.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tiga, atau mungkin lima, mobil dengan warna dan lampu khas merah dan biru yang terpasang di atasnya, tampak berjejer tak beraturan. Menunjukkan jika pengemudi mobil tersebut menghentikan mobilnya dengan terburu-buru.
Satu ambulan dan beberapa petugas medis terlihat bergegas mengangkat korban dari tempat kejadian untuk di bawa ke rumah sakit. Orang-orang dengan seragam dan beberapa lainnya mengenakan baju santai, terlihat berbincang dengan raut wajah serius.
“Korban ke enam dalam seminggu ini dengan kasus tabrak lari. Aku tidak habis pikir dengan pelakunya. Dia pasti seorang psychopath.”
“Jangan terlalu yakin, Detektif Lee. Orang biasapun bisa menjadi pelakunya.”
“Aku hanya menebak. Lagipula pelaku melakukan kejahatannya dengan sangat rapi. Dalam seminggu dia sudah berhasil merenggut enam nyawa, tanpa meninggalkan jejak apapun. Jika bukan psychopath, lalu apa, Detektif Kim?”
“Kau terlalu banyak menonton film, Detektif Lee. Sebaiknya hentikan kebiasaan menonton film di kantor.” celetuk Kim Taehyung pada rekannya itu.
“Kau saja yang belum pernah bertemu dengan penjahat psychopath. Sekali kau bertemu, kau akan merasa ketakutan.” ucap Detektif Lee dengan memasang wajah takutnya.
Taehyung hanya menggelengkan kepala sembari menghela napas panjang. Ia sudah terlalu lelah dengan kasus tabrak lari yang belum juga mendapatkan titik terang. Sekarang harus di hadapkan dengan bualan dari rekannya yang seorang maniak film.
“Sebaiknya kita kembali ke kantor. TKP akan di bersihkan sebentar lagi. Kita juga harus mendapatkan data dari tim forensik.” ucap seorang wanita yang juga seorang detektif.
Tiga orang itu berjalan menuju mobil untuk kembali ke kantor mereka. Banyak yang harus mereka kerjakan malam ini. Terima kasih kepada pelaku yang sudah membuat begitu banyak pekerjaan bagi detektif kepolisian.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tik.
Tik.
Tik.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Face
Fanfiction[UPDATE setiap JUMAT] Ketika kebenaran terekam jelas dari wajah seseorang. Dua sisi berlawanan yang tak pernah berbeda. Satu tetaplah satu dan akan selalu sama apapun itu. "Kenapa kau melakukannya?" "Bukan aku, hyung. Itu bukan diriku." Start : 220...