Prolog

354 10 0
                                    

Sudah lama semenjak kamu terbaring dalam gundukan tanah yang belakangan ini selalu basah karena hujan yang selalu mengguyur. 

Pemakaman keluarga menjadi peristirahatan terakhirmu. 

Damaikah kamu disana? 

Bahagiakah kamu? 

Tersenyumkah kamu? 

Aku merindukan tawamu. 

Aku merindukan menggenggam jemarimu erat. 

Aku merindukan saat dimana kita menghabiskan waktu berdua di salah satu kedai Starbucks dengan sepasang vanilla latte dan greentea latte

Aku merindu akan bau tubuhmu yang selalu dibalut parfum favoritmu. 

Aku merindu akan pelukmu yang selalu hangat. 

Aku merindu pada setiap kisah kita. 

Aku merindu pada setiap kasih kita. 

Aku merindu akan hadirmu.

Aku merindukanmu sepenuhnya.

God Hug You Better Than MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang