00 Prolog

10 6 3
                                    

Sejak dua jam yang lalu laki-laki kecil itu duduk di rerumputan dekat dengan danau. Dia hanya menatap kosong air danau yang nampak tenang itu.

Plung

Air danau yang semula tenang itu menjadi rusuh ketika anak itu melemparkan batu kecil ke sana. Menghembuskan napasnya berulangkali, anak itu mengambil pisau kecil di saku celananya, menatapnya lama, kemudian mengarahkannya pada nadi tangan kirinya.

"Mau mati, ya?" tanya gadis kecil yang mengagetkan anak lelaki itu.

Anak itu diam dan memperhatikan bocah perempuan yang tiba-tiba duduk disebelahnya, ia menatap wajah cantik itu dengan seksama. Bocah itu berjalan mendekati danau, memasukkan kakinya ke dalam sana. Dengan segera anak lelaki itu mengikuti apa yang dilakukan bocah perempuan di sebelahnya.

Mengerjapkan matanya, ia menatap anak laki-laki di sampingnya. "Mau?" tawarnya menyodorkan permen gagang rasa strawberry.

Anak laki-laki itu menggeleng, tapi dengan cepat dia mengambil permen rasa coklat yang berada di tangan kiri gadis itu, memasukkan ke dalam mulutnya. "Enak."

Anak perempuan itu mengangguk, lalu berucap, "tapi itu udah aku makan."

Anak lelaki itu menoleh. "Nggak apa, aku suka." ia tersenyum, "Manis."

"Kamu mau mati, ya?"

Anak laki-laki itu mengangguk. "Iya, tapi nggak jadi."

Gadis itu menoleh memiringkan kepalanya, "Kenapa?" Dia mendekatkan tubuhnya pada anak laki-laki disebelahnya. "Padahal aku mau lihat."

Anak laki-laki itu hanya tersenyum, dia mengerti maksud dari ucapan gadis di sebelahnya ini. Setelahnya mereka diam, menikmati hembusan angin sore di danau yang asri ini.

"Nama kamu?"

"Nama kamu?"

Mereka spontan menoleh dan terkekeh bersama.

"Azka-"

"Alina-"

-oOo-

10, Juli 2022. Indonesia bagian barat.




Tertanda,


𝐛𝐞𝐞✯

AZKAVA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang