happy reading
........................sesampainya dirumah Delisa menerima line dari seseorang
|hai Delisa
|kamu apa kabar baik kan?
|udah lama yaa gak lihat kamu,
ouh iya mungkin besok kakak kesekolah mau ngelatih murid
murid buat eskul basket.|kamu besok ada
kesempatan nonton kan?
selesai kakak ngelatih basket
kakak mau ngomong sama
kamu. bisa kan?Delisa masih dalam keadaan bingung. siapa yang ngechat dia inii. soalnya kontaknya gak ada disimpan sama Delisa
ini siapa??|
|lah..kamu gak ada save
kontak kakak??
enggak sih kak kayaknya||waduuhh...yaudah sekarang
kamu save ya. ini kak Jeffreyseketika Delisa membelakakan matanya. dia tidak percaya kalau Jeffrey yang mengchatnya di line itu
"kak Jeffrey dapat kontak gue darimana ya??" ucap Delisa kepada dirinya sendiri
ouh iya kak pasti | kok, pasti aku save
|okee Del, eh ngomong²
besok kamu ada waktu kan?iyaa kak Delisa ada waktu kok|
|okee..yaudah sampai
ketemu besok yaa...iyaa kak|
kemudian chattan mereka berakhir. Delisa menidurkan dirinya diatas kasur empuknya, dan menutup matanya perlahan. masih membayangkan, apa yang ingin dikatakan kak Jeff. sampai begitu seriusnya, Delisa harap itu adalah hal baik. dia dirumah sendiri orang tuanya sedang pergi keluar negeri. katanya sih banyak kerjaan, itu sebabnya Delisa sering ditinggal sendiri. itu yang membuat Delisa merasa kalau orang tuanya lebih menyayangi pekerjaan nya daripada dirinya. lalu Delisa membuka kotak fay di aplikasi linenya. dan mulai mengechatnya.
fay Lo lagi dimana?|
|gue sih dirumah aja
kenapa??kita jalan² yuk|
|gue duga lu pasti gabut?
iyaa.. gabut banget|
malahan|yaudah ayok gass!
yaudah Lo siap² ya|
gue jemput|okee Delisa neona
zhafani........................
fafay sedang besiap karena akan pergi dengan Delisa dia sedang mengambil baju dilemarinya. tiba² ada sesuatu yang jatuh.
"foto?? ini foto apa?"tanya Fay sendiri pada dirinya
KAMU SEDANG MEMBACA
RAINBOW IN THE DARK
Teen Fiction"semua kehidupan, percintaan tidak ada yang abadi masalah yang datang bertubi-tubi. membuat sebagian orang semakin kuat, karena kekerasan adalah kekuatan mereka untuk hidup"