-tujuh-

235 45 67
                                    

ENJOY <3

Sebelumnya terimakasih yang sudah membaca/ngevote cerita ini.. Dukungan kalian sangat membantu membangkitkan semangat author membuat cerita. Yang silent reader ayo yokk ikut muncul ehehee...

.

.


Tidak terasa waktu cepat berlalu. 

Sudah hampir tiga tahun setelah kejadian itu. 

Sulit terlupakan karena masih membekas sampai sekarang.

Syukurnya Yoongi masih tetap hidup dan tetap menjadi manusia seutuhnya. Walau saat itu ia hampir kembali seperti saat mengetahui ayahnya sudah meninggal. Berkat obat yang ayah Jungkook suntikkan ke tubuhnya membuat rasa takut akan kehilangan tiba-tiba sirna begitu saja.

Kini Yoongi berada di tempat pemakaman orang yang ia cintai. 

Membersihkan makam itu lalu menaruh sebuah buket bunga krisan putih di tengahnya.

"Terimakasih sudah merawat Yoongi dari dulu. Maaf Yoongi saat itu tidak bisa apa-apa. Hanya merepotkan dan menjengkelkan saat itu. Tapi mulai sekarang tidak perlu mengkhawatirkan Yoongi. Yoongi baik-baik saja dan hiks maafkan Yoongii."

Tak kuasa menahan nangis Yoongi tiba-tiba linglung dan hampir terjatuh kalau saja tidak ada seseorang yang menahannya dan memeluk dari depan sambil memegang perutnya.

"Kamu tidak apa-apa?"

"Hikss, Kookieee."

Yoongi mengeratkan pelukannya kepada suaminya. Jungkook segera memberikan pangkuannya kepada Yoongi agar mereka duduk di rerumputan, di sebelah makam ayahnya.

Yoongi yang sepertinya sudah selesai menangis akhirnya melepaskan pelukannya dari Jungkook. Bisa dibayangkan pakaian Jungkook basah dan penuh ingus karena Yoongi.

"Nanti pulang aku cuci bajumu."

"Sini, buang ingusmu lagi." Jungkook memberikan tisu ke Yoongi.

"Terimakasih sudah memindahkan makam ayahku ke tempat yang luas ini."

"Sama-sama sayang."

"Ehemm." batuk seorang bapak-bapak dari belakang.

Terlihat bapak itu ikut menunduk, memberi hormat ke makam ayah Yoongi.

"Appa, kenapa harus ikut sampai sini?" tanya Jungkook.

"Apakabar kalian? Sudah lebih dari 3 tahun tidak ada kabar dan baru hari ini berani menampakan diri di wilayah appa?"

"Huh, wilayah appa? Tidak usah sombong, jugaan pasti kerjaan mata-mata ayah yang memberi tahu aku datang ke sini."

"Kapan pulang ke rumah? Ibu sudah kangen bertemu denganmu dan menantunya."

"Besok? Aku mau bersenang-senang dulu dengan istriku."

"Terserah. Yoongi, bagaimana kabarmu nak?"

"B-baik paman."

"Hehh, panggil appa. Masak paman sih. Ajari istrimu itu."

Jungkook tertawa sambil mengelus rambut istrinya, "Iya, nanti juga kalau sudah terbiasa Yoongi bakalan panggil dengan sebutan appa."

Ajudan ayahnya tiba-tiba datang dan berbisik ke ayah Jungkook.

"Baik kalau begitu, appa tunggu kalian ke rumah. Appa jalan duluan."

Yoongi dan Jungkook melambai tanpa melihat di depan sana ada seseorang melihat mereka menggunakan korsi roda.

"Mau ke pantai?"

I Just Want Your Mercy [KG] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang