🩶Love maze

627 55 2
                                    

Juli 2022











Tidak banyak yang mereka lakukan . Makan malam hanya wacana . Nyatanya Jimin tidak ingin makan apapun . Mereka berdua duduk begitu lama di atas rerumputan memandangi indahnya kota Seoul dari atas bukit . Gemerlap indah dan suasana kota yang begitu ramai namun dari tempat mereka berada saat ini semua terdengar sunyi .

Jimin dan jungkook berselonjor kaki , tak perduli jika celana putih yang mereka kenakan kotor.

Tak berapa lama karena Jimin merasa lelah Jungkook bergeser duduk lalu menarik kepala Jimin untuk bersandar di pundaknya .

Mereka belum pernah berkencan sebelumnya . Dan Jimin juga tidak tau harus bagaimana untuk kencan mereka ini . Jadilah Jimin mengajak Jungkook ke bukit ini , hanya duduk diam menikmati angin malam . Sesekali keduanya menceritakan apa yang hari ini mereka lakukan. Jimin begitu antusias bercerita sembari menggunakan tangan , menggerakkan seperti sedang memperagakan apa yang sudah di lakukan sekertaris dan beberapa karyawannya .

Sementara Jungkook tak pernah bosan memandangi wajah ceria itu . Namun sekali lagi ekspresi Jimin berubah seolah ada yang ingin disampaikan namun hanya bisa tertahan .

Kini setelah semua cerita tentang hari ini berakhir. Jimin menyandarkan kepala di pundaknya.

Dia berkata dengan suara terlampau tenang . Berharap agar jungkook tidak terlalu memikirkannya . "Eomma bilang .Aku boleh mencintaimu . Tapi tidak dengan menikahi dirimu ".

Tangan besar Jungkook melingkar di punggung dan menahan lengan Jimin . Matanya berbinar dengan senyum penuh kedamaian.

"Gwenchana. kita akan berjalan secara perlahan . Dan tidak perlu buru buru. Aku akan buat eomma menyukaiku lagi. Kita sudah melewati banyak hal, lagi pula asal Kau berada di sampingku dan mencintaiku . Aku tidak akan menyerah . Itu adalah kekuatan". Jungkook menaut tangan kecil Jimin . Menyelipkan jari jemari itu kemudian tersenyum mencium kening Jimin .

Lucu rasanya, bagaimana dibenci oleh pria ini dan sekarang dia dicintai secara luar biasa. Jimin mengangkat wajahnya dengan posisi miring mengembangkan senyuman.

Dan karena senyuman itu Jungkook tanpa sadar semakin mendekatkan wajahnya . Mencium bibir si cantik dengan begitu lembut .

Jungkook tidak tau , tetapi Jimin juga tidak menolaknya . Tangannya dari balik punggung menahan tengkuk Jimin , membaringkan tubuh si cantik dengan perlahan , kembali menciumi bibir yang menjadi candunya sejak beberapa detik yang lalu.

Jimin tidak pernah merasakan sentuhan seperti ini. Bersama yoongi pun dia hanya sekedar berciuman singkat . Tidak pernah merasakan getaran yang terlalu pada jantungnya . Mengingat itu Jimin melakukannya satu kali bersama Jungkook yang tidak sadar saat itu. Dan Jimin merasa rindu . Satu tangannya jemari saling bertaut dengan tangan besar itu. Satu lagi meremat kemeja Jungkook yang mengukung tubuhnya .

Jimin merasa ribuan kupu kupu menggelitik perutnya , ketika sentuhan Jungkook menyelinap memasuki kemejanya.

Tetapi sepertinya Jungkook menyadari perbuatannya. Dia menghentikan aktifitas Mengelusi permukaan kulit perut dan pinggang Jimin yang selembut sutra . Kedua tangannya menjadi menopang tubuhnya . Matanya memperhatikan wajah Jimin yang sendu , bibir yang menebal karena ulahnya juga rambutnya yang entah sejak kapan berantakan .

"Maaf". Jungkook mengatakan itu . Membantu Jimin untuk duduk dan si cantik merapikan bajunya . "Aku sudah berjanji untuk tidak melakukan sesuatu yang mungkin tidak kau sukai . Jika tadi".

"Tadi itu".

Perkataan Jungkook terputus dan Jimin pun seolah gugup melanjutkan.

"Tadi menyenangkan". Kata Jimin lagi . Setelahnya Jungkook pun membantu merapikan rambut Jimin. "Aku tidak masalah dengan ciuman dan apa yang kita lakukan selanjutnya".

love story'journey/BOOK2✅(jikook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang