2. oh, hay!

22 6 9
                                    

DUKK!!!

Lusi mendongak menatap si cowok dengan senyum yang menampilkan gigi kelincinya

"Kenalan dong anak baru"
suara cowok itu seketika mengalihkan semua atensi murid 12 IPS 3, Mereka merapat ke tempat Lusi dan cowok tersebut berada, sepertinya Amanda dan Bella juga ikut merapat ke meja Lusi.

Lusi canggung menatap manusia-manusia di hadapannya ini, lalu menjulurkan tangan ke arah cowok yang mengajaknya berkenalan tadi.

"Hai gue Lusi, Lusiana Fellycia"

Lusi, si cewek ceria berponi, ia telah menempuh pendidikan selama 4 tahun di Prancis bersama Amanda dan Bella tentunya. Lusi itu cewek pintar lucu juga garang di waktu yang bersamaan, Papanya adalah seorang dokter, di mana seorang dokter harus memiliki IQ dan kepintaran yang menakjubkan, mempunyai prinsip "belajar dengan giat akan membuat seseorang sukses" dan ya! Ia juga menerapkan prinsip tersebut kepada putri sulungnya, Lusi.
berbeda dengan si Papa, Mamanya justru ingin Lusi belajar dengan cerdas, tak perlu Terlalu rajin, yang penting anaknya tidak merasa tertekan dengan segala pembelajarannya. Oh iya, Mama Lusi adalah seorang guru psikolog di salah satu Universitas ternama di Jakarta.

"Halo Lusi, kenalin gue Sebastian gunandya, panggil aja Bastian atau gak Bang Bass, cowok paling ganteng di SMA Garuda" Cowok berhoodie hitam itu tersenyum genit dan mengedipkan sebelah matanya kepada Lusi, membuat beberapa temannya merasa kesal dengan tingkah si cowok playboy itu.

hingga...

BUG!!

Sebuah buku melayang dan mendarat di atas kepala Bastian.

"Gausah genit lo, lihat yang bening aja langsung di embat"

Bastian menatap kesal oknum yang melempar buku ke kepalanya tadi, mengukung kepala si cowok di antara ketiak dan sikunya, lalu menunjuk-nunjuk wajah tampan cowok tersebut di hadapan Lusi.

"Kenalin dia Jefri kenandra, panggil jepri aja"

Bastian, wajah ade-ade badannya om-om, si cowok humoris, Playboy kelas kakap, anak dari tuan kenandra salah satu pengacara ternama di Jakarta, murid yang paling demen War sama anak jurusan sebelah, dan pastinya Bar-bar.

Cowo yang kepala nya dikukung bastian Itu adalah Jefri anak IPS yang mempunyai senyum dan lesung pipit paling manis di SMA Garuda. Jefri anaknya humoris kok, tapi gak bar-bar, jiwa kalem nya masih menetap dihati nurani nya yg paling dalam.

"Asu, ketek lo bau menyan"

"anjwing"

Bastian beralih ke dua cewe yang sedari tadi hanya menyimak, Bastian tersenyum manis kemudian menyisir rambut nya kebelakang dengan ke-lima jari nya, berniat ingin berkenalan dengan berjabat tangan, namun dihadang oleh temannya.

"Halo neng kenalin nama abang, Ardhani Putra, panggil a'a Ardhan aja"

Itu Ardhan, si cowok tengil yang mempunyai ciri khas 'Senyum kotak' Incaran cabe-cabe di SMA Garuda, Ardhan itu random, absurd dan aneh. Cowok ceria yang satu ini hobi sekali membuat hipertensi seseorang naik.

"Amanda Putri, Manda"

Balas si cewek sembari tersenyum, sesaat kemudian wajah itu kembali menjadi datar dan melepas tangan nya dari tangan Ardhan.

Interested

Ardhan tetap tersenyum, kemudian tatapannya beralih kepada cewek di samping Amanda, menjulurkan tangannya di hadapan cewek tersebut.

"Halo gue Bella Larasati, panggil Bella aja" sahut Bella seusai menjabat tangan Ardhan, namun sesaat kemudian kedua tangan itu terlepas tergantikan oleh tangan yang lain yang juga ingin berkenalan.

Amanda dan Bella, dua manusia yang selalu bersama Lusi, mereka itu selalu bertiga, kemana-mana bertiga, Lusi rasanya sangat beruntung mempunyai dua sahabat dengan dua kepribadian yang berbeda.

Amanda itu adalah anak yang tegas, orangnya disiplin, manis dan juga pintar. Papinya adalah seorang pe-bisnis kaya raya di Jakarta, bahkan Papi nya pernah menjalin hubungan per-bisnis an dengan orang luar negeri, sampai-sampai si Papi tak pernah bisa meluangkan waktu untuk keluarganya.

Amanda sudah terbiasa dengan hal itu, apalagi dengan sikap si Mami yang masuk dalam kelompok ibu-ibu sosialita, yang di mana mami nya sering mengumbar umbar tentang Amanda, seperti saat Amanda mendapat juara 1, mami nya selalu memamerkan dirinya kepada teman-teman sosialita nya. Amanda merasa ia hanya dianggap seperti barang pameran bagi Mami.

Berbeda dengan Bella, si cewek ceria bar bar juga cerewet, Bella itu anaknya pintar kok! Malahan lebih pintar daripada Amanda, hanya saja cewek yang satu ini sering hilang konsentrasi nya di saat ujian.

Bella pintar karena keahliannya sendiri, tak ada paksaan dari pihak manapun. Bella mempunyai trauma, ia takut naik mobil karena di saat itu kedua orang tuanya pulang ke pelukan Tuhan yang maha kuasa.  Karena tabrakan antara mobil keluarganya dengan satu mobil truk dan mobil pembalap liar yang membuat cewek yang waktu itu masih berusia 10 tahun, depresi dan ketakutan untuk melihat lalu lalang nya kendaraan selama 2 tahun.

Dan sekarang Bella tinggal dengan neneknya, mereka hidup dengan uang pensiun almarhum kakek, juga dengan trauma Bella yang mulai memudar berkat mamanya Lusi, walaupun Bella masih takut untuk menaiki mobil, Bella masih bisa bawa motor kok.

"Hai gue Adrian elvano dan ini Septio Juliano panggil gue Rian dan dia Asep"

Bella mengerjap pelan, menatap dua cowok di hadapannya ini, tunggu, apa dia tak salah dengar? Asep? cowok berwajah layaknya kartun di samping Adrian itu bernama Asep? wajah unreal tapi namanya... .

"Tio, nama gue Tio Bukan Asep"

Ah Bella mengerti, Adrian hanya bercanda soal nama Asep tadi, terbukti saat dia menggeplak kepala Adrian dengan penggaris yang dipegangnya, sedangkan si korban geplakan Tio hanya tertawa lepas membuat mata Andrian terlihat semakin menyipit.

Dari sini bisa dilihat bahwa Adrian dan Septio sering terlibat dalam pertengkaran kecil, walaupun itu sebenarnya hanyalah candaan dan walau hanyalah Septio yang selalu menjadi korban nista dari Adrian. Beruntung Septio anaknya penyabar, tak hanya dengan Rian namun juga dengan lima teman lainnya.

BRAKK!!

Seseorang mengalihkan atensi anak-anak IPS 3. Cowok yang dengan songong nya duduk di atas meja guru, tengah mengikat dasi nya ke kepala nya sendiri layaknya seperti sebuah headband.

Beruntung Pak Muslim tercinta sudah keluar dari kelas, kalau tidak bisa-bisa si cowok itu langsung kena semprot oleh wali kelasnya itu.

"Woi! Kenalin nama gue Revandra Athalan, cowok paling ganteng di sekolah ini" seru cowok itu sembari menaik turunkan alisnya dan tersenyum menatap tiga cewek di hadapan nya.

PLAK!

Sebuah tangan mendarat secara tak halus di kepala Revan, menggeplak kepalanya itu sampai si cowok terjatuh dari meja guru dan terduduk di atas lantai, sembari mengelus elus bokongnya.

"Aska Aditya Tama, anak pak Tama bangsat!"

"Sakit nih bokong gue"

Cowok yang namanya barusan disebut itu hanya menatap Revan dengan datarnya,tak terbesit niat ingin membalas perkataan cowok berbibir tebal itu sedikit pun.

Ceklek

******






See u 💜














































Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 27, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sayap GarudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang