Chapter 3 : I'll Stay

81 21 1
                                    

Chapter 3 : I'll Stay

            Mari kita cerita singkat. Hari itu bulan Juli di tahun 2010. Seorang gadis desa dari Daegu turun bersama sang ibu dari bus di terminal Kota Seoul. Bawaannya begitu banyak. Celingak-celinguk mencari taksi untuk membawa dua tubuh itu ke tempat yang dimaksud.

            Tiba di depan rumah besar, lalu Yoojung yang kala itu masih berusia delapan belas tahun bertanya pada sang ibu. "Eomma, ini benar rumahnya? Masa rumah sebagus ini menyewakan kamar?"

            "Mungkin mereka tiba-tiba butuh uang?" Song Jihyo, sang ibu terkikik sembari mengajak Yoojung masuk saat gerbang utama dibuka.

            Mata Yoojung berpendar. Rumah ini bagus sekali. Ini juga terlihat seperti rumah keluarga. Kenapa mereka berani menyewakan kamar?

            "Ah! Kau Song Jihyo?!" Seorang wanita cantik keluar dengan langkah berburu dari pintu utama. Terlihat anggun dengan balutan homedress mahal berwarna dusty itu.

            "Halo. Saya Song Jihyo yang dikenalkan oleh teman saya pada Anda. Ini anak saya, Kim Yoojung." Jihyo membungkukkan badannya. "Yoojung, beri salam juga."

            Yoojung membungkuk. "Anyyeong Haseyo. Saya Kim Yoojung yang akan tinggal di sini. Senang bertemu dengan Anda."

            "Astagaaa! Jangan kaku begitu ibu dan anak ini! Kita sama-sama orang Daegu harus akrab! Santai saja dengan saya!" Wanita kaya itu buru-buru menyuruh keduanya untuk berdiri dengan tegap lagi. "Anyway, saya Son Yejin! Senang rasanya akan memiliki putri cantik tinggal di rumah ini!"

            "Terima kasih, Ahjumma."

            "Hei! Jangan panggil begitu! Panggil Eomma saja!" Yejin segera menggeleng. "Ayo masuk! Kita makan bersama dulu sebelum ibumu pulang."

***

            Setidaknya sudah satu tahun Yoojung tinggal di rumah mewah Son Yejin. Selama satu tahun itu, Jihyo seringkali mengunjungi sang putri dan malah berakhir pergi dengan Yejin. Kedua wanita paruh baya itu tiba-tiba menjadi sahabat dekat dalam waktu satu tahun.

            Tidak seperti tuan rumah lainnya, Yejin malah bersikap begitu baik pada Yoojung.

            Jika penyewa kamar lain hanya bisa masuk akses sampai bangunan kamar sewa berkumpul, tapi tidak dengan Yoojung yang terus-terusan diajak masuk ke rumah utama untuk ikut sarapan atau makan malam.

            Ah, penyewa lainnya kebanyakan memang pria. Atau sekalinya ada wanita, tapi sudah bekerja semua. Tidak ada yang semuda Yoojung.

            Begitu juga, katanya Nyonya Son punya dua anak pria setidaknya berumur sama dengan Yoojung. Iya, kalau anak sulungnya Yoojung suka lihat. Namanya Kim Seokjin. Jarak umurnya dengan Yoojung sekitar dua tahun lebih tua. Seokjin jahil. Suka sekali meledek Yoojung yang saat itu masih cupu.

            Tapi, konteksnya hanya bercanda. Seokjin lambat laut juga menyayangi Yoojung sebagai adiknya sendiri sebagaimana sang ibu selalu mengajarkan begitu. Tentang Yejin, bisa jadi dia memang 'ngidam' anak perempuan sejak dahulu tapi malah mendapatkan dua anak laki-laki. Jadi, keberadaan Yoojung sungguh membuat Yejin bahagia.

            Mereka suka memasak bersama, liburan bersama, jalan-jalan mengelilingi mal, bahkan dengan acaknya Yejin suka menjemput Yoojung di kampus. Kadang Seokjin ikut juga. Tidak tahu, sepertinya dia sedikit gabut mengingat hanya tinggal mengerjakan skripsi.

One More Day | MYGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang