adegan lari larian antara Fay dan ilene masih berlanjut. sesampainya dikelas Fay langsung saja nyelonong masuk ke dalam kelas. dia tidak sadar pak Yusuf sudah berada disana. Dan ilene ternyata sudah tau kalau pak Yusuf ada didalam itu sebabnya dia masuk dengan sopan dan mengucapkan salam. beda dengan fafay masuk masuk langsung berkata kasar seperti tidak ada etika saja.
bruugg
Fay langsung membanting dirinya kekursi tempatnya duduk, semua murid yang ada disana yang panik melihatnya. ya mau bagaimana lagi Fay tidak tau kalau pak Yusuf ternyata sudah ada di dalam kelas.
"CAPEK BANGET ANJENG" ucapnya sarkas membuat para murid terkejut mendengarnya.
"assalamualaikum" itu ilene yang masuk dia telah menyadari kalau ada pak Yusuf didalam. lalu dilanjut dengan Delisa dan juga naury
"assalamualaikum" ucap mereka serentak
"waalaikumsalam" jawab pak Yusuf. fafay yang menyadari itu langsung membelalakkan matanya. dia amat terkejut dengan apa yang dilihatnya
"mati gue, sejak kapan pak Yusuf ada didalam" ucap Fay dalam hati
"murid yang telat masuk silahkan maju kedepan sekarang" ucap pak Yusuf dingin tapi mampu membuat suasana menjadi tegang. lalu keempat wanita itu pun maju kedepan dan berdiri berurutan. mulai dari ilene, Delisa, naury, dan juga Fay. lalu mereka diberikan hukuman satu persatu.
"ilene zeqilla lezira. kamu itu terkenal cukup cerdik dikelas ini. ini kali pertama kamu telat masuk bersama saya. saya sedikit kecewa dengan kamu, apa alasan yang membuat kamu telat masuk kelas?" tanya pak Yusuf pada ilene
"gara gara Fay pak" jawab ilene
" lah..kok gara gara aku?!!" jawab Fay
"kamu diam dulu Fay, saya sedang bertanya kepada ilene" lanjut pak Yusuf
"tapi pak!"
"SAYA BILANG DIAM!" seketika darah tinggi pak Yusuf naik. karena Fay tidak mendengarnya.
"i,iya p,pak" jawab Fay gugup, hingga ingin rasanya dia menangis saja. memang pak Yusuf cukup ditakuti murid murid di School of Performing Arts Seoul (SOPA). Karen pak Yusuf yang terkenal akan ketegasannya.
"ilene, mengapa kamu bilang ini salah Fay" tanya pak Yusuf lagi kepada ilene
"dia tadi nyari masalah pak Deket lapangan basket" jawab ilene. mengingat itu seketika ilene menatap Jovan yang duduk disamping sana. dia sangat malu, hingga salting malahan.
"anjing, kenapa gue baru sadar kalo jovan ternyata merhatiin gue dari tadi. gue malu banget...ini semua gara gara fafayanjing" ucap ilene dalam hati
" memangnya apa yang terjadi di lapangan basket tadi Len?" -pak Yusuf
"ya Allah pak Yusufff, bisa gak sih gak usah nanya soal itu lagiii" ucap ilene lagi dalam hatinya
"ilene, bapak nanya sama kamu. apa yang terjadi di lapangan basket tadi?" ulang pak Yusuf lagi
"a,anuu pak" jawab ilene gugup
"tadi si ilene mandangin Jovan pak. tapi diam diam" lanjut Delisa, karena dia merasa capek berdiri lama lama
"apa itu bener ilene" tanya pak Yusuf pada ilene lagi
"i,iya pak bener, tapi saya natap Jovan bukan berarti saya suka kan pak?" lanjut ilene
"yasudah hari ini bapak maafkan, tapi lain kali jangan telat masuk lagi" piringat pak Yusuf
"oke paakk" jawab mereka serentak
lalu mereka pun duduk dimasing masing tempat mereka Delisa duduk dengan Fay dan didepan mereka ada ilene dan naury. sudah bersahat berempat, duduk pun berdekatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAINBOW IN THE DARK
Teen Fiction"semua kehidupan, percintaan tidak ada yang abadi masalah yang datang bertubi-tubi. membuat sebagian orang semakin kuat, karena kekerasan adalah kekuatan mereka untuk hidup"