Percayalah, gue adalah orang yang paling banyak maunya di dunia. Nggak pernah mau kalah dan selalu ingin dipandang yang terbaik. Gue benci saat ada orang yang lebih baik di atas gue sedangkan gue merasa itu passion gue dan gue harus bisa lebih baik di atas mereka. Gue merasa kalau dimana yang gue suka artinya disitu gue yang harus jadi nomer satu.
Iya, gue tahu kalau ini nggak bener tapi nggak sepenuhnya salah juga menurut gue. Tenang, gue percaya kok sama pepatah yang bilang di atas langit masih ada langit. Tapi tahu apa yang lebih gue percaya dari itu?
Gue lebih percaya kalau kita sebagai manusia juga bisa belajar terus tanpa henti dan jadi versi terbaik dari diri kita. Dan kadang kepercayaan yang gue pegang itu buat gue frustasi sendiri padahal nggak ada seorang pun yang nyuruh gue untuk berada di puncak. Gue memaksa diri gue untuk harus selalu bisa. Nggak peduli itu buat gue dipandang buruk atau badan gue capek.
Tapi as a human, capek nggak mungkin kan nggak ada. Dan di saat diri gue terkadang capek, gue selalu memantrai diri gue sendiri supaya gimana caranya supaya gue bisa back to the road.
Kalau dia bisa kenapa gue enggak?
Mantra terampuh gue yang bisa ngembaliin segala sifat ambis gue yang kadang out of the road.
Sampai sekarang pun, ketika gue udah dewasa dan dapat pekerjaan yang katanya 'kerjaan enak' oleh orang-orang, gue selalu serakah dan ingin yang lebih dari kerjaan yang udah gue dapet sekarang.
Gue seharusnya bersyukur dan harusnya udah ngerasa cukup dengan pekerjaan gue sebagai seorang Air Traffic Controller (ATCer) atau yang biasa orang-orang sebut pemandu lalu lintas udara yang nggak tahu gimana ceritanya gue yang dulu punya cita-cita selalu gonta-ganti tiap hari nya, tiba-tiba kuliah di jurusan penerbangan.
Kuliah nya jurusan penerbangan, nggak sekalian jadi pilot aja?
Nggak gitu konsepnya, Bambang. Emang jurusan penerbangan cuma buat pilot aja? Absolutely not. Pesawat bisa terbang itu nggak hanya karena di-'supir in' pilot aja. Banyak banget komponen-komponen yang bekerja supaya pesawat bisa take and landing dalam keadaan yang safe.
ATCer seperti gue bisa dibilang rekan kerja terdekat pilot selama di udara. Bukannya sombong, tapi peran dari ATC sangat besar dalam mencapai tujuan keselamatan penerbangan. ATC membantu pilot dalam mengendalikan keadaan-keadaan darurat, memberikan informasi yang dibutuhkan pilot selama penerbangan seperti informasi cuaca, informasi navigasi penerbangan, dan informasi lalu lintas udara.
Intinya ATC ini adalah mengatur lalu lintas penerbangan supaya nggak ada tabrakan pesawat atau kecelakaan yang hadir saat mengudara. So, my job was very important for this case, especially for the air traffic.
Tapi seorang ATCer seperti gue ini rawan stress, karena pekerjaan ATC membutuhkan aktivitas mental (dimensi Mental Demand) yang tinggi seperti berpikir, memutuskan, menghitung, mengingat, dan melihat atau memantau dalam melakukan pekerjaannya. ATC dianggap sebagai salah satu pekerjaan yang memiliki tuntutan kerja tinggi dan merupakan salah satu profesi yang memiliki tingkat stres tinggi dikarenakan beban tanggung jawab pekerjaan ATC sangat berat yang mempertaruhkan nyawa penumpang pesawat udara dan seluruh awak pesawat. Stress akan meningkat jika terjadi sesuatu hal seperti cuaca yang buruk untuk penerbangan dan peralatan navigasi dan komunikasi yang tidak berfungsi dengan baik, sistem rotasi shift yang tidak sesuai atau tidak berjalan sebagaimana mestinya.
Sekalipun jam kerja sudah diatur, setiap rutinitas pasti ada kejenuhannya kan?. Namun karena pekerjaan yang mempertaruhkan nyawa penumpang pesawat, dengan fokus dan tanggung jawab profesi, ATC diharuskan untuk tidak merasakan kejenuhan ketika bekerja.
Tapi you know what?
Gue juga sekarang jadi penulis novel yang baru aja terbit minggu lalu. Iya, gue tahu jadi ATC aja udah buat gue yang awalnya udah sulit tidur kalau malem dateng sekarang malah udah divonis punya insomnia akut yang nggak jarang membuat gue terkadang berhari-hari nggak tidur dan mengakibatkan penyakit-penyakit selanjutnya gampang masuk ke tubuh gue.
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit & Lautan
Non-FictionMenceritakan kisah pendek persahabatan sang langit dan lautan yang dibumbui sedikit romansa ala daratan.