4

995 51 2
                                    

Hari ini Lucas dan Mark sedang didalam mobil menuju sekolahan tapi ada yang aneh tidak biasanya Lucas diam saja, ternyata benar saja dia tengah menahan rasa sakit, kesulitan bernafas.
Sejak bangun tidur tadi Lucas sudah  susah  untuk merasakan sesak saat bernafas tapi dia tidak ingin membuat bunda dan para kakak nya khawatir
Lagian Lucas juga ingin sekolah kalau dia bilang sakit pasti tidak akan diperbolehkan untuk sekolah
Lucas tidak ingin dianggap anak yang lemah dia benci saat melihat tatapan orang lain padanya yang penuh kasihan, tatapan yang menyedihkan dia juga ingin dipandang sebagai seorang anak yang mandiri dan tidak hanya menyusahkan bunda dan juga kakak kakaknya.

"Adek kenapa diam saja?"

"Tidak apa apa Abang Mark"
Lucas terpaksa berbohong agar Abang Mark tidak khawatir tapi nyatanya
Mark mengetahui bahwa ada yang tidak beres dari diri Lucas

"Adek Abang tidak suka yah kalau adek berbohong sama Abang, bilang saja kalau sedang sakit, bawakan inhaler nya. Ayo dipakai dulu setelahnya kita baru lanjutkan kesekolah, jika tidak mau lebih baik adek tidak usah kesekolah saja.
Kita kerumah sakit
Sini Abang bantuin"

Dikit dikit inhaler dikit dikit rumah sakit Lucas benci ini semua, dia merindukan keberadaan sosok ayah yang tidak mengekang dan selalu mensupport apa yang Lucas inginkan ayolah Lucas hanya ingin menjadi seorang anak remaja pada umumnya.

Lucas pasrah saat mobil berhenti dan Abang Mark membantu memberikan inhaler padanya

"Nafasnya rileks aja dek santai yah"

"Lucas tuh sudah santai tapi Abang Mark yang tidak santai malah terkesan panik, Lucas cuma sesak sedikit aja bang" dalam hati lah

Setelahnya Abang Mark kembali melajukan mobil

"Loh kok kearah sini bang, ini bukan arah kesekolahan Abang lupa kah atau kita kesasar, belok kanan bang
Abang udah tua yah"

Mak tidak menjawab dan terus melajukan mobilnya

"Bang kok kearah rumah sakit"

"Bang kok berhenti sih"

Lucas bingung banget katanya kalau mau menggunakan inhaler dia bakalan kesekolahan kok ini malah ke rumah sakit sih.

"Ayo turun"

"Engga mau"

Tangan Lucas ditarik oleh Mark menuju ruangan mas

"Lepasin bang Lucas engga mau"

Dia nahan diri buat engga nangis Lucas engga mau dikatain cengeng.

"Loh kenapa Mark"

"Ini adek kambuh tapi nakal engga mau pakai inhaler dari pada parah mending aku bawa kesini"

"Adek kok nakal sih, baring dulu sini"

"Lucas tadi pakai kok inhaler nya sekarang udah engga sesak kok" sebenernya sih masih sesak sedikit terlihat dari saturasi oksigen Lucas saat dichek mas.










"Mas periksa dulu yah"

"Eh kok pakai nasul canulla sih mas
Lucas kan sudah bilang kalau Lucas engga papa"

"Engga papa apa nya sesak gitu kok, kamu bukan pembohong handal adek'

"Mark kamu kesekolahan saja sana, adek biar mas yang urus sekalian kasih tau bunda yah buat bawa keperluan adek selama menginap
Mungkin adek bakalan disini selama 3 hari"

"Apaan dih Lucas mau sekolah engga mau disini"

Lucas mencoba melepaskan nasul canulla nya tapi dicegah oleh mas

"Sudah diam kamu akan dipindahkan kekamar rawat, nanti disana ganti baju terus tidur"

"Engga mau
Kok mas maksa sih"

"Bukan maksa tapi ini juga kan biar adek engga sakit"

Ngedumel Lucas tuh di kamar rawatnya mana nungguin bunda lama Dateng nya ini mas engga ada pasien lain apa yah masa dari tadi disini km Lucas tidak bisa kabur.

Karena bosen nunggu bunda dan ternyata mas sempet suntikin obat tidur melalui infus Lucas jadilah
Lucas tidur.

Mas memasangkan selimut pada Lucas karena Lucas tadi menolak memakai selimut, setelahnya bunda datang lalu mas pergi karena masih harus memeriksa pasien lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mas memasangkan selimut pada Lucas karena Lucas tadi menolak memakai selimut, setelahnya bunda datang lalu mas pergi karena masih harus memeriksa pasien lain. Mas tadi tidak meninggalkan Lucas sendiri karena tau jika ditinggalkan Lucas akan kabur.




TBC
Bentar lagi tamat nih heee
Partnya memang sedikit
Karena author nya baper
Maaf typo




Lucas Ardiansyah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang