Di mansion Son, Wendy baru saja memarkirkan mobilnya dia melangkah masuk ke dalam.
"Wendy-a"- panggil wanita separuh baya."Eoh mamih?"- ucap Wendy.
"Kau pulang juga?"- ucap sang mamih bertanya pasal nya Wendy sebenarnya dia jarang pulang ke mansion dia selalu tinggal di villa milik keluarga Son.
"Ne, karena seseorang"- ucap Wendy dia melangkah ke arah mamih nya.
"Aku ingin mengatakan jika aku sedang menjalin hubungan dengan seseorang, apa mamih tidak keberatan?"- tanya Wendy."Tentu saja sayang, apapun yang menjadi keputusan kamu, mamih akan mendukung nya, asal kamu kembali ke sini"- ucap mamih, Wendy tersenyum dia memeluk sang mamih.
"Gomawo mih"- ucap Wendy.
"Kamu seperti nya lelah"- ucap mamih.
"Dari kemarin aku tidak tidur"- ucap Wendy.
"Jinjja-yo?!"- tanya sang mamih terkejut.
"Ne, kekasih Wendy, orang tuanya di bunuh seseorang, jadi Wendy harus berjaga, untuk nya"- ucap Wendy.
"Astaga kok bisa?"- tanya mamih.
"Wendy juga tidak tahu motif nya, kepolisian masih menyelidiki kasus nya"- ucap Wendy.
"Ya udah kamu istirahat gih"- ucap mamih, Wendy mengangguk dia melangkah ke kamarnya.
•••
Malam pun tiba, Wendy sudah bersiap-siap dengan pakaian nya dia melangkah keluar.
"Wendy kita makan dulu"- panggil sang mamih."Mih aku ada urusan sama Seulgi"- ucap Wendy dia melangkah pergi begitu saja.
***
Sesampainya di rumah Irene dia bertemu dengan Seulgi.
"Mana?"- tanya Wendy."Lihat ini"- ucap Seulgi, dia membarikan rekaman dari rumah seberang walaupun cukup jauh, Wendy menatap laptop yang di tunjukkan Seulgi.
Dia melihat seseorang yang terus datang setiap malam dengan pakaian hitam dan selalu menatap ke rumah Irene.
"Dan coba lihat ini, kedua orang tua Irene sedang mengobrol dengan seorang pria, tampak nya mereka tidak suka dengan kehadiran pria itu"- ucap Seulgi, menunjukkan sebuah video lagi."Tolong zoom seulgi-ya"- perintah Wendy, Seulgi mengangguk dia pun menzoom video nya memperlihatkan pria itu yang tak lain adalah dong-hwi.
"Mwo! Ini Ahjussi yang sering bertanya kepada Irene"- ucap Wendy terkejut."Kau tau? atau mengenal nya?"- tanya Seulgi.
"A-ni, hanya saja dia sering datang jika terjadi sesuatu kepada Irene"- ucap Wendy.
"Omo! Atau jangan-jangan,,,"-
"Nona muda!!!"- teriak seorang bodyguard, Wendy dan Seulgi menoleh dia menatap seseorang berlari ke arah nya.
Sleppp - pria itu berlari pergi begitu saja sebagai bodyguard mengejar dia, dan sebagainya lagi menghampiri Wendy.
"Nona muda!!"-
"Wendy!!"- teriak Seulgi dan bodyguard, Wendy terlihat mengernyit kesakitan saat merasakan lengangnya tusuk oleh pisau yang di berikan oleh pria itu?, untung saja saat pria itu ingin menusuk perut nya dia memiringkan badannya, dan mengenai lengan nya."Akhhh"- Wendy terlihat kesakitan lalu dia di bawa oleh Seulgi ke rumah sakit.
***
Wendy dan Seulgi sudah berada di ruangan terlihat lengan Wendy yang di perban, Wendy terlihat terus meringis.
"Wendy-a aku sudah menghubungi pihak kepolisian untuk memeriksa pria itu"- ucap Seulgi, Wendy mengangguk dia turun dari brankar.