02 AZKAVA | Sekolah

7 3 1
                                    

Pukul 07.02 wib. Artinya 8 menit lagi gerbang SMA Kencana akan ditutup. Koridor ramai akan siswa-siswi yang berlalu-lalang, tak memperdulikan bahwa sebentar lagi KBM akan segera dimulai—tepat pukul 07.30 wib. Bahkan ada yang dengan santainya nongkrong di kantin. Sama seperti rombongan Azka yang baru saja menginjakkan kakinya di parkiran dan langsung menuju kantin tempat stand Mak Juni.

“Mak Jun! Nasgor 3 ya!!!” teriak Topan.

“Siap!!” balas Mak Juni dari stand nya.

Kevin—waketos sekaligus sahabat Azka yang baru datang di kantin—langsung duduk disebelah Juki dan mencomot gorengan di meja yang masih hangat, tak memperdulikan teman-temannya yang menatapnya heran. Bagaimana tidak, Kevin yang notabennya waketos dengan sikap tidak pedulinya itu tiba-tiba ke kantin dan mencomot gorengan, bahkan sebelum pelajaran dimulai.

Juki yang berada disebelah Kevin pun dengan inisiatif menempelkan punggung tangannya di dahi Kevin. “Lo … sehat, kan, Pin?”

Kevin memutar bola matanya. “Sehat lah! Ya kali elo, gak waras!” sarkasnya.

“Sialan!” umpat Juki pelan.

Bian yang baru saja kembali dari mengambil susu kemasan itupun mengangkat alisnya melihat keberadaan Kevin di kantin. “Ada berita apa? Tumben lo ke kantin?” tanyanya dan duduk disebelah Azka yang memainkan ponsel. Bian menaruh 2 botol susu di depan Azka, lalu kembali menatap Kevin -menunggu jawaban.

Free class sampai istirahat pertama. Kalau gak, ya, jam 11 ntar udah dipulangkan.” jawabnya santai.

Juki dan Topan menggebrak meja kantin dengan bersamaan. “Wahhh! Mending gue gak sekolah, kalau gini akhirnya!!” ucap Juki menggebu-gebu.

“Kalau gue mah sekolah aja! Lumayan dapet uang saku! HAHA!” timpal Topan.

Juki mengangguk-angguk. “Iya juga, sih. Yaudah deh nanti kalau jam 11 udah pulang, nongki dulu sabi lah,” ujarnya.

Bian yang mendengarnya pun mendengkus dan melempar kerupuk ditangannya pada Juki. “Lo mah meskipun gak pulang cepet gini ya pasti nongki dulu!”

“Iyalah!! Gak afdhol kalau pulang sekolah gak nongki-nongki dulu!!” balasnya ngegas, “Ya gak, Pan??”

“Yoii!!” jawab Topan. "Apalagi kalau dibayarin. Behh!! Mantab kali!”

“Ini nasgor nya.” Mak Juni meletakkan piring nasgor di meja mereka.

“Makasih, Mak,” ucap Bian yang diangguki Mak Juni.

“Lo gak makan, Bi?” tanya Kevin saat hanya melihat 3 nasi goreng di meja.

Bian menggeleng. “Udah sarapan tadi, nih beli susu doang.”

“Udah gede masih aja min---”

Brakkk!

Shit!!”

Ucapan Topan tiba-tiba disela oleh gebrakan serta umpatan seseorang yang mendudukkan dirinya disebelah Azka, meletakkan kepalanya di bahu cowok itu, lalu memejamkan matanya. “Sialan! Bangsat!!” umpatnya sekali lagi.

Mereka semua menatap orang itu heran. “Kenapa?” tanya Azka yang sedari tadi diam. Dia menatap perempuan yang menyenderkan kepala pada bahunya.

“Sialan! Jingan! Emboh lah anjing!!” umpatnya, lagi.

“Napa, Kak Ros?” tanya Juki.

Gadis itu diam, matanya melihat kotak susu di atas meja, lalu mengambil dan meminumnya dengan santai, tak peduli siapa pemiliknya. “Sialan emang si cabe!”

AZKAVA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang