"jeno, bisa tolong ambilkan buku di
perpustakaan?"jeno yang sedari tadi memperhatikan papan tulis pun langsung mengalihkan tatapan nya ke guru yang tadi memberikan perintah, tanpa banyak tanya jeno pun segera mengangguk dan melaksanakan apa yang di minta oleh bu guru nya.
Pagi ini sekolah seperti biasa, sekolah tingkat menengah atas, hanya dengan teman, meraih nilai terbaik, tanpa drama percintaan, dan menjadi seseorang yang sangat di sukai oleh banyak orang.
Pelajaran yang sedari tadi berlangsung adalah mapel biologi, jeno termasuk salah satu orang yang menyukai mapel tersebut, guru yang memerintahkan dia ke perpustakaan untuk mengambil buku yang di perlukan
Sepanjang perjalanan ke perpustakaan dia memikirkan banyak hal, salah satunya tentang orang tua dan nilai dia, di kelas 11 memang masih bisa bersantai, tapi bagi warga ambis seperti jeno bersantai dan bersenang senang hanya membuang buang waktu.
Kadang teman teman nya memberikan hujatan seperti "orang aneh mana, yang ngisi masa muda nya tanpa seneng seneng" tapi jeno tidak terlalu memedulikan itu, walau terkadang ucapan teman teman nya cukup menjadi beban pikiran.
"gue gabut juga, butuh hal baru, jadi time traveller asik kayaknya" gumamnya tanpa sadar
Jeno memang sangat menyukai hal hal yang bersifat fantasi, dia suka akan hal hal yang masih menjadi misteri itu.
Kadang dia berfikir kehidupan masa SMA nya tuh terlalu biasa saja-flat.
Soal pacar? Jeno tidak pernah memikirkan itu, dia belum di perbolehkan pacara oleh orang tua nya, sekarang di fokus saja soal masa depan dan meraih prestasi se cemerlang mungkin.
toh, banyak murid murid yang mengaggumi nya. Ayolah siapa yang tidak akan terpesona oleh wajah nya itu?
Sampai di depan perpustakaan dia langsung melangkah kan kaki jenjang nya masuk ke dalam, namun sepertinya perpustakaan sedang kosong, karena jeno tidak melihat ada penjaga perpustakan.
Jujur aura di perpus saat ini sangat tidak enak. Apalgi hujan sedang turun deras
Gelap, bau buku dan dingin.Dia tidak terlalu mempedulikan itu.
Dia segera mengambil buku yang di butuh kan nya dan segera bergegas pergi namun. Pintu tertutup karena angin yang sangat kencang
Jeno mengangkat alis nya heran dan sedikit takut?. "gila, serem" ucap nya.Dia lanjut melangkah dan tiba tiba
-lampu matiLalu nyala kembali.
Jeno heran dan takut.
"bodo amat elah lanjut jalan aja" gumam nya, lalu sebelum benar benar melangkah.
Pundak nya di tepuk oleh seseorangJeno ragu. Tapi penasaran
Pelan pelan dia berbalik arah dan."HALLO!"