bab 3

2.2K 72 19
                                    

Halloow.

Wahh terimakasih banyakk untuk antusias kaliann, I'm so grateful for that eohh.

Happy readingg..

Kembali untuk keesokan harinya, disiang hari menuju waktu makan siang. Kembali dengan Jellian yang dengan coolest menyetir mobil dengan lagu yang diputar, perempuan itu bangga karna baru hampir 3 hari disini dia bisa menghafal jalanan di Malaysia. Setidaknya untuk diwilayah kota yang 2 sampai 3 kali dia lewati sudah diluar kepala, seperti sekarang dia dengan nyaman mengendari mobilnya menuju universitas yang sudah Sisi share location.

Keduanya memutuskan untuk berjalan jalan sampai Jellian akan kembali ke Indonesia lagi, ya seperti janji nya Sisi. Tepat saat Jellian hampir sampai menuju halte yang sebelumnya menjadi tempat janjian mereka Sisi tampak masih berjalan kearah halte.

tin tin

Sedikit klakson yang malah membuat Sisi terkejut perempuan itu siap memaki kearah mobil Jellian.

"Atas nama nona Sisi?" kata Jellian sambil menurunkan kaca mobilnya. Sisi melototkan matanya sambil memperingati Jellian dengan tatapannya, karena niat iseng Jellian hal itu malah dibalas cengiran khas dirinya sampai matanya tersipit.

"ishh Jee, kaget nya beneran." rengek Sisi, yang akhirnya mengundang gelak tawa Jellian.

"Ih jangan gitu loh, isn't funny in it." Jellian yang melihat rautan wajah melas Sisi jadi tidak tega.

"Iya iyaa sorry, maaf yaa." kepala Sisi dipuk puk Jellian dengan tangannya yang sebelah kiri.

"Yaudah itu pake dulu seatbeltnya, dinegara orang jangan macem-macem."

“Mau kemana hari ini?” Jellian bertanya pada Sisi, perempuan itu tampak berfikir.

“Mall gak si?”

“Di Jakarta juga banyak mall deh,”

“Iya sih, tapi lagi pengen banget makan sesuatu dan adanya cuma disana.” Jellian menatap malas, lalu menuruti kemauan Sisi tanpa protes. Keberuntungan Jellian karena dia pernah ketempat itu jadi tidak perlu memakai maps ataupun tanya arah pada Sisi.

Setelah memarkirkan mobilnya, keduanya berjalan ke arah tempat yang Sisi inginkan. Akhirnya mereka makan siang dulu disana, Jellian yang sebelumnya belum pernah ketempat ini hanya mengekori Sisi dari belakang.

“Mau pesen apa Je?”

“Samain aja,” Sisi hanya mengangguk paham lalu memesan beberapa menu untuk bisa dimakan bersama.

“Lo sering kesini?” Jellian menolehkan pandangannya kearah Sisi.

“Iyaa, dulu.”

“Kok dulu?”

“Ya gapapa, dulu emang sering kesini. Sekarang sekarang ini emang udah jarang lagi.”

“Boleh tanya kenapa?” Sisi melihat kearah Jellian dengan beberapa detik terjeda memikirkan penjelasan selanjutnya.

“Hmm, masalalu..”

“Ya semacam itulah.” lanjut Sisi. Jellian mengangguk berusaha untuk memahami kondisi perempuan itu.

“Sakit banget ya?”

Sisi tampak tak bisa melanjutkan jawabannya, Jellian jadi serba salah sama pertanyaannya. Kok malah jadi menyinggung, takut Sisi nya jadi gak nyaman.

“Gapapa kok, sorry yaa,” sebelah tangannya ia rangkulkan kebahunnya Sisi.

“Hahaha santai jee,” ucap Sisi dengan tawanya. Ngetawain diri sendiri ya si? Maap becanda.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 27, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Flight to be Yours Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang