Author POV
Setelah perbincangan antara Marsha, Ashel, Indah dan Kathrina. Marsha telah resmi masuk ke geng mereka. Yaitu K.A.M.I
Di Kantin
Zee dan teman temannya sedang asik makan di kantin dengan hening sampai Zee membuka suara "Eh itu si Marsha-Marsha itu dimana, kok nggak ke kantin?" tanya Zee ke teman temannya. Teman temannya pun melihat-lihat di sekitar kantin dan betul kalau Marsha tidak berada di kantin.
"Iya juga, mungkin dia nggak laper" jawab Fiony
"Btw ngapain lo nanyain dia? naksir lo ama dia" Goda Olla
"Dihh... Najis bet gue naksir ama dia. Yakali gue naksir ama wibu yang ada gue bau bawang kali" balas Zee sewot.
"Yaudah santai aja kali jawabnya nggak usah ngegas, motor aja kali yang di gas" ujar Olla dengan santai.
"Paansih lu lama lama kek Oniel jokes bapak-bapak" sindir Adel ke Olla
"Gue perasaan diam daritadi" jawab Oniel. Fiony, Zee, Flora, dan Adel terkekeh mendengar itu.
"Ehh btw guys si Marsha itu cantik sebenernya tau" puji Flora
"Iya juga sih" jawab Oniel yang daritadi diam
"Dihh lu semua pada kenapa sih tiba-tiba muji dia! Aneh lo semua yang kayak begitu dibilang cantik, gua sih ogah" Ujar Zee dengan nadanya yang nggak santai.
"Hati-hati kemakan omongan sendiri" Balas Adel ke Zee.
Zee yang merasa tersindir kembali membuka suaranya "Maksud lo apaan, lu suka sama Marsha? keknya lu gak ikhlas banget gue ngatain Marsha"
"Gue cuman kasihan sama dia murid baru kita gituin" Balas Adel
"Yakin lo cuman kasihan? Lo soalnya agak beda. Terus juga, kalau lu suka sama Marsha si Ashel mau di kemanain?" tanya Oniel kini menatap Adel serius.
"Yah si Ashel gak di kemana-manain, dia kan cuman temen gue" jawab Adel santai.
Semua yang mendengar Adel berkata seperti itu menjadi bingung. Mereka mengira bahwa Adel mulai menyimpan perasaan untuk Ashel yang sedang mengejarnya.
"Lu itu bego apa bego sih! si Ashel itu ya udah lama suka ama lo, peka dikit lah" Ujar Olla yang disetujui oleh teman-temannya. Adel yang mendengar itu hanya mengangkat bahunya acuh.
"Gini deh, gue permudah. Pertanyaan gue sekarang lo milih Marsha si bau bawang itu atau Ashel" tanya Zee
Zee dan teman temannya pun diam dan melihat ke arah Adel sembari menunggu jawaban dari Adel.
"Ck gue jawab apaan nih! Sebenarnya Marsha lumayan menarik perhatian gue sih. Sedangkan Ashel gue nggak bisa anggap dia lebih dari seorang teman" Batin Adel.
"Apaansih gue nggak milih dua-duanya kan gue udah jelasin ke kalian semua gue cuman kasihan aja ngeliat dia di bully sama kalian" Jawab Adel sambil memutar bola matanya malas.
Ketika Zee ingin protes dengan jawaban Adel, Fiony langsung memotongnya dan berkata "Udah-udah daritadi ngomong terus mendingan kita lanjut makan, liat nih makanan kita masih banyak terus jam istirahat nggak lama lagi selesai" Ujar Fiony yang mendapat anggukkan kepala dari teman-temannya. Kecuali Zee dan Adel yang saling melemparkan tatapan mata yang mengintimidasi ke satu sama lain.
Skip
Saat pelajaran sesi kedua dimulai Marsha merasa agak sedikit risih karena Zee terus-terusan melihat kearahnya padahal udah jelas meja Zee berada jauh di depan sedangkan Marsha di paling pojok. Kathrina yang duduk di samping Marsha merasakan ada yang aneh pada Marsha, ia seperti tidak tenang.
"Sha lo kenapa? sakit? atau apa" Kathrina pun bertanya.
Marsha yang mendengar itu pun menjawab "Enggak kok gue gak kenapa-napa, cuma pelajarannya agak susah" jawab Marsha yang di angguki oleh Kathrina karena pelajaran yang sekarang mereka pelajari adalah matematika yang sudah jelas pasti susah.
Marsha POV
Setelah beberapa menit berlalu si manusia rese itu berhenti melirik-lirik kearahku dan membuatku merasa lega, aku pun bisa fokus lagi memperhatikan guru yang sedang menjelaskan. Setengah jam berlalu, aku merasa ada yang sedang memperhatikan ku lagi tapi aku merasa kalau yang melihat aku bukan si manusia rese itu. Aku pun melihat-lihat di sekitarku dan ternyata orang yang sedari tadi memperhatikan ku adalah ADEL. Aku mengetahui namanya karena tadi ketika sedang mengobrol bersama K.A.I mereka mengenalkan kepadaku tentang geng Zee.
Flashback on
"Sha lo mau nggak gue ngenalin nama teman-temannya Zee?" tawar Ashel akupun menggangguk walaupun dalam hatiku aku tidak ingin tau apapun tentang Zee dan teman-temannya yang rese itu.
Ashel pun mulai menjelaskan.
"Pertama-tama adalah Zee, dia adalah kapten di geng mereka. Dia terkenal dengan gayanya yang sangat keren pokoknya si paling keren deh. Tapi gitulah dia agak songong, keras kepala, dan ngeselin." Jelas Ashel yang membuat Marsha berkomentar dalam hati "Yaiyalah orangnya aja tengil pastilah ngeselin" batin Marsha
"Tapi si Zee itu sebenernya baik tau cuman dia berubah ketika ayahnya meninggal terus ibunya menikah lagi dengan ayah tirinya. Mungkin lu nggak percaya tapi beneran deh si Zee itu aslinya baik banget beda banget sama sekarang susah diajak ngomong lagi nggak kayak dulu" Jelas Indah dengan nada yang agak sedih. Kathrina pun langsung mengusap pelan punggung milik Indah.
"Masa sih dia dulu baik gak percaya gue, tapi ngelihat kak Indah kayak begini gue ngerasa mungkin memang ada benarnya. Hanya saja aku belum mengenal Zee." Batin Marsha
Seketika semuanya menjadi hening hingga akhirnya si wibu sejati alias Kathrina membuka suara.
"Gue lanjutin deh ceritanya" Ujar Kathrina yang disetujui oleh ketiga temannya.
"Yang kedua anggota geng Zee adalah Reva Fidela atau lebih akrab dipanggil Adel. Adel itu orangnya baik dan beda dari teman-temannya, dia yang paling jarang ngegangguin orang. Walaupun stylenya sebelas duabelas sama si Zee tetapi Adel lebih ramah dan sopan ke orang-orang dibanding Zee." Jelas Kathrina yang membuat Marsha kembali membatin "Setelah Kathrina menjelaskan tentang Adel gue jadi penasaran sama Adel."
"Dan yang paling penting Adel itu dikenal karena dia ganteng ditambahin cantik....itu makanya gue suka sama dia" Ucap Ashel pelan namun masih bisa didengar jelas oleh ketiga temannya.
Aku agak kaget sebenernya mendengar kalau Ashel suka sama Adel karena mereka kan sama-sama cewe tapi aku mencoba untuk mengerti akan hal itu. Soalnya kita tidak bisa memilih orang yang akan membuat kita jatuh hati dan kita tidak bisa menyalahkan cinta karena cinta tidak pernah salah.
Ashel, Indah, dan Kathrina pun melanjutkan ceritanya tentang teman-teman Zee yang membuat aku menggeleng-geleng kepala karena kelakuan mereka yang bener-bener bandel.
Flashback off
Adel, dia tanpa henti melihat kearahku yang dimana dia duduk di barisan yang sama denganku, Kathrina adalah pembatas antara kami berdua. Entah mengapa aku merasa tatapan yang diberikan oleh Adel itu sangat berbeda dengan tatapan yang diberikan oleh Zee. Tatapan yang Zee berikan itu terlihat tajam dan mengerikan tapi aku juga masih bisa merasakan bahwa dia sebenarnya baik hanya saja sikapnya yang tidak kusukai, sedangkan tatapan yang diberikan oleh Adel itu tatapan hangat yang mampu membuatku meleleh karena tatapan matanya yang dapat membuat pipiku memerah.
Tapi seketika aku mengingat kalau Ashel suka sama Adel yang membuatku mencari keberadaan Ashel yang berada dibarisan kedua dari paling depan. Dan bener saja aku melihat Ashel yang kadang-kadang mencuri pandang kearah Adel yang sedang menatapku terus menerus, tapi malahan berbeda dengan Zee. Aku tidak merasa risih malahan senang aneh bukan?
To be continued
12 juli 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Sorry (ZeeSha)
FanfictionTak ada yang lebih indah dibanding dirinya. Aku yang dulu membencinya sampai ke ubun ubun. Kini menjadi seseorang yang mengagumi keindahannya. Setiap rasa, setiap asa kuberikan padanya. Kubiarkan saja kisah kita bertahan selama kita mampu. Jika menc...