9. The Truth 1

3.5K 283 20
                                    

Puter multimedia atau lagu Tulus - andai aku bisa

Anywayyy jangan lupaaa buat yang sering vote and comment di cerita ini, nanti aku bakal kasih giveaway 💕

Komen part mana favorite kamu ya 🥰 nanti aku undi setelah episode ending terbit.

TAEHYUNG POV

Aku mengemudikan mobil menuju tempat gadis gila itu, jika saja dia tidak meminta untuk bertemu pasti sudah kubawa Lice pergi dari sana. Namun, jika aku menolak, sudah paati keselamatan Lisa menjadi taruhannya. Jadi ebih baik aku ikuti kemauannya.

"Shit! Kenapa apartment dia jauh dari restaurant Lice." Sedari tadi aku tak henti-hentinya mengumpat karena arah tempat tinggalnya berbalik arah.

Drrttt

Drrrttt

Saat sedang menunggu lampu merah, ponsel ku kembali bergetar. Nama gadis gila itu muncul di notifikasi panggilan masuk.

"Wae?!!! Kau mau apa??!! Aku seda__"

"5 menit... jika kau tidak datang segera datang ke tempat gadis mu itu, besok publik akan dikejutkan dengan headline news 'seorang gadis berponi, loncat dari lantai 25' hahahah."

Deg

Tut! Tut! Tut!

"Arrgghh!!!!!"

"Perempuan sialaann!!!!"

Aku segera membanting stir dan berbalik arah, tidak peduli ketika mobil ku hampir menyerempet mobil lain. Hanya dalam seperkian detik gadis gila itu berhasil membuat  jantung ku berdetak lebih cepat. Rasa takut, panik, dan khawatir akan terjadi sesuatu pada Lice berkumpul menjadi satu.

"Kau bodoh Taehyung!!! Kau bodohh!!!!"

"Seharusnya kau tau!! Dia tidak mungkin melepaskan Lisa!!!"

Aku mengemudi dengan perasaan kalut,  bahkan aku tidak peduli harus menerobos lampu merah dan berulang kali di klakson oleh mobil lain.

"Aku tidak akan pernah memafkan diriku Lice, jika terjadi sesuatu padamu."

Sesampainya di gedung yang Lice maksud, aku langsung berlari mencari lift dan menekan lt 25.

"Jeball!! Kumohon Tuhan.." gumam ku, seraya melihat jam tangan mencoba bergegas sebelul batas waktu yang diberikan gadis itu habis.

"Anyeong haseyo, selamat datang di D'loun__"

Aku langsung berlari menerobos pelayan yang menyapaku di pintu depan,

"Dimana Lisa!! Dimana dia!!" Aku berteriak mengedarkan pandangan untuk mencari sosok Lice.

"Dimana Lisa? Cepat katakaann!!!" Aku meremat kerah baju seorang pelayan pria.

"No_nona Lisa, disana." Ia menunjuk dengan perasaan gugup.

"Tapi Tuan__"

Aku langsung berlari dan tak peduli dengan apa yang akan dikatakan pria itu, karena yang terpenting sekarang adalah Lice... peri peupeu ku.

Saat aku tiba di tempat yang ditunjukan pria tadi, langkah ku terhenti ketika melihat Lice yang berdiri disana bersama...

Suga hyung...

"Saranghae Lisa!!"

Deg

Deg

"Aku tidak paham ini saat yang tepat atau tidak, tapi aku tau kau hanya berpura-pura menerima perjanjian Bang PD Nim. Lice, Aku tidak tau apakah dia masih ada di hatimu, namun bertahun-tahun aku memendam perasaan ini untuk mu."

Left & Right Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang