Lanjutan

4 2 0
                                    

Hayati hanya terdiam, Hayati tidak mau kalau harus kehilangan fasilitas dari orang tuanya. Dia yang sudah terbiasa hidup mewah, tidak mungkin mau bersusah payah begitu saja.

"Aku akan turuti apa maunya papa sama mama." Jawab Hayati dengan wajah tertunduk.

"Nah gitu dong, itu baru anaknya mama dan papa." Ucap mamanya sambil memandang wajah Hayati, saat Hayati kembali mendongak kan wajahnya.

Hayati kembali ke kamar dengan wajah yang masih cemberut.
'Kalau bukan karena papa dan mama, aku tidak akan mau sama Akbar.' Gumam Hayati sembari merebahkan tubuhnya di atas kasur.

Untuk menghilangkan rasa jenuh yang ada di pikirannya, Hayati kembali bermain sosial media.

Hanya itulah yang bisa dia lakukan, dia lebih suka menghibur dirinya dengan sosial medianya. Padahal dia mempunyai dua orang sahabat yaitu Sofia dan Marwah.

Sofia yang agak tomboi, sedangkan Marwah yang lemah lembut.
Hayati tidak ingin sahabatnya tahu, kalau orang tuanya menjodohkan dengan Akbar.

'Sulit juga menyimpan rahasia seorang diri.' gumam Hayati penuh resah, Ketika semua beban ditanggung sendiri.
'Andai... Sahabat-sahabat ku mau mengerti,' gumam Hayati kembali.

Kedua sahabat Hayati yang tidak tahu menahu tentang perjodohan itu membuat Hayati harus menyembunyikannya dengan begitu rapat. Hayati takut sahabatnya justru terkejut hingga satu sekolah tahu. Dia juga takut, dia dibenci oleh teman-teman sekolah yang sudah dari awal sekolah menyukai Akbar.

       Hayati masih duduk di kelas dua belas IPA di salah satu SMA Negeri di kota malang. Dia satu kelas dengan Akbar. Meski banyak yang menyukai Akbar, Hayati justru membencinya. Hayati tidak suka dengan sifat Akbar yang selalu suka tebar pesona dengan setiap temannya.

'Kalau saja Akbar tidak songong, pasti aku tidak akan menolak perjodohan ini,' gumam Hayati sembari menggeser-geser handphonenya.
'Dia ganteng, tinggi dan pintar, mungkin itu nilai plus untuk dia.' gumam Hayati kembali.

Hayati mengakui kalau Akbar itu masuk ke dalam kriteria cowok idamannya, akan tetapi semua itu sia-sia saja. Saat Hayati mengetahui sifat angkuh yang dimiliki oleh Akbar.

Hayati berharap akan ada suatu keajaiban agar perjodohan itu batal atau Akbar bisa merubah sikap dan sifat dia yang tidak baik itu.

'Tidak ada yang bisa aku lakukan sekarang, mau tidak mau, perjodohan itu aku terima.'

Setelah Hayati lelah berpikir, akhirnya Hayati memainkan kembali sosial medianya. Dengan sosial medianya, dia bisa meluapkan segala apapun yang menjadi keresahannya. Sehingga dia terlelap dalam tidurnya.

Novel ini digemari dan sudah dibaca oleh 62.92 ribu pembaca di seluruh dunia.

Tunggu apalagi! Yuk kalian berikutnya dan novel ini sudah tamat.

HAYATI (EKSLUSIF WEBNOVEL) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang