Obsession 7

56 21 13
                                    


❛....❛

Azuel dan Zio. Kedua pasang anak itu tengah berjalan melewati pepohonan bunga sakura yang kebetulan tengah berguguran. Mata indah milik Azuel tak henti-hentinya menatap langit, karena gadis itu sangat menyukai langit. Ia bilang langit itu adalah healing terbaik baginya.

“ El!!” panggil seseorang membuat keduanya menoleh ke sumber suara. Ternyat itu adalah teman SMP Azuel. “ pagi.” sapanya.

“ pagi juga. Kamu ngapain?” tanya Azuel kepada Wozi__ teman sebangku Azuel.

“ biasa. Apa kabar, serius gue rindu lo,” ucap pria itu.” oh ya, gue mau bilang sesuatu ke Lo.”

“ mmm... Besok gue udah gak di korea lagi.” ucapnya. Pria itu menunduk, sebenarnya ia bisa saja menolak namun..

“ kok? Gak mau sekolah bareng aku?” pria itu menggeleng pelan, namun beberapa menit kemudian ia mendekap pipi chubby Azuel. “ tenang aja, gue bakalan sering hubungin lo dan selalu inget sama lo. Janji.”

“ janji.”

Dan Wozi baru menyadari bahwa terdapat orang lain yang menyaksikan mereka berdua. “ siapa?” tanyanya sembari mengarahkan matanya ke pemuda yang berdiri tak jauh daru dirinya. “ kak Zio. Temen.”

“ oh.” Wozi hanya ber oh ria. Kemudian Azuel merasakan bahwa tangan miliknya di tarik dan ia melihat pelakunya ternyata Zio. “ udah waktunya pulang.” ucapnya dingin.

“ tunggu bentar. Kalau mau pulang, pulang aja sendiri.” ucap Azuel. Ia melirik Azuel dengan tatapan dingin lalu beralih menatap Wozi. “ dia tak punya waktu untuk berbicara dengan orang seperti dirimu.” ia kemudian menarik Azuel menjauh dari Wozi. Azuel merengut kesal dan melepaskan paksa tangannya dari genggaman tangan Zio. “ kalau mau pulang, kan bisa pulang sendiri! Gak usah nyusahin!” kesal Azuel.

“ kamu harus menemaniku hari ini dan tak boleh menemani orang lain selain aku. Apa kau mengerti!” Zio menekan setiap perkataannya dan membuat gadis di hadapannya itu kesal. Pagi ini Azuel sudah di uji kesabarannya.

“ memang anda punya hak apa atas diri saya?! Tak ada kan, jadi tolong jangan mengatur seenaknya. Apa kau tak pernah di ajarkan, hah!” Azuel lalu pergi mendahului Zio.

“ saya berhak sepenuhnya atas dirimu.” kata kata itu berhasil membuat langkah gadis itu berhenti. “ sayang sangat sangat berhak atas dirimu, asal kau tau itu. Jadi jangan semena mena berbicara dengan saya. NONA LEE.” Zio mendekatkan wajahnya lalu menekankan kata 'nona lee'.

“ jangan tertarik dengan saya. Saya sangat membenci pria angkuh seperti anda bahkan orang tua anda saja tidak seperti anda.” kemudian Azuel berlari meninggalkan pemuda dua tahun lebih besar dari dirinya sendiri di taman itu.

Setelah sampai rumah. Azuel langsung masuk ke kamarnya mengunci pintu bahkan ia mengabaikan orang yang duduk di ruang tamu. Biasanya gadis itu setelah selesai jalan pagi, ia akan menyempatkan diri untuk duduk sambil menikmati cemilan pagi.

Jeno melihatnya sedikit heran begitupun dengan daddynya. Tetapi mereka tak mau ambil pusing, jadi mereka mengabaikannya.

Kata umpatan sudah berkali kali keluar dari mulut gadi itu. Pagi ini sungguh membuat moodnya hancur oleh pria gila sekelas Zio. Bunyi notif pesan berhasil membuat gadis itu mengalihkan pandangannya, ia menyambar ponselnya dan mengecek notif pesan. Itu dari Wozi.

𝙊𝘽𝙎𝙀𝙎𝙎𝙄𝙊𝙉Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang