happy reading
........................
tet tet tetttt
bell masuk pun telah bunyi. kini saatnya murid murid School of Performing Arts Seoul (SOPA) berbondong bondong menuju kelas mereka masing-masing.
"eh woy, sekarang kita pelajaran penjas yekann" tanya Fay
"iyaaa Fay, sekarang kita pelajaran penjas" tiba tiba jevran datang dan menjawab Fay
"lahh jev, sejak kapan Lo disini" tanya Delisa
"sejak tadi" jawab jevran
ouh iyaa, ngomong ngomong jevran ini sekelas dengan mereka. jevran ini cowoknya sedikit cool. tapi masih ramah sih. masih layak diberi bintang.
"eh jev, kok Lo udah gak masuk 3 hari, kenapa?" tanya Fay
"y,ya memangnya kenapa. kangen Lo?" tanya jevran balik
"y,ya enggak sih. aku cuma nanya aja" balas Fay yang sedikit canggung
"kok Lo jadi canggung gitu" tanya Delisa
" m,mana ada gue canggung " -fay
"yahhh ada sesuatu nih" sahut ilene
"sesuatu apaan!" ucap Fay sarkas
"lah kok ngegas mbak" jawab ilene lagi
"udah lah lupain²" ucap jevran
"tau tu, war aja kerjaannya" sambung delisia
"eh ngomong ngomong naur-------" ucapan ilene terputus saat ada sesuatu yang mengganggu.
"WOY TUNGGU GUEEE" ucap naury yang telat sambil berlari
"tumben nau, Lo telat" ucap Delisa
"yaa biasalah semalem gue drakoran sampe jam 3" jawab naury
"gila!! Lo drakoran sampe jam 3?" tanya Fay terkaget kaget
"iyaa Fay jam 3" jawab naury lagi
"biasa ituu" sambung delisa
"eh jev, tumben Lo gabung" tanya naury pada jevran
"yaa kan sekalian, kita kan sekelas" jawab jevran
"hehe iya juga yaa" lanjut naury
lalu mereka pun lanjut jalan kekelas mereka. sekarang Fay amat senang karena palajaran kesukaan mereka hari ini.
.......................
"assalamualaikum" ucap pak Aslan selaku guru olahraga
Aslan Narendra
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAINBOW IN THE DARK
Подростковая литература"semua kehidupan, percintaan tidak ada yang abadi masalah yang datang bertubi-tubi. membuat sebagian orang semakin kuat, karena kekerasan adalah kekuatan mereka untuk hidup"
