kalian diam? Atau ingin aku membuat kalian keluar dari sekolah ini?" Ucap Haechan kesal karena semuanya membicarakan hal yang buruk tentang sahabatnya.

"Kau bisa apa memangnya Lee Haechan. Kau bukan anak pemilik sekolah, kau hanya anak salah satu pemegang saham sekolah. Yang berhak mengeluarkan hanya keluarga Na selaku pemilik sekolah " Ucap wanita dengan namtage Jeon heejin.

"Benar. Jadi, jangan sombong Lee Haechan." Ucap siswi yang bernamtage Park siyeon.

"Kau terlihat menjijikkan jika sok pahlawan begitu." Ucap yang satunya, Kim ji in.

"Kalian bertiga jauh lebih menjijikkan." Ucap Seungmin datar.

"Hmm. Bahkan tidak jauh lebih terpandang. Ingatlah status keluarga kalian masing-masing " Ucap Felix datar dan itu mampu membungkam mulut mereka bertiga.









Beberapa jam kemudian, jam istirahat pertama pun berbunyi dan renjun keluar bersama dengan Haechan diikuti oleh Seungmin dan felix yang merupakan duo bermulut pedas hingga dia menghalangi jalan renhyuck.

"Ada apa Seungmin? Felix?" Ucap Haechan.

"Mari berteman Huang Renjun." Ucap keduanya melihat renjun dan bersamaan dengan geng jaemin yang keluar melalui pintu belakang kelas dan melihat hal itu.

"Bagaimana ren?" Ucap Haechan karena tau bagaimana tertutupnya renjun.

"Bagaimana renjun?" Ucap keduanya.

"Baiklah " datar renjun.

"Makasih." Ucap keduanya senang dan renjun hanya berwajah datar. Jaemin tersenyum kecil melihat renjun diterima walaupun tidak semuanya. Lalu jaeminpun pergi begitu saja menuju rooftop untuk menunggu renjun. Geng jaemin yang lainnya hanya diam saja memandang jaemin yang memang aneh saja.

"Haechan Hyung! Renjun ge!" Panggil chenle yang sengaja pergi kekelas mereka berdua. Haechan hanya tersenyum sedangkan renjun hanya berwajah datar saja.

"Oh iya, dimana rooftop nya?" Ucap renjun datar.

"Mau apa kau kesana ge? Tidak ada yang bisa masuk kesana." Ucap chenle bingung.

"Tentu dia bisa Chenle. Kau ingat kemarin bukan? Kau lurus saja lalu masuk ke tangga darurat dan terus naik nanti kau akan sampai di rooftop. Tapi, apa kau tidak ingin aku temani bersama dengan chenle." Ucap Haechan.

"Tidak, karena ini urusanku dengannya.' datar renjun.

"Baiklah" Ucap Haechan yang tidak mungkin memaksakan semua kehendaknya pada renjun. Lalu renjunpun pergi begitu saja dengan wajah datarnya.

"Siapa yang akan ditemui renjun ge Hyung?" Ucap chenle bingung.

"Na Jaemin." Ucap Haechan datar dan chenle cukup mengerti.











At. Rooftop.

Renjun masuk dan melihat na jaemin yang membelakangi pintu rooftop dan diapun mendekat lalu berdiri disebelah jaemin. Jaemin yang merasakan kehadiran orang lain langsung mengalihkan pandangannya pada renjun.

"Kau ingin mengatakan apa Na Jaemin?"Ucap renjun datar sembari melihat langit yang cerah dan seolah-olah mengejeknya.

"Mengenai yang kemarin, kau tidak bisa memutuskan hubunganmu denganku begitu saja. Kau adalah tunanganku Huang Renjun." Ucap jaemin datar dan renjun langsung menatap tajam jaemin.

"Aku sudah mengatakan ini juga na jaemin, aku tidak akan menikah denganmu. Tidak akan pernah." Ucap renjun.

"Karena kau tidak mau menjadi kesialan bagiku bukan?"

"Ya. Maka menjauhlah. Aku tidak butuh siapapun. Semuanya hanya bulshit." Ucap renjun datar. Lalu diapun hendak pergi tapi jaemin berhasil menahannya dan menarik tangannya hingga renjun memeluknya erat.

"Jangan katakan itu padaku injunie. Nana tidak suka." Ucap jaemin dengan sangat lirih tapi masih bisa didengar oleh renjun. Yang membuat renjun mengingat sedikit kilasan memori mereka. Hingga renjun mendorong jaemin dan pelukan mereka terlepas.

"Jangan pernah melewati batas mu tuan Na Jaemin yang terhormat." Ucap renjun datar lalu menghapus kasar airmatanya dan pergi dari rooftop itu. jaemin hanya diam menatap matanya itu.





























🔒🔒🔒













Up nih reader-nim😁
Gimana suka gak sama kelanjutannya?🙄
Maaf ya up nya kelamaan😁
Jangan lupa votement nya ya😁
Jangan lupa jaga kesehatan😁
We love you💚😍😘

School 2021 (jaemren ft nohyuck ft chenji)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang