tentangmu

14 4 0
                                    

Rintik hujan masih sama. Mengingatkan saya pada setiap untaian kata. Kata - kata yg begitu menenangan dan begitu menyakitkan di waktu bersamaaan. Saya takut akan kepergian mu.

Taehyung , 13

"Taehyung".

Pemuda bersurai blue itu menoleh ketika namanya terpanggil begitu nyaring. Dia berbalik menemukan sosok gadis cantik dengan buah dada menonjol serta lipstik yang menor. Dia Im Yoona.

Gadis cantik berdarah Korea itu mengulas senyum cantik yang... Agak terlihat menyeramkan di mata Taehyung. Taehyung sedikit meringis kala menyadari apa yang dia pikirkan.

"Ada apa?".

Tanyanya dingin membuat gadis cantik itu sedikit gemetar. DEMI TUHAN. Taehyung itu tampan nya sangat brengsek.


Taehyung menatap gadis itu dalam dengan ekspresi malas. Sedangkan yonna menatap Taehyung dengan tatapan binarnya.

"Kau sangat tampan."

Ucapan gamblang itu membuat Taehyung mendecak kesal. Dia kira akan ada sesuatu yang penting. Ternyata hanya omong kosong yang membuat Taehyung enggan tinggal dan berdiri di sana membuang waktu.

Taehyung melenggang meninggalkan Yonna dengan masih tatapan dingin nya. Sedangkan yonna , gadis yang bisa di lihat sangat jeli kalau jelas dia menyukai Taehyung. Pipinya bersemu merah mengingat tatapan tajam bak elang itu.

Waktu terus bergulir. Jam mata kuliah telah selesai. Taehyung membawa ranselnya keluar. Lagi-lagi dia berdecak malas ketika melihat loker nya berisi ucapan sampah.

"Ck , sampah." Umpatnya.

Dia segera membuang semua hadiah itu. Namun ada satu hal yang membuat nya tertarik. Sebuah Buqet coklat yang nampak menggemaskan. Dia mengambilnya , melihat ada surat di buqetnya lantas ia membuangnya ke tong sampah tanpa mau repot-repot membacanya. Membuang nafas saja , itu katanya.

 Membuang nafas saja , itu katanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Senyum kelinci itu terukir ketika koran yang telah dia antar sudah habis. Dia melangkahkan kakinya dengan riang ke arah taman dekat sebuah universitas ternama di Seoul Korea.

Dia tersenyum kecil ketika membayangkan bagaimana jika dia berada di sana. Mempunyai banyak teman. Bertemu dosen, bertemu mata kuliah. Tapi , semua itu hanya akan ada dalam mimpinya. Karena di dalam mimpi itulah dia bisa mewujudkan impiannya.

"Huhhh , harusnya aku tidak boleh sedih. Aku masih hidup saja bersyukur." Ujar nya dengan penuh senyum.

Tidak , dia bukan pria yang lemah yang suka menangis ketika takdir tuhan tidak berada dalam pihaknya. Untuk saat ini.

"Kita bertemu lagi cutie."

Sang pemuda tersentak lantas tersenyum kala mendengar suara berat itu.

"Kim Taehyung?." Tanya pemuda itu.

Yang di panggil Taehyung mengangguk meski tak terlihat. Pemuda bersurai blue itu mendudukkan dirinya di samping pemuda itu.

"Jungkook."

Panggilan itu membuat Jungkook menoleh menatap Taehyung. Meski dia tidak tau dimana perisis mata itu tersembunyi.

"Iya Taehyung?" Tanya nya lembut.

Taehyung tersenyum amat tipis. Dia mengambil tangan Jungkook lalu menggenggamnya.

"Mau menjadi teman saya?". Tanya Taehyung.

Jungkook tersentak , matanya memancarkan binar yang amat tulus. Dia mengangguk cepat hingga poninya bergoyang. Menggemaskan ,itu yang terlintas di pikiran Taehyung.

"Tadi banyak fans saya yang membawakan hadiah. Namun saya tidak terlalu menyukai nya. Saya bawa sesuatu yang menarik harusnya saya beri ini untuk ibu saya , namun melihat kamu saya jadi mengurungkan niat." Kata Taehyung.

Jungkook menyeritkan dahi nya. "Apa itu?"

" Buqet coklat ." Ujar Taehyung.

"Coklat?". Tanya Jungkook dengan mata binarnya.

Taehyung mengangguk meski tidak terlihat. Dia menyerahkan Buqet itu pada Jungkook yang di terima baik oleh Jungkook.

" Taehyung, tapi ini untuk ibumu." Kata Jungkook

Taehyung terkekeh serak. Dia mengusap kepala pemuda itu dengan gemas. " Bukan masalah besar, itu hanya Buqet."

"Taehyung yakin?". Tanya Jungkook memastikan.

" Iya , saya yakin Jungkook ."

"Terimakasih."cicitnya.

Taehyung melirik jam tangannya. Dia menghela nafas nya kemudian bangkit dari duduknya. Jungkook menyadari itu , dia segera ikut bangkit.  Dia tersenyum ketika merasakan aroma khas itu menguar.

"Taehyung, meski terdengar tidak Sopan. Tapi aku ingin jujur ,aku menyukai aroma mu. " Ujar Jungkook.

Sang pemilik nama Taehyung itu terkekeh geli. Dia mendekati Jungkook dengan tangan yang bertengger di pinggangnya. " Sedekat ini bagaimana?." Bisik Taehyung.

Jungkook tersentak lantas mundur beberapa langkah. Dia tersenyum kecil. Dia menggenggam erat Buqet coklat itu. "Aromamu seperti ayah."

Taehyung tertegun sejenak. Lantas tertawa kecil , dia mengusap lembut pipimu gembul itu. " Saya mau pulang, kamu ingin kemana?".

"Pulang Taehyung , "balas Jungkook.

"Ayo saya antar."

"Ehh ngga usah. Rumah aku tinggal beberapa meter lagi Taehyung."

"Saya antar Jungkook. Hari sudah mulai gelap. Sepertinya akan turun hujan."

"Eung. Oke." Putus Jungkook.

Sang blue tersenyum lantas menggenggam tangan mungil itu.  Dia menyalakan mobil lantas membela jalanan. Tak terasa hujan deras mengguyur kota itu. Jungkook menggunam seperti ada yang tertinggal. Dan Taehyung menyadari itu.

" Sepedamu akan di antar nanti." Ujar Taehyung seperti mengerti isi pikiran pemuda itu.

Jungkook tersentak lantas mengucapkan terimakasih. Tak terasa 15 menit perjalanan, mereka sampai di pantai asuhan. Taehyung tersenyum kecil, dia menahan Jungkook untuk tidak keluar.

" Jungkook."panggil Taehyung.

"Iya Taehyung?".

"Saya ada gelang pemberian mendiang kakak saya. Saya tidak tau mau di apakah. Kita sudah berteman jadi maukah kamu menerima hadiah dari saya?". Tanya Taehyung.

Jungkook berfikir, lantas mengangguk. "Jangan yang mahal-mahal. Kasih susu pisang saja." Canda nya.

Sang blue tertawa kecil. Lantas mengambil sebuah kotak. Dia langsung membukanya dan memakaikannya di pergelangan itu. Jungkook tersentak namun tak menolak.

"Cantik." Gumam Taehyung.

Jungkook bersemu. Dia menarik tangannya lantas keluar dari mobil dan berlari cepat menuju panti.

Sang blue tertawa kecil. Merasa gemas dengan tingkat pemuda itu.

"Entah singkat atau saya yang mudah terjerat. Namun nyata nya kamu sudah membuat saya jatuh cinta hingga dasar." Gumam Taehyung.

Dia menggelengkan kepalanya. Dia tersenyum mengingat paras ayu nan lembut itu. Ahh dia benar-benar jatuh cinta pada pandangan pertama.

Don't forget to leave a comment for this story. follow me to know more about this story. press star button to support me. thanks.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 12, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

One Last Time.TKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang