3. KANAYA

2 0 0
                                    

“Lagi-lagi begini, sampai kapan ya begini? Tuhan, mengapa garis takdirku selalu begini?”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lagi-lagi begini, sampai kapan ya begini? Tuhan, mengapa garis takdirku selalu begini?

3. KANAYA

______________________

"Nah, ini rumahku!" seru Elora. 

Artie mendongakkan kepala, menatap setiap inci bangunan di depannya. Rumah Elora terlihat megah dan mewah. Dari rumahnya saja Artie sudah bisa menebak jika Elora berasal dari keluarga yang sangat sangat mampu. 

Pagar rumah Elora dibuka oleh satpam. "Selamat datang kembali, Nona Elora!" sapa satpam penjaga gerbang, namanya Agus.

"Terima kasih, Pak Agus." Elora menunjukkan senyum manisnya. 

"Sama-sama atuh, Non. Non Elora mau teh? Nanti saya panggilkan Bi Ani."

"Nggak perlu repot-repot, Elora mau langsung masuk ke dalam aja."

"Baik, Non." 

Elora dan Artie pun memutuskan untuk masuk ke dalam rumah. 

"Di rumah lo ada kolam renang?"  tebak Artie. 

"Iya, kolam renangnya ada di belakang."

"WIHHHH! Seru dong bisa berenang tiap hari!" Artie melompat kegirangan. 

Elora tersenyum, ikut senang akan kegembiraan teman barunya itu. 

"Wah, Non cantik sudah pulang. Non Elora mau dibuatkan teh?" tanya seorang wanita paruh baya pada Elora, namanya Bi Ani. 

"Enggak perlu, Bi. Terima kasih ya udah ditawarin," tolak Elora secara halus.

"Baiklah kalau begitu, Non. Bibi mau lanjut bersih-bersih." Bi Ani pun pergi dari hadapan Elora. Elora menyentuh gagang pintu, gadis itu bisa merasakan sensasi dingin pada telapak tangannya. Dengan perasaan yakin, Elora membuka pintu besar yang bercat putih dengan ukiran flora itu. 

"Selamat datang di rumahku, Emi!" seru Elora. Bukan... Ini bukan rumahku, semuanya sudah berubah. 

"Makasih, Elora cantik! WOW rumah kamu luas banget. Ini mah bukan rumah, udah kayak kerajaan aja." Artie menatap dengan terkagum-kagum. Di dalam rumah Elora bergaya minimalis, sofa besar berwarna hitam yang berada di ruang tamu, meja makan yang berwarna cream serta kursi-kursinya yang tertata rapih. Sempurna! Jangan lupakan di setiap sudut ruangan terdapat tanaman hias palsu. 

"Emi, kamu bisa masuk ke kamar aku duluan ya," kata Elora. 

Ini mah ceritanya Elora ngusir gue. Batin Artie. Tetapi ujung-ujungnya Artie mengiyakan saja. 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 06, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Trapped in the FutureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang