BAB 14

478 41 20
                                    

"Kamu bagaikan anggur merah yang memabukkanku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu bagaikan anggur merah yang memabukkanku."

***

Banyak video beredar di Tik Tok yang seolah-olah memperlihatkan Tan keluar dari salah satu kamar hotel dengan seorang perempuan. Malam ini Tan terlihat sangat marah, emosinya meluap-luap. Didampingi Vu, Tan melakukan klarifikasi untuk membersihkan namanya.

"Aku bukan bodhisattva, aku tidak bisa memuaskan semua orang. Aku sudah dewasa, aku punya keluarga, masih punya masa depan, tapi tidak mungkin aku memanjakan semua orang. Memiliki pengikut tiga koma tujuh juta, bagaimana aku bisa memuaskan mereka semua? Semua orang, tolong mengerti, yang suka Tan tolong bantu dan dukung aku. Tapi jika tidak suka, tolong jangan katakan hal pahit dan menyakitkan."

Dalam ajaran agama Buddha, seorang bodhisatwa; bodhisattva atau bodhisatta atau photishat adalah calon Buddha yang sedang menyempurnakan sepuluh parami/kebajikan sebelum menjadi Buddha.

Kali ini Tan benar-benar tampak marah. Di waktu yang sama Vi sedang live bersama Tuan. Dia mendapat informasi dari moderatornya jika Tan sedang marah di live-nya. Vi memantau live Tan sambil mengobrol dengan Tuan.

"Aku sudah mendapatkan nomor teleponnya," kata Vu yang sedari tadi sibuk membantu Tan bertanya kepada petugas hotel mengenai wanita yang menjebaknya dan menggiring opini negatif dengan menyebarluaskan video tidak sesuai kenyataannya.

"Tolong hubungi dia, aku mau bicara dengannya."

Segera Vu menelepon nomor yang sudah dia dapat. Setelah menunggu beberapa menit suara perempuan menyahut.

"Halo." Suara Tan sedikit meninggi karena dia sudah sangat jengkel. "Jangan menutup teleponnya sebelum kita selesai berbicara."

"Kamu siapa?" suara perempuan itu bergetar, seperti ketakutan.

"Tan, orang yang sudah kamu fitnah."

"Aku tidak mengenalmu."

"Kalau kamu tidak mengenaliku, kenapa waktu itu di salah satu hotel Saigon kamu meminta foto bersamaku? Kamu kan yang menungguku di depan kamar hotel dan temanmu diam-diam mengambil video seolah-olah kita keluar dari kamar itu bersama. Aku malam ini akan tunjukan video aslinya, tanpa dipotong-potong," ujar Tan sangat kesal.

"Jadi saat itu Tan sedang melakukan syuting video klip untuk lagunya, teman-teman. Kami menginap di salah satu hotel, kebetulan juga kami mendapat izin untuk mengambil gambar di hotel itu. Padahal kami sudah mengambil kamar privasi, tapi wanita ini bersama temannya rela menyewa kamar di deretan yang kami tempati demi bisa bertemu Tan." Vu membantu Tan menjelaskan kepada semua orang di live sementara Tan sedang mengomeli perempuan itu melalui telepon.

"Apa niat kamu melakukan itu? Apa kamu ingin terkenal? Memanfaatkan aku untuk sebuah drama yang kamu dan temanmu ciptakan? Aku bisa membantumu tanpa melakukan hal kotor seperti itu." Dengan sikap tegas Tan mencerca wanita itu berbagai pertanyaan.

CÓ EM ĐÂY "Aku di Sini"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang