bab 2

1.4K 167 22
                                    

jam menunjukkan pukul 5 sore waktunya pulang kerja, andra bersiap-siap untuk pulang, tidak pulang sebenarnya andra akan lanjut bekerja di cafe sampai jam 9 malam ia andra si pekerja keras tidak memikirkan apapun termasuk dirinya, yang terpenting kebutuhan sang anak terpenuhi,

andra sudah di lobby bersiap-siap untuk pulang, art menghampiri bersama suaminya mereka satu kerjaan hanya saja suami art menjadi OB dan di lantai yang berbeda, art sudah menikah dan art juga tau kalau andra memiliki anak, tadi Andra menceritakannya,

,,

" ndra ini gw ada jajanan titip ya buat anak lo,

" oh iya art makasih ya, kalo gituh aku duluan mau lanjut kerja,

" hati-hati ndra semangat ya,

" iya art makasih ya, bay bay art bay bay bimo,

" bay ndra,

..

setelah berpamitan andra langsung pergi dari kantor itu, saat art dan bimo akan pergi mereka di hentikan dengan suara berat milik bos-nya, bimo dan art menunduk hormat pada bos-nya,

,,

"  em kamu art,

" i,iya pak ada apa ya,

" kamu berapa tim, dan tugas dimana,

" saya berdua pak, anaknya baru hari ini masuk, kita tugas di lantai 25 pak sama di bawah,

" siapa nama tim kamu'

" andra pak,

" manah dia sekarang,

" sudah pulang pak, karena dia akan bekerja lagi,

" bekerja..?

" iya pak,

" Baiklah besok jika dia datang minta dia datang kerungan saya,

" baik pa,

" em ,,

..

setelah kepergian bos-nya art menghela nafas, nafasnya tercekat jika berhadapan dengan bos-nya ia terkenal dingin dan irit bicara, tapi tadi sangat bawel menanyangkan andra, bimo sedari tadi sudah sangat penasaran,

,,

" ada apa si yank,

" itu tadi kan andra bantuin bos katanya muntah-muntah sayang, mungkin mau ucapin terimakasih,

" hemm tapi tadi bos beda ya, biasanya dingin tapi tadi kaya penasaran gituh tau, sama andra,

" ahhh aku seneng deh kalo pikiran aku bener kasian andra sayang,

" iya semoga ya, nanti cerita di rumah oke,

" oke,

..

..

jam menunjukkan pukul setengah 9 malam Andra bersiap-siap untuk pulang, untungnya jarak cafe ke rumahnya tidak terlalu jauh cukup dengan jalan kaki akan sampai, saat di persimpangan jalan andra mendengar orang meminta tolong, di jalan itu memang terkenal seram akan preman-nya, hanya saja andra lama tinggal di sana, jadi preman sana kenal andra,

andra menghampiri seorang laki-laki paruh bayah yang sedang di todongkan pisau, andra yang melihat itu menendang preman itu dan berteriak, seketika preman itu panik dan kabur, andra melihat laki-laki san perempuan baru bayah sedang ketakutan, lalu Andra menghampirinya dan melihat ada bekas tusukan, sang istri sudah terisak ketakutan,

,,

" Astaga tante gapapa, om luka ayo aku bawa kerumah sakit, mobilnya taro di sini aja, nanti suruh anak om ambil, om aku gendong ya ayo om, tante apa tante kuat jalan,

" i,,iya nak kua,kuat ko,

" ayo om naik ke punggung saya hati-hati ya,

..

andra  berjongkok untuk menggendong orang tersebut, istri itu mengikuti andra dari belakang, jarak rumah sakit lumayan jauh dari tempat kejadian, andra dengan kuat terus berjalan, hingga Beberapa menit akhirnya sampai di rumah sakit, para suster yang melihat itu langsung dengan sigap menolong andra, untuk melekatkan pasien di brankar rumah sakit,

lalu Andra menuntun istri dari laki-laki itu keruang operasi, andra memberikan minuman yang ada di tas kecilnya pada wanita itu,

,,

" tante tenang ya ini minum dulu,

" terimakasih tante ga tau lagi kalo ga ada kamu, mu,mungkin aja s,suami tante,

" udah tante gapapa udah tugas sesama manusia harus tolong menolong, tante jangan khawatir ya, om pasti baik-baik aja,

" iya nak terimakasih nama ka,

..

terdengar suara pintu ruang operasi terbuka, terlihat dokter menghampiri, jika pasien kekurangan darah, andra menanyakan golongan darah orang yang ia tolong, dan kebenaran gol, darahnya sama dengan andra, andra memutuskan untuk mendonorkan darahnya, andra masuk kedalam ruangan operasi,

wanita yang andra tolong langsung menghubungi anaknya, ia panik sampai lupa menghubungi sang anak, anaknya yang khawatir mendengar orang tuanya masuk rumah, sakit dan bernafas lega ada seseorang yanh menolongnya,

tak lama andra keluar dari ruangan operasi, dan segera melakukan transfusi darah, andra menghampiri wanita tersebut dan ijin untuk pulang, karena sang anak pasti sudah menungguny,

,,

" tante maaf saya harus segera pulang, anak saya menunggu saya,

" kamu sudah menikah,

" emm,

..

orang itu yang mengerti mengusap punggung andra ia mengerti
,,

" maaf pertanyaan tante mengganggu kamu ya, tida,

" ga ko tante, em aku belom menikah dan itu,em anak kandung ku sendiri aku laki-laki aneh yang bisa hamil,

" astaga sayang itu tidak aneh, itu berkah buat kamu' yasudah kamu pulang saja, pasti anak kamu sudah menunggu lama, maaf ya tante merepotkan, ini kartu nama tante nanti tolong hubungi tante y, sekali lagi tante benar-benar banyak terimakasih kamu sudah menolong tante, tante ing,

" maaf tante sebentar aku angkat telpon dulu,

" iya nak,

..

andra mengangkat telpon dan ternyata sahabatnya mild menelpon, benar saja juan sudah menangis' menanyakannya karena ini sudah lewat jam pulang Andra, wanita itu mengerti jika orang yang menolongnya di telpon anaknya,

,

" tante maaf aku pamit, semoga om cepat sembuh ya, salam untuk om saya pamit,

" nak terimakasih banyak, hubungi tante ya Tante mohon,

" baik tante kalo begitu aku permisi,

" hati-hati nak,

..

" kamu anak baik dan tulus tapi nasibmu kenapa tidak bagus, terimakasih banyak sudah menolong suamiku, aku janji akan berbalas budi, ahhh aku lupa menanyakan namanya,

..

tak lama terdengar suara orang berlari menghampirinya,

☀️☀️☀️☀️☀️☀️☀️☀️☀️☀️☀️☀️☀️☀️

BERJUANG ( END  PDF )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang