.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Grug!
Taehyung berjalan tergesa-gesa setelah menutup pintu mobilnya. Wajahnya terlihat panik dan penasaran dengan apa yang di katakan Detektif Lee di telfon tadi. Taehyung sangat terkejut mendengar ada data mengenai keluarganya yang di temukan. Banyak pertanyaan yang tiba-tiba muncul di benaknya.
“Dimana datanya?” tanya Taehyung ketika melihat Detektif Lee di mejanya.
“Akhirnya kau datang juga, Detektif Kim. Kau lihatlah.”
Detektif Lee memberikan sebuah amplop coklat kepada Taehyung. Namja harimau itu mengambilnya dan segera membuka amplopnya. Ia mengeluarkan lembaran kertas di dalamnya. Dan memang benar, itu adalah data-data keluarganya.
“Bagaimana bisa pelaku memiliki data selengkap itu? Apakah ada kemungkinan jika pelaku dan keluargamu saling mengenal, Detektif Kim?” tanya Detektif Lee, penasaran.
“Si brengsek itu jelas tau semua seluk beluk keluarganya. Tidak heran jika dia menulis selengkap ini.” gumam Taehyung pelan. Detektif Lee terlihat menatap bingung.
Taehyung membaca data keluarganya satu persatu. Mulai dari ayahnya yang benar-benar di tulis secara lengkap. Ibunya yang juga ditulis lengkap sampai ke toko kue itu. Tangan Taehyung membalik halaman selanjutnya dan ia seketika terdiam.
“Kenapa ada datanya disini?”
Taehyung menatap kertas di tangannya dengan tatapan tak percaya. Ia membacanya berulang kali dan itu tetap sama. Bahkan ada foto yang sangat jelas menunjukkan siapa pemilik data itu.
“Bagaimana bisa ada datanya Jungkook disini?”
Iya. Itu data milik Jungkook, yang Taehyung sangat yakin merupakan pelaku dari semua kasus tabrak lari yang pernah terjadi. Tapi, kenapa ada data Jungkook juga di dalam deretan data keluarganya, kalau memang dia pelakunya.
“Jungkook adikmu. Dia juga bagian dari keluargamu. Sudah jelas datanya juga akan ada disana.” ucap Detektif Lee.
“Aniya. Kenapa dia harus repot-repot membuat datanya sendiri jika dia pelakunya? Harusnya tidak perlu, kan?”
“Apa maksudmu, Detektif Kim? Kau menuduh Jungkook sebagai pelakunya?” Detektif Lee mengernyitkan dahinya, heran.
“Aku tidak menuduh. Korban terakhir tabrak lari berhasil selamat dan dia-”
“Tunggu. Apa? Korban tabrak lari terakhir? Bukankah dia sudah meninggal?” bingung Detektif Lee.
“Beberapa saat yang lalu terjadi tabrak lari lagi. Korbannya orang yang kukenal dan kebetulan aku baru saja mengunjunginya. Ketika di rumah sakit dan aku bertanya apa yang terjadi, dia menjelaskan kalau dia tengah mengejar Jungkook yang masuk kedalam mobil itu sebelum akhirnya menabrak korban dan melarikan diri seperti sebelumnya. Sudah jelaskan, jika Jungkook pelakunya dari apa yang di katakan korban?”
KAMU SEDANG MEMBACA
The Face
Fanfiction[UPDATE setiap JUMAT] Ketika kebenaran terekam jelas dari wajah seseorang. Dua sisi berlawanan yang tak pernah berbeda. Satu tetaplah satu dan akan selalu sama apapun itu. "Kenapa kau melakukannya?" "Bukan aku, hyung. Itu bukan diriku." Start : 220...