Eagle eyes

320 52 20
                                    

Yassss akhirnya menemukan mood.
Ps: kalau ga ada respon dahlah males buat kookga lagi. Kalian tahu kan kookga moment tuh sekarang langkaaaaa banget.






















Jungkook memandang kucing manisnya yang kini tengah tertidur pulas. Rasanya begitu damai saat mata sipit yang biasanya berkilat tajam itu terpejam,juga bibir ranumnya yang sedikit terbuka disertai dengkuran halus. Jungkook dengan senang hati memandanginya seharian kok.


Jungkook tahu kalau hari ini ia akan memdapatkan bonus amukan dari Yoongi.Tak ada yang salah memang,wajar saja ia mengamuk karena yang sudah dilakukan Jungkook sedikit keterlaluan. Menurut info Myungsoo,ia berhasil mengirim sebagian dari orang yang dipukulinya ke rumah sakit. Yah,sepadan dengan luka yang diterimanya.


Tapi bukan Jungkook namanya kalau tak bisa meredam amarah Yoongi. Pengalaman bertahun-tahun mengajarinya. Bila Yoongi marah tiduri saja dia. Okay ini memang terdengar frontal,tapi memang begitulah penyelesaian satu-satunya. Jangan membantah apalagi mendebat Min Yoongi,kalau tak ingin kalah atau bahkan sel-sel dalam tubuhmu ikut terluka. Lagipula bonusnya Yoongi akan meluapkan emosinya di atas ranjang,itu sangat panas. Dan Jungkook menyukainya. Katakanlah Jungkook memang masokis gila.Haha



Sayang sekali ia ada urusan penting,perasaanya sungguh tak enak. Dari semalam ia memikirkan sesuatu,dan sesuatu itu bisa saja membuat Yoongi mendapat masalah serius. Sungguh,Jungkook paling anti kalau ada yang mengusik miliknya.



"Bagaimana? Ada info tambahan?" Jungkook berbicara perlahan melalui ponselnya yang di jepit dengan bahu sementara ia memakai celana jeansnya. "Aku perlu bergerak cepat juga,aku menyukai spontanitas dan juga improvisasi tapi kali ini aku perlu rencana."


"Ahahaha...kau pasti juga menantikan epic comeback ini,bangsat." Kekeh jungkook,memandang wajah yoongi lekat-lekat lalu membetulkan letak selimut yang menutupi badannya. "Oh,aku suka drama. Kau kan tahu keahlianku memancing keributan,haha."



"Yak,ulat kubis!!berhentilah mengomel dan berikan apa yang kumau. Sudah,kututup."



Jungkook menunduk untuk mengecup kening Yoongi,dengan senyuman jahil ia berbisik "i love you,Yoon."






______________

Yoongi merasa ada yang aneh belakangan ini,biasanya ia akan mendapatkan berbagai protesan juga tingkah kekanakan Jungkook perihal perkerjaanya tapi tampaknya akhir-akhir ini begitu tenang. Jungkook bahkan berhenti menerornya dengan telepon setiap satu jam sekali,sebagai gantinya ia hanya menempatkan satu pengawal untuk menjagaku itupun dilakukan dengan jarak yang lumayan jauh.


Yah,mungkin pacar childishnya itu memdapat sedikit pencerahan sewaktu Yoongi mengomelinya untuk tak bertingkah macam-macam. Kabarnya ia dengan anteng bermain dengan Hana di rumah. Jangan membayangkan mereka akan bermain layaknya paman dan keponakan pada umumnya karena duo gila itu berlatih muathai dan belajar memanah.


"Hyung,semua sudah siap. Ayo berangkat ke lokasi syuting video clip." Dari ambang pintu Gray memanggilku dengan senyum manisnya. Sungguh kalau Gray tak begitu terang-terangan gencar mendekati Yoongi mungkin Yoongi tak keberatan kok menjadikannya adik manis untuk di jaga,sayangnya Yoongi benci gangguan semacam flirting seperti ini.


Dan Gray tampak melakukannya terang-terangan bahkan menyebutkan di wawancara kalau Yoongi adalah tipe idealnya. Yoongi cukup bersyukur Jungkook tak berubah jadi reog saat mengetahuinya. Sudah kubilang kan kalau akhir-akhir ini Jungkook tidak normal.


Min yoongi benci mencampur adukkan antara perkerjaan dan urusan pribadi. Jadi lebih cepat diselesaikan project ini semakin cepat is terlepas dari bocah narsis-overpede-menyebalkan bernama Gray ini.


"Aku sangat menantikan hari ini." Gray berseru semangat. "I mean,aku menunggu ini sejak lama. Akhirnya aku bisa menemukan hari dimana aku akan mendapatkan apa yang aku mau." Ucapnya menggebu.


Yoongi hanya memberi senyum tipis sembari mengikuti langkahnya.Mungkin yoongi juga berpikir demikian. Bedanya Yoongi hanya ingin ini cepat-cepat berakhir saja. Ia harus menepati janjinya untuk lekas kembali ke London sbelum pacar kekanakannya ngambek dan berulah lagi.


Eh...Yoongi mengeluarkan tangannya dari saku jaket. Ada butir permen di tangannya yang tak sengaja ia temukan saat merogoh sakunya. Ah,Jungkook memeberikannya pada Yoongi tadi pagi. Katanya permen penyemangat. Tanpa pikir panjang Yoongi memasukkannya ke dalam mulut dan mengunyahnya sementara Gray membukakan pintu van untuknya.


Di dalam van Yoongi merasa ada yang tak beres. Tapi entah apa. Hanya saja feelingnya tak enak. Namun akhirnya ia mencoba mengenyahkan segala kekhawatiran dalam kepalanya.


"Kopimu,Hyung." Gray mengulurkan satu cup americano dingin untuk Yoongi.



"Terimakasih." Ucapnya menerima kopi itu dan mulai menyedot isinya tanpa ia ketahui bahwa hal itu akan membawanya dalam masalah hari ini.







____________







Saat kesadaran pertama kali menemukannya Yoongi menyadari bahwa ia berada di tempat asing. Apa ia ketiduran? Jelas tidak. Se molor freak apapun dia tak akan bisa tidur di sembarang tempat apalagi tempat asing. Dimana ini? Dan ia tak dapat menggerakkan tubuhnya,rasanya sangat lemas. Apa yang sebenarnya terjadi padanya?.


Samar-samar ia mendengar suara mendekat,insting menuntunnya agar tetap tenang terlebih dahulu. Yoongi memejamkan matanya kembali,ia akan membaca situasi terlebih dahulu sampai ia mendapatkan kesadarannya dan tenaganya seratus persen. Yoongi tidaklah bodoh,dengan segera ia menyadari bahwa ada obat bius cukup kuat diberikan pada tubuhnya. Namun yang ia syukuri efeknya tak terlalu parah,ia masih bisa meneiliti bahawa ini masih hari yang sama dengan kepergiannya tadi dari studio.


Biasanya bius akan berkerja lebih lama dari ini. Ajaibnya Yoongi sadar lebih cepat.


"Bocah itu memang gila,hanya demi pria manis ini ia bertindak gila. Haha,ayahnya pasti bangga padanya dari penjara sana. Kau lihat sendiri kan bagaimana bocah itu menyentuh pria manis ini sperti maniak."



Kepala Yoongi berdenyut,ia tahu bahwa ia objek pembicaraan yang dimaksud. Seseorang sudah menyentuhnya? Kurang ajar sekali. Sialan. Tahu apa lebih sialan lagi? Yoongi merasakan sebuah tangan meraba pahanya.



"Yah memang kalau semanis ini akupun tak menolak."



Saat itu juga Yoongi berharap bisa terbangun dari ketidak berdayaanya.
































TBC






Singkat aja dl ya sekalian tes ombak dulu,soalnya yang kemarin sepi😅


xoxo kak anu

Bad meets Evil S4Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang