ㅤㅤHari ini adalah hari pertama tahun ajaran baru di SMA Darsana. Ospek juga dimulai dari hari ini. Semua anggota osis sedang melakukan briefing sebelum upacara pembukaan ospek. Ah iya, ketua osisnya ialah Sakha. Alasan mengapa Sakha menjadi primadona sekolah semakin bertambah bukan?
ㅤㅤBriefing yang dilaksanakan sudah berakhir sejam yang lalu. Kini para siswa dan siswi baru disuruh untuk berbaris di lapangan karena upacara akan segera di mulai.
ㅤㅤ"Ospek hari pertama nih, Ko. Yok semangat!" ucap seorang gadis yang tiba-tiba duduk di sebelah Reiko.
ㅤㅤReiko tertawa kecil. "Lo semangat karena mau cari cogan kan?"
ㅤㅤ"Hehehe, kok tau?" jawab gadis itu sambil terkekeh.
ㅤㅤ"Ya elah, Cas. Gua kenal sama lo bukan baru sehari atau dua hari, Cassia. Udah ketebak banget niat aneh lo itu," ucap Reiko sambil menoyor dahi Cassia.
ㅤㅤ"Dah ah sutt, mending kita ke lapangan. Nanti digebuk sama ketos kan bisa ribet," ujar Cassia sambil melangkahkan kakinya ke lapangan.
ㅤㅤReiko tersenyum kecil. Ia bahagia karena setidaknya ia masih memiliki teman masa kecil yang setia berada di sisinya. Jika tidak ada Cassia, mungkin Reiko tidak bisa tersenyum hari ini.
ㅤㅤ"REIKO, BURUAN KE SINI!" teriak Cassia dari kejauhan.
ㅤㅤYang dipanggil langsung melangkahkan kakinya menuju lapangan sekolah. Saat sedang jalan, Reiko melihat seorang gadis kecil yang berdiri di pinggir lapangan dengan wajah gusar. Reiko memperhatikannya beberapa detik, lalu ia menyadari mengapa gadis itu gelisah.
ㅤㅤReiko menghampiri gadis itu sambil menepuk bahunya. "Ini, pake aja," ucap Reiko sambil langsung pergi meninggalkan gadis itu.
ㅤㅤ"Oy, Ko. Lama banget si, kek siput lu," omel Cassia saat Reiko datang di sampingnya.
ㅤㅤ"Yeu, kalem dong. Lo juga biasanya lelet ya," jawab Reiko tak mau kalah.
ㅤㅤ"Lo baris aja, Cas. Gua mau ambil dokumentasi dari bawah sama lantai atas dulu," ucap Reiko yang dijawab oleh anggukan dari Cassia.
ㅤㅤUpacara sudah selesai beberapa jam yang lalu. Kini Reiko sedang duduk di salah satu kursi dekat lapangan sambil melihat hasil fotonya. Ah iya, sekarang adalah waktunya untuk istirahat. Namun, Reiko belum memiliki niat untuk pergi ke kantin sebelum perutnya berbunyi.
ㅤㅤ"Baru aja gua bilang ga mau ke kantin," gerutu Reiko.
ㅤㅤIa melangkahkan kakinya ke kantin yang sudah seperti lautan manusia itu. Ya, salah satu alasan kenapa Reiko tidak suka berada di kantin adalah karena kantin selalu ramai. Reiko pusing jika berada di tengah-tengah keramaian. Ia hanya membeli roti di tempat yang tidak terlalu ramai.
ㅤㅤReiko segera beranjak dari kantin. Ia tidak dapat berlama-lama di sana. Saat sedang berjalan menuju taman belakang sekolah, Reiko menabrak seseorang sampai roti yang orang pegang itu terjatuh.
ㅤㅤ"Eh, sorry. Ini rotinya buat lo aja, gua buru-buru soalnya. Sekali lagi maaf ya," ucap Reiko seolah-olah sedang tergesa.
ㅤㅤBaru saja ia mau menuju taman belakang sekolah, bel masuk sudah berbunyi lagi. Dengan terpaksa ia harus mendokumentasikan kegiatan sambil menahan lapar.
∞
ㅤㅤ"Sakh, pulang sekolah lu free nggak?" tanya Bima yang duduk di hadapan Sakha.
ㅤㅤSakha menggelengkan kepalanya. "Nggak, hari ini ada evaluasi. Selama ospek itu bakal ada evaluasi."
ㅤㅤ"Yah, gua mau ngajak lu nongki padahal."
ㅤㅤ"Nanti aja, beres ospek," jawab Sakha singkat.
ㅤㅤBima menganggukkan kepalanya mengerti. "Beres ospek kapan emang?"
ㅤㅤ"Kamis."
∞
ㅤㅤ"Gila, laper banget," ucap Reiko sambil melepaskan kacamatanya dan duduk di salah satu kursi untuk rapat osis.
ㅤㅤ"Oy, ni makan," ucap Cassia yang tiba-tiba datang.
ㅤㅤ"Wow, lo kalo ga pake kacamata makin mirip Sakha ya."
Reiko mengambil makanan tersebut dan langsung memakannya. "Lebih gantengan gua."
ㅤㅤCassia hanya menggelengkan kepalanya heran. "Kok lo tau gua belum makan?" tanya Reiko.
ㅤㅤ"Tau lah, gue kan cenayang," jawab Cassia dengan penuh percaya diri. Reiko hanya melihat ke arah Cassia sambil mengunyah makanannya.
ㅤㅤ"Oke, jadi tadi pagi gue liat lo ngasih topi ke cewek. Terus pas tadi istirahat lo ngasih kue lo buat cewek itu juga kan?" tanya Cassia yang dibalas oleh anggukan dari Reiko.
ㅤㅤ"Dia adek tiri lo, kan? Kenapa sepeduli itu?"
ㅤㅤ"Gua disuruh buat jadi bayangan dia juga," jawab Reiko sambil meminum minumannya.
ㅤㅤ"Ooh, jadi yang semua lo lakuin ini buat diri lo sendiri?"
ㅤㅤReiko terdiam karena pertanyaan yang dilontarkan oleh Cassia. Belum sempat ia menjawab, para anggota osis yang lainnya mulai berdatangan. Reiko langsung memakai kacamata miliknya dan merapihkan poninya.
ㅤㅤRapat pun mulai dengan dipimpin oleh Sakha. Seluruh anggota osis menyampaikan laporan hari ini, termasuk agenda untuk esok hari.
ㅤㅤ"Oh iya, buat dokumentasi gimana?" tanya Sakha sambil melihat Reiko. Reiko tidak menjawab karena masih memikirkan pertanyaan Cassia tadi.
ㅤㅤ"Reiko." Sakha memanggil Reiko berbarengan dengan Cassia yang menginjak kaki Reiko.
ㅤㅤ"Eh iya, maaf. Ada apa?" tanya Reiko dengan polosnya. Cassia menggelengkan kepalanya.
ㅤㅤSakha menghela napas pelan. "Tadi gua tanya, dokumentasi gimana?"
ㅤㅤ"Oh, itu lagi gua pindahin ke file. Nanti file-nya gua kirim di grup ya," jawab Reiko dengan sedikit kikuk.
ㅤㅤSakha mengangguk mengerti. "Oke, kayaknya itu aja sih buat hari ini. Kalian pulang aja, siap-siap buat besok lagi."
ㅤㅤSatu persatu anggota osis mulai meninggalkan ruangan rapat. Kini hanya tersisa Sakha, Reiko dan Cassia. Cassia juga bingung kenapa ia bisa ada di situasi seperti sekarang.
ㅤㅤ"Kara," panggil Sakha.
ㅤㅤ"Eh, Cas. Lo balik sama gua kan? Ayo balik, keburu hujan," ucap Reiko sambil membawa barangnya dan pergi keluar dari ruangan.
ㅤㅤ"E-eh, iya. Sakha, gue sama Reiko duluan ya. Lo juga jangan kelamaan di sini," pamit Cassia sambil menyusul Reiko.
ㅤㅤLagi-lagi Sakha hanya bisa menghela napas. Ia mulai merapihkan barangnya dan bergegas pulang. Tepat seperti yang Reiko katakan tadi, keburu hujan. Sakha tersenyum kecil sambil pergi meninggalkan sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tarachandra
Dla nastolatkówㅤㅤTarachandra: Insan yang lahir di bawah sinar rembulan dan taburan bintang. ㅤㅤ"Katanya gua cuman bayangan." ㅤㅤ"Ingat nama kita. Setelah R ada S dan setelah S ada R. Gua bayangan lo dan lo bayangan gua. Kita saling melengkapi."