Auction 8

451 75 12
                                    







Pesta itu diadakan dengan sangat meriah, manor dihias dengan sedemikian rupa, wartawan berkumpul, keamanan lebih diperketat tak mau kejadian pada pesta beberapa hari lalu terulang kembali, Chanyeol yang mengatur semua keamanan dia tidak mau kecolongan dan ada yang menghancurkan pestanya. Sedangkan untuk Sehun, Chanyeol sudah memberinya peringatan tegas agar dia tidak keluar kamar dan yang paling penting Sehun harus mengunci kamarnya, meski budak lain pasti ikut tuannya menghadiri pesta Chanyeol tidak ingin kejadian seperti yang terjadi dirumah calon mertuanya lalu terjadi pada Sehun, lagi.

Sehun hanya menurut entah kenapa dirinya tidak membantah sama sekali saat Chanyeol menyuruhnya diam dikamar, mungkin dia juga tidak ingin mengalami kejadian buruk itu lagi, saat ini dirinya sedang menyibukkan diri dengan membaca buku yang ia pinjam dari perpustakaan, awalnya dia ingin meminjam komputer tapi Chanyeol melarangnya dengan keras.

Fikiran Sehun bercabang pada kejadian pengeboman beberapa hari yang lalu, apa benar itu dari pihaknya? Tapi siapa? Pesan dari Kyungsoo hanya menyebutkan bahwa Jackson tengah mengembangkan racun bukan bom kecil seperti itu, apa ada orang lain dari pihaknya yang berkeliaran diluaran sana? Suzy? Apakah dia tau? Dia yang bisa mempunyai akses untuk pergi kemanapun dia mau, tapi entah kapan dia bisa bertemu dengan Suzy lagi sudah beberapa minggu Chanyeol absen mendatangi Lounge dengan alasan sibuk, tentu saja dia sibuk dia tangan kanan sang pemimpin, tangan kanan? Sehun lebih suka menyebutnya budak, kenapa lelaki sekuat dan sepintar Chanyeol mau saja diperbudak oleh lelaki tak berwajah itu.

Sehun menutup bukunya dan menajamkan telinganya saat mendengar suara-suara bising didepan kamarnya, lelaki berwajah cantik itu langsung melompat dari duduknya dan berjalan kedepan pintu untuk mencoba mendengar suara dua orang? Dibalik pintunya.

"Aku sungguh sudah muak dengan budakku dirumah, aku menggunting bibirnya dan membuatnya makin tidak cantik" Itu suara seorang pria yang mengeluh tentang keadaan budaknya yang sangat ironis.

"Park muda itu sangat sombong sampai tidak mau berbagi budaknya dengan kita" Ujar suara lain membuat Sehun langsung memundurkan langkahnya.

"Mereka semua sedang sibuk disana, kita bisa mencari keberadaan si manusia dua ratus dolar itu" Sehun panik sekarang.

"Aku sangat penasaran bagaimana rasanya sampai-sampai Chanyeol sangat tidak mau membaginya"

"Kita harus cepat Lee, kita tidak mau ketauhankan?"

"Bagaimana kalau kita menculiknya"

"Kau bodoh, dengan kalung dilehernya kita akan tertangkap dengan cepat"

"Kita harus mengecek satu-persatu kamar disini?"

"Hmmm, mereka semua tidak akan mendengar jika kita mendobrak pintu karena disana sangat berisik" Sehun langsung berlari kalang kabut dia harus sembunyi dia tidak mau ditemukan oleh pria yang ingin berbuat jahat padanya itu, dengan cepat Sehun berlari kekamar mandi dan mengunci pintunya.

"Hanya kamar ini yang terkunci apa menurutmu dia berada disini?" Sehun gemetar saat merasa bahwa pintu kamarnya berhasil didobrak dan langkah kaki terdengar jelas ditelinganya.

"Tapi kenapa kamar ini kosong?"

"Kau fikir Sehun bodoh? Tentu saja dia sedang bersembunyi sekarang" Sehun sekarang mengenali suara itu, itu suara Lee.

"Manis tidak usah bersembunyi, apa Chanyeol mengurungmu disini? Sedangkan dia bersenang-senang diaula? Kasihan sekali"

Sehun semakin merapatkan dirinya kedinding saat mendengar suara Lee yang semakin mendekat.

"Apakah kau sembunyi dibalik bajumu?" Pintu lemari dibuka dengan kasar dan Sehun mendengar dua pria tersebut mengumpat saat tak mendapati dirinya didalam lemari itu.

AUCTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang