Juli 2022
Bingung , dan tidak tau harus bagaimana. Dia hanya memperhatikan bagaimana para team medis berlarian sementara dia tidak dapat masuk ke dalam ruangan tempat yoongi di rawat .
Hendak menanyakannya pada ji Eun . Namun wanita itu hanya melewatinya juga.
Sudah sepuluh menit Jimin berdiri di depan kamar . Tidak tau apa yang terjadi dan menghawatirkan Jungkook yang menunggu di depan rumah sakit.
Detik berikutnya pintu terbuka . Menampilkan ji Eun dengan mata berkaca kaca serta menggigit bibir bawahnya . Langkah terhenti dengan nafas tertahan dan menunduk . Ji Eun berkata pelan. "Dia Ingin bertemu denganmu".
Jimin ingin menanyakan apa yang terjadi tapi raut wajah ji Eun yang tidak seperti biasanya . Dia bisa menebak apa yang sudah berlalu tapi entah mengapa tidak berani memikirkan hal yang lebih buruk .
Sampai di kamar itu , matanya memandangi yoongi yang terbatuk dan lemah di atas brankar. Pria itu Tersenyum meski bibirnya kering dan pecah pecah .
'ji. Jiminh'. suaranya lemah . Bahkan hampir tak terdengar. Sebelah tangannya terangkat pelan berharap Jimin menyambutnya.
Dan si cantik yang sempat mematung mendekat . Berdiri di samping brankar dengan tangannya yang di sambut yoongi .
"Kau tidak meminum obatmu lagi?". Pertanyaan Jimin terucap . Hanya sekedar basa basi sebelum dia duduk di samping si pucat itu .
Tetapi tangan yoongi menariknya lagi untuk duduk di sampingnya . Pada akhirnya Jimin mengalah dan duduk di dekat yoongi di pinggir brankar. Tidak lama yoongi juga ingin bangun meski tubuhnya mungkin tidak mampu menopang dirinya. Alhasil pria itu memeluk Jimin . Menidurkan kepala pada pundak sempit si cantik yang masih berusaha memproses apa yang sedang terjadi.
'jimin '.
"Nde". Tanpa sadar mata Jimin berkaca kaca . Dia menahan tubuhnya agar tidak jatuh karena yoongi benar benar lemah saat itu .
'Terimakasih sudah datang, Kau tau? Saat pertama kali aku melihatmu , aku begitu bahagia . Senyummu yang cantik tidak bisa di gantikan dengan apapun yang ada di dunia ini '. Yoongi terhenti dan terbatuk .
"Ini bukan waktunya menggombal . Ayo berbaring ".
Tetapi tubuh yang hendak di dorong itu tidak juga menjauh dari tubuhnya .
'aku bersyukur itu dirimu . Setiap kali melihat senyumanmu . Hatiku terasa penuh '.
Jimin tersenyum tipis . Meski matanya juga berkaca kaca . Dia berusaha untuk tidak terlihat sedih. Setiap kata kata manis dari Yoongi yang lama tak di dengarnya . Kini dia mendengarnya lagi . Jimin seperti di bawa pada masa mereka saling menghargai satu sama lain.
'teriamakasih'.
"Terimakasih juga. Berkat seorang yoongi aku berhasil menjadi pribadi yang lebih kuat ".
Dan si pucat mengembangkan senyum di bibir tipisnya . 'jimin, Aku lelah ".
Sebulan yang lalu yoongi tidak pernah sama sekali mengeluhkan sakitnya . Seberapa sakitpun dia hanya mengerang tanpa mengatakan bahwa dia sangat kesakitan . Namun kali ini kata lelah membuat telinga Jimin seperti di tusuk .
'aku. Bi, Sa . istirahat dalam pelukanmu '. Tangan yoongi jatuh dari sebelah pundak Jimin. Tubuhnya semakin memberat dalam pelukan Jimin. Dia yang awalnya tidak membalas pelukan yoongi menepuki punggung pria pucat itu .
"Istirahatlah . Kau Sudah bertahan sejauh ini". Lolos bulir air mata yang terus jatuh tanpa henti . Tidak ada jawaban apapun dari pria yang pernah mengobati luka hatinya itu . "Tidur dan beristirahatlah dalam damai yoongi ah".
KAMU SEDANG MEMBACA
love story'journey/BOOK2✅(jikook)
FanfictionBOOK II OF OUR SECRET STORY Cinta diuji sekali lagi, dan Jungkook hampir terjebak untuk tidak mempercayai Calon Pasangannya saat mereka berdua sama sama berusaha Mendapatkan restu dari nyonya park. Jungkook berpura-pura tidak tahu bahwa Jimin diam...