-dua-

288 97 262
                                        

6 bulan kemudian.

Yoongi sudah dapat menggerakan kepala dan tangannya perlahan. 

Garis yang timbul dari tubuhnya juga samar-samar mulai terhapus. 

Ia sangat bersyukur berkat Jungkook yang sampai sekarang membantu merawat dirinya.

Memberikan kata-kata dan afeksi yang tanpa disadari membuat seluruh tubuhnya mulai bekerja layaknya seorang manusia. 

Walau belum seutuhnya, tapi nanti. 

Yoongi melihat sepertinya Jungkook mulai kelelahan, karena ia duduk dengan kepala yang terus mau jatuh ke arah depan. Kadang ia sadar sebentar, membenarkan posisi dan menegakkan kepalanya lagi. 

Membuat Yoongi ingin sekali menahan kepala Jungkook dan menaruhnya di sebelah ranjangnya itu. Ia menekatkan dirinya, perlahan mencoba untuk mengangkat tangannya dan menyentuh wajah yang begitu kecapaian itu. 

Entah kenapa saat memegang pipinya itu tangannya seperti ada tenaga dan membawanya perlahan ke pinggir kasurnya.

Yoongi menatap manis Jungkook yang wajahnya begitu damai tertidur saat kepalanya sudah menyentuh kasur. Tangan Yoongi mecoba mengelus kepala Jungkook dengan perasaan yang begitu tulus. 

Tulus seutuhnya ingin mempercayai lelaki ini, dan ia pun ikut tertidur bersama lelaki itu.

Sampai-sampai tidak sadar garis yang timbul dari bahu sampai ujung kaki hilang dan lapisan porseline itu makin lama mulai luntur menjadi sebuah serbuk putih yang menguap ke atas.


. . .


Jungkook terbangun dari tidur yang lumayan menyakitkan itu, karena kepalanya yang pegal akibat posisi tidurnya. Ia ingin membenarkan kepalanya tetapi ia urungkan niatnya karena sepertinya ada yang memegangi kepalanya. 

Mencoba untuk mengambil tangan yang mungil tersebut dan ia terkejut saat melihat tangan Yoongi karena garis bonekanya hilang. 

Jungkook terkejut dan begitu senang. Ia bangkit berdiri dangan terburu-buru sampai-sampai ia terjungkal ke belakang dan kepala terjeduk mengenai meja, membuat gelas kaca di atasnya itu terjatuh. 

Yoongi harus terbangun juga karena suara yang begitu bising. 

Karena kaget Yoongi ingin mencoba bangkit berdiri tetapi langsung ditahan oleh Jungkook.

"Aku baik-baik saja. Jangan memaksakan diri untuk bergerak."

Yoongi mencoba menunjuk dengan tangannya yang mengarah ke tangan Jungkook. 

Jungkook langsung melihat kearah yang ditujuk itu, ternyata tangannya berdarah karena terkena pecahan gelas tadi.

"Tidak apa-apa, jangan dipikirkan. Hanya luka ringan." menunjukan tangannya dan segera pergi untuk merapikan gelas pecah disana. Setelah bersih ia kembali mengecek tubuh Yoongi lagi. Begitu luar biasa perkebangannya, karena biasanya untuk menghilangkan garis itu mungkin butuh waktu bertahun-tahun.

"Jju----n

Mendengar suara pelan itu ia langsung melihat ke arah dan kagetnya lagi Yoongi sudah bisa duduk sendiri di atas kasur itu. Jungkook mendekatkan dirinya pada Yoongi dan mencoba untuk menyakinkannya lagi.

"Kamu memanggilku?"

"J-j-jjun—ooo" bisiknya terbata-bata.

"Jungkook, sebut saja Jungkook."

"J-jjun-- ook?"

"Nee, Jungkook, pelan-pelan saja, pasti kamu bisa." mengelus pucuk kepala rambutnya.

Jungkook menggengam tangan Yoongi sesekali menciumnya dengan lembut. Membawa satu tangannya lagi untuk di taruh di sebelah pipinya. 

Ia bisa merasakan telapak Yoongi yang begitu hangat tidak seperti waktu-waktu kemarin. 

Begitu lembut.

"Jung-kuk."

'Deg'

Menatap Yoongi begitu kagum, ia langsung menghamburkan pelukannya dan terisak, menahan tangis yang begitu dalam. 

Setahun yang lalu saat ia kembali menemui cafe yang dulu pernah ia datangi ternyata sudah tutup dan dirombak dengan bangunan yang baru. Jungkook menanyakan di mana orang yang dulu punya bangunan ini. Mereka bilang sudah meninggal. Jungkook yang tidak percaya bersikeras untuk mencari perempuan itu.

Saat berhasil menemukannya, Yoongi sudah menjadi setengah boneka. Bisa dibilang ia bersyukur pada semesta karena Yoongi belum meninggal dan masih bisa di selamatkan. Perjuangannya selama setahun menemukan gadis itu akhirnya berhasil.

Walau begitu sakit untuk melihat untuk pertama kalinya. 

Yoongi adalah orang yang ia sukai pada pandangan pertama saat ia tidak sengaja menabrak tubuh Yoongi saat di cafe bersama temannya itu. 

Kenapa ia bisa menyukainya pada pandangan pertama? Karena saat Yoongi jatuh dan hendak ditolong Jungkook ia hanya memberikan senyuman yang sangat hangat dan pergi tanpa menerima bantuannya. Bak tersihir begitu saja.

Aneh bukan? Tapi mampu membuat Jungkook jatuh cinta.

Setelahnya Jungkook hanya berani menatap diam selama ia pergi dari cafe itu. 

Tidak pernah mencoba untuk mendekat ataupun menyapa. Yang ia tahu hanya cafe itu milik perempuan itu. 

Berharap suatu hari nanti semoga ia bisa bertemu kembali dengan gadis itu dan menjadikannya sebagai miliknya.

"Terimakasih, a-aku sayang kamu, Yoongi."

.

.

.

Bagaimana sampai sejauh ini? Bagus tak?

Maap imajinasiku tak sebagus cerita fantasi yang lain ehehee.. 

Kalau kalian menikmatinya mohon saran dan dukung terus cerita ini. THXU <3

I Just Want Your Mercy [KG] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang