ㅤㅤ"AYO SAKHA! AYO CETAK POIN!"
ㅤㅤSakha melihat ke arah depan, tidak ada rekannya di depan sana. Sakha harus segera melempar bola itu sebelum waktu habis dan sekolahnya kalah dengan beberapa poin.
ㅤㅤSakha langsung melemparkan bola basket menuju ring. Bola itu masuk bertepatan dengan habisnya waktu pertandingan. Semua pendukung dari SMA Darsana langsung bersorak-sorai atas kemenangan tim basket kebanggaannya.
∞
ㅤㅤ"Woi, Shak!" sapa seseorang yang baru saja memasuki ruang ganti baju para pemain basket. Sakha melirik orang tersebut.
ㅤㅤ"Nice shoot, Bro!" pujinya. Sakha yang mendengar itu langsung tersenyum bangga.
ㅤㅤ"Iya lah, siapa dulu? Sakha," ucap Sakha dengan penuh percaya diri sambil membawa barang-barang miliknya keluar ruangan itu.
ㅤㅤ"Party gak nih?" tanya Bima, temannya Sakha yang dari tadi mengikutinya.
ㅤㅤSakha menggelengkan kepalanya. "Nggak dulu, gua harus beresin tugas sekolah, Bim."
ㅤㅤ"Oh iya, gua lupa elu kan anak ambis."
ㅤㅤSakha terkekeh kecil. "Gua balik duluan ya!"
ㅤㅤRavish Sakhala atau yang kerap dipanggil Sakha ini adalah salah satu orang yang dikagumi oleh warga SMA Darsana. Bagaimana tidak? Parasnya yang bak idol serta matanya biru muda seperti lautan itu akan membuat siapapun terpikat oleh pesonanya.
ㅤㅤMenjadi kapten dari tim basket terbaik di sekolahnya saja sudah cukup menjadi alasan ia sangat dikagumi. Namun, prestasinya di bidang akademik juga tidak kalah bagus. Sakha selalu meraih juara satu di kelas maupun paralel. Wah, Sakha hampir sempurna.
∞
ㅤㅤSuara germecik hujan menemani seorang remaja yang sedang berkutat dengan puluhan soal di depannya. Ia melihat ke arah jendela, ah hujan seperti ini enaknya tidur sambil selimutan, pikirnya. Namun, ia bisa apa? Masih banyak pekerjaan yang harus ia selesaikan.
ㅤㅤ"Aden, Bibi boleh masuk nggak?" ucap seseorang yang baru saja mengetuk pintu kamar lelaki itu.
ㅤㅤ"Masuk aja, Bi! Pintunya enggak Iko tutup," balasnya.
ㅤㅤTak selang lama, seorang wanita paruh baya memasuki kamar sederhana milik remaja yang bernama Reiko tadi.
ㅤㅤ"Ini Bibi buatin cemilan buat nemenin Aden belajar," ucap Bi Mila sambil menaruh piring berisi gorengan serta cokelat panas.
ㅤㅤReiko tersenyum sumringah. "Makasih banyak, Bi!"
ㅤㅤ"Sama-sama, Den. Bibi balik ke sebelah dulu ya."
ㅤㅤ"Ehh, Bi. Kara boleh nitip buku nggak? Tolong kasihin ya hehe," pinta Reiko sambil menyodorkan beberapa buku kepada Bi Mila.
ㅤㅤ"Boleh, Aden. Nanti Bibi kasihin ya."
ㅤㅤ"Oke, Bi! Makasih banyak!"
ㅤㅤReiko memiliki nama lengkap Shankara Reiko ini ialah seorang remaja yang tinggal sendiri. Reiko tidak merantau, kok. Bi Mila adalah ART dari rumah sebelah. Ia selalu mengurus Reiko dengan senang hati.
ㅤㅤReiko sendiri memiliki wajah yang cukup tampan. Bukan hanya cukup, melainkan sangat tampan. Matanya yang hijau seperti emerald itu sangat indah. Tampan, pintar dan mandiri. Hanya saja ia tidak memiliki banyak teman. Wah, sekali lagi, Reiko hampir sempurna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tarachandra
Novela JuvenilㅤㅤTarachandra: Insan yang lahir di bawah sinar rembulan dan taburan bintang. ㅤㅤ"Katanya gua cuman bayangan." ㅤㅤ"Ingat nama kita. Setelah R ada S dan setelah S ada R. Gua bayangan lo dan lo bayangan gua. Kita saling melengkapi."