Di sebuah rumah sederhana, di dalam kamar terlihat dua sahabat yang sedang menonton TV.
"Yah Wendy"- panggil wanita cantik bernama Irene, wanita bernama Wendy itu menolah menatap sahabatnya."Wae?"- tanya Wendy, menatap Irene yang sedang membuka ponsel nya.
"Wendy-a, song-kang mengajakku berkencan"- ucap Irene, dia terlihat begitu senang, Wendy tersenyum.
"Itu sangat bagus Irene-ah"- ucap Wendy, begitu senang mendengarnya. Tapi Tiba-tiba wajah Irene terlihat murung.
"Wae? Kenapa kau menjadi murung?"- tanya Wendy."Kau tau eomma tidak akan mengijinkan ku untuk pergi malam-malam"- ucap Irene.
"Ah, jika begitu, maka kau berkencan lah dengan ku"- ucap Wendy menatap Irene, begitu pun dengan Irene yang menatap nya. tiba-tiba keadaan menjadi canggung.
Aku benar-benar ingin berkencan dengan mu - di dalam hatinya ingin sekali Wendy mengatakan itu, tapi dia tidak mampu mengungkapkan nya.
"Wen-dy kau itu sahabat ku"- ucap Irene, Wendy tersenyum kekeh.
"Ya Irene-ah, maksudku kau dan aku meminta izin kepada eomma untuk pergi, setelah di izinkan kau bisa berkencan dengan song-kang"- ucap Wendy, Irene tersenyum.
"Jinjja-yo?!"- tanya Irene excited.
"Engg"- jawab nya, Wendy tersenyum fake menatap sahabatnya yang terlihat senang.
°°°
Malam pun tiba Irene sudah bersiap-siap menunggu Wendy datang,,, setelah menunggu beberapa menit akhirnya Wendy pun datang, terlihat eomma Irene tersenyum menatap Wendy.
"Wendy-a eommoni percaya padamu, kau tau kan eommoni sangat mempercayai mu, hanya dengan mu Irene akan aman"- ucap eomma, Wendy mengangguk tersenyum."Ne eommoni, eommoni tenang saja, hanya Wendy yang bisa menjaganya, hanya Wendy"- ucap Wendy tersenyum, terlihat Irene yang baru saja datang.
"Eomma kita berangkat"- ucap Irene.
"Ne hati-hati di jalannya"- ucap eomma, Wendy dan Irene mengangguk lalu keduanya melangkah pergi dari rumah Irene.
"Hanya kau yang mampu Wendy, andai kau mau, eommoni ingin kau dan Irene terus bersama"- ucap eomma Bae dia melangkah masuk ke dalam rumah.
"Apa tidak berlebihan kau memakai pakaian seperti itu?"- tanya Wendy, Irene menggeleng."Aku harus tampil cantik, bagaimana menurut mu?"- tanya Irene dia memutar kan dirinya.
"A-ni, kau tidak cantik sama sekali"- ucap Wendy.
"Ya! apa mata mu itu sudah rabun, dasar aneh"- Irene berucap, keduanya melangkah ke arah halte bus. Wendy tersenyum dia memandangi wajah Irene dari samping, dia begitu suka menatap wajah Irene.
Neomu Yeppeoyo - batin Wendy.
"Bus nya sudah datang"- ucap Irene, Wendy mengangguk lalu keduanya melangkah masuk, Wendy dan Irene mendudukkan dirinya, posisi Wendy di dekat jendela dia menatap keluar, sedang kan Irene hanya tersenyum menatap ke depan, tak menyangka sebentar lagi dia akan berkencan dengan orang yang sudah dia incar dari beberapa bulan lalu.
Di pertengahan jalan Wendy menatap ke arah Irene dia melihat pria yang berdiri, terus menatap ke arah paha Irene yang terpampang.