GABRIELLA [On Going]

6.Kehidupan suram

Happy Reading Guys!!

Hai, kembali lagi dengan cerita GABRIELLA, maaf banget aku jarang update😭🙏

Nikmati dan baca cerita ini sungguh², kalau kalian lupa alurnya gimana, bisa baca ulang bab 5. Biar ga bingung

Oke lanjut dengan ceritanya

Tau cerita ini darimana?tiktok?instagram?atau lainnya?

Vote dan komen sebanyak banyaknya

Selamat membaca!!

*****

Deru motor yang sangat banyak memenuhi area balapan di malam itu

Juna, ketua geng ramos. Dia melepas helm nya lalu menyapa Felli "Halo buketu" sapa Juna

"Mau apa lo?" ucap Felli dengan nada dingin dan ekspresi datar

"Mau berantem bu, dah lama gak ketemu apa kabar?" tanya Juna

"Gak usah basa basi!!Lo mau apa disini?!" tegas Felli

"Mau berantem biasa" santai Juna

"Berantem?!Sama cewe disini?!" tanya William dibalas anggukan oleh Juna

"Otak lo dimana!!Lo kalo berantem aja bawa senjata!!Gimana kalo mereka luka!!" tegas William

"Gapapa, musuh kalian musuh kita juga" santai Felli lalu mengambil kunci motornya yang diberi gantungan seperti makanan mini tapi bisa dibuka tutup

Karena didalamnya terdapat pisau kecil guna melindungi diri ketika dijalan

"Mau sekarang?Atau.." Felli melirik jam ditangannya sejenak lalu menatap ke arah geng ramos kembali "Atau nanti jam 1?" tanya Felli

"Ly jangan ikutan" tegur Nathan

"Diem!!" ketus Felli

"Sekarang aja" jawab Juna

Felli mengangkat jari telunjuknya lalu memainkan kunci motor yang dipegangnya

"Mulai" ucap Felli tanpa suara

Namun masih dipahami yang lainnya dan mereka mulai menyerang satu sama lain

Perlu diketahui bahwa geng ramos membawa rombongan lebih dari biasanya setelah kejadian itu

Begitupun dengan Juna dan Nathan, mereka berdua menyerang satu sama lain

Sementara Felli dia hanya diam dan melihat pertarungan ini, memang dia mau apa? semua anggota musuh sudah dilawan

"Lo tau gak?lo dan xelly udah buat geng gue tersaingi" ujar Juna saat masih menghajar Nathan, karena disini posisinya tubuh Nathan lemas

Ingat kan?Nathan tidak makan karena kejadian tadi pagi di sekolah

"Lo harus terima akibatnya" sinis Juna