Bab I
┈┈┈┈┈❀┈┈┈┈┈
San Fransokyo School of Political Science. Atau yang biasa disingkat SFSP. Adalah Universitas sosial humaniora yang paling diminati di San Fransokyo. Semakin tahun, peminat nya semakin banyak. Tetapi kuota yang disediakan semakin mengecil. Dalam kata lain, persaingan untuk masuk SFSP sangat ketat.
Diantara banyaknya peminat kampus ini, Ann beruntung dia adalah salah satu dari sekian banyaknya peminat yang berkesempatan bersekolah di SFSP. Sistem penerimaan murid di SFSP melalui tiga tahap, yaitu essay, tes, dan wawancara.
Maka disinilah Ann, tengah berjalan menuju kelas nya. Dengan Headphone hitam yang senantiasa terpasang pada kedua telinga nya. Serta Walkman usang milik ibunya semasa remaja yang dia masukkan pada kantong rok. Binder di tangan nya dengan tote bag sederhana yang ia sampirkan di punggung nya yang isinya pouch makeup serta laptop kesayangan nya.
Ann termasuk salah satu murid yang lumayan populer di kampus. Para mahasiswa memuja kecantikan nya sementara para mahasiswi berlomba - lomba menjadi teman nya. Tetapi Ann berusaha membatasu lingkar pertemanan nya. Karena Ann tau, tidak semua orang harus dijadikan teman. Tidak semua orang tulus dalam berteman.
"Ann!" Panggil seorang gadis. Dengan rambut pirang nya yang di kuncir ala messy bun, dan gaun selutut yang bermotif bunga - bunga berwarna kuning. Dia sibuk memanggil Ann yang hanya sibuk berjalan.
Kebiasaan Ann. Jika dia sudah memakai headphone, dia selalu mengatur volume musik nya dengan suara maksimal. Itu sebabnya, jika orang memanggilnya ia tak pernah dengar.
Gadis itu menghembuskan nafas kasar. Kesal karena tidak digubris Ann. Tetapi dia tidak bisa menyalahkan Ann juga. Maka dia berjalan dengan cepat agar sejajar dengan langkah Ann. Setelah itu, dia menarik headphone Ann. Membuat Ann yang tengah asyik mendengarkan lagu terkejut.
"Sumpah deh, kau harus kurang - kurangi memakai headphone." Ucap gadis itu kesal. Ann langsung menyambar headphone nya dari tangan gadis itu, dan mengalungkan nya pada leher. Dia menekan tombol pause pada walkman nya lalu kembali memasukkan nya pada kantong rok.
"Tapi kau tidak harus menariknya secara paksa, Giana." Bela Ann. "Cukup sentuh pundak ku saja."
Giana menyengir. "Tidak seru kalau begitu. Kau harus liat wajahmu tadi saat aku menarik headphone mu. Sangat lucu."
Ann sudah berteman dengan Gianna dari sejak mereka masih berada di kandungan ibu mereka masing - masing. Ibu Ann dengan ibu Gianna bersahabat, begitu juga dengan Ann dan Gianna. Mereka berdua sudah bersama - sama dari kecil sampai sekarang. Dan Ann merasa bersyukur mempunyai sahabat seperti Gianna yang pengertian, baik, lucu, dan setia. Walaupun kadang gadis itu suka jahil.
"Ann. Apa kau mau pergi—"
"Tidak, tidak, dan tidak." Sela Ann cepat.
"Tapi aku belum selesai..."
"Gi, sudah berapa kali aku bilang bahwa aku tidak ingin pergi kencan buta." Ucap Ann.
Giana mengerucutkan bibirnya. Susah sekali membujuk sahabatnya satu ini. Memang sih, Ann selalu anti pacaran. Tetapi dia tidak bisa terus - terusan seperti itu. Banyak sekali laki - laki yang berlomba - lomba untuk mendekatinya. Giana takut ada beberapa dari mereka yang sangat terobsesi pada sahabatnya itu sampai - sampai dia melakukan suatu perkara. Giana hanya ingin melindungi sahabatnya, itu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
ENCHANTED [HIRO X READER]
Fanfiction"Aku suka cowok sains." --------- Ann adalah mahasiswi dari San Fransokyo School of political Science. Atau yang bisa disingkat dengan SFSP. Dan Ann cukup populer di kalangan kampusnya. Suatu hari Giana, sahabat Ann mengusulkan Ann untuk pergi ken...