~Ceroboh~

301 25 0
                                    

Yuk vote, komen and follow

"Oppa, tapi kenapa harus dia?"

"Zera, itu ketidaksengajaan, tolong maaf kan aku, oppa juga tidak mau hal ini terjadi, perempuan itu juga memiliki pacar, tapi bagaimana lagi, itu musibah."

"Ini bukan musibah oppa, ini kecerobohan mu, arghhh....kenapa kau begitu ceroboh oppa, kau tau hiks, dia yang membawaku ke kehidupan yang menjijikkan ini oppa hiks."

Heeseung tau akan hal terburuk adik nya, pria itu langsung membawa Zera ke pelukan nya yang membuat gadis itu semakin menangis.

Jika boleh jujur, dia memang sudah mulai menerima pernikahan ini, tetapi tetap saja, dirinya lebih memilih kehidupan nya yang sebelum nya, bukan seperti ini, terlebih lebih sewaktu dia berbadan dua seperti sekarang, dia merasa itu terlalu cepat baginya.

Di sisi lain, Jay, pria itu yang dari tadi berada di balik tembok dan mendengar semua pembicaraan antara adik kakak itu membuat penyesalan menghantui hidup nya.

Berarti benar, Zera juga terpuruk akan pernikahan ini, dia pikir selama ini Zera menikahinya hanya karna hartanya tetapi, dia benar benar salah sangka, jika saja waktu bisa di ulang, mungkin malam itu dia tidak akan mabuk dan menghamili istrinya.

Bukan, dia tidak menyesal akan hal itu, dia senang karena akan menjadi seorang ayah, tapi di sisi lain dia harusnya memikirkan istrinya juga, dia begitu jahat ya.

Pria itu mengelap air matanya, pergi meninggalkan tempat itu dan kembali keruang tamu dengan keadaan yang tampak tidak terjadi apapun.

"Chagi, udah ngomong nya?" Sapanya dengan senyum nya.

"Hmm."

"Oh iya Jay, kami akan langsung pulang, kasian Hyera, tadi kami ga bawak mobil soal nya." Ujar Heeseung.

"Okay bro, hati-hati."

"Sip, lo jaga tu ade gua baik-baik, awas lo kalo berani nyakitin ade gua."

"Wes, mana berani gua, udh lah udah,sana pergi, gua mau berduaan ama istri gua."

"Idih si bucin."

"Biarin, iri ya situ?"

"Gadak untung nya gua iri ama modelan kaya elu."

"Iyain, nanti anak orang nangis kalo gk di iyain kan brabe."

"Suka lo bocil."

"Hmm."

"Ham hem ham hem, lu kira ini kuis apa, ish, 
Ze, oppa pulang ya."

"Ne, hati-hati oppa, kalau sudah sampai kabari Zea ya."

"Siap bu bos, yuk!"

"Ze, aku p-pulang ya." Ucap Hyera gugup.

"Ne." Singkat.

*Dikamar

"Chagi, aku boleh ngomong sesuatu?"

"Ngomong aja kak, gak perlu minta ijin."

"Hehe, iya, sebenarnya aku mau nanya sih, boleh."

"Tanya aja kak."

"K-kamu nyesal ya hamil a-anak aku?"

"Apa sih pertanyaan nya, mana mungkin lah."

"Aku denger pembicaraan kamu dengan kak Heeseung, maaf."

Deg

"Enggak, itu gak seperti yang kamu dengar."

"Aku gak papa kok, kalo anak itu kamu gugurkan dulu, nanti kita bisa cari waktu yang tepat untuk mempunyai anak." Ucap Jay tersenyum sendu.

Pengganti ||Jay Enhypen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang