~~1~~

4 0 0
                                    

Di sebuah rumah yang bisa dibilang cukup mewah, kini ada seorang pria yang sedang berceloteh tidak jelas karena dia akan di pondokan.

"Mahh, ihh jangan pondok apa" Ucap pria itu dengan nada manja.

"Gaada pilihan lain, kamu mondok ya" Ujar sang mama tersenyum manis.

"Yaudah deh kapan mau berangkat ke pondok?" Tanya pria itu, pria itu bernama Zrelio Azzami atau biasa di panggil Lio.

Zrelio Azzami adalah seorang anak dari pengusaha Kaya raya. Lio juga dikenal dengan ketampanannya yang sangat simetris dengan rahang yang keras badan yang gagah dan wajah penuh kedewasaan.

"Besok pagi" Jawab sang mama singkat.

"Yaudah aku pergi sebentar ya" Ucap Lio.

"Iya, jangan malam - malam ya pulangnya" Ujar sang mama lembut.

"Assalamualaikum" Salam Lio.

"Waalaikumsalam" Jawab sang mama.



Disini, di sebuah gedung tua yang jarang orang lewati. Markas *SATRIA PUCUK*, What? Geng SATRIA PUCUK? HAHAHAHAHA, Cukup unik.

Geng yang dimana anggotanya penuh dengan misteri. Dan diketuai oleh Lio geng yang selalu melihat kejadian aneh dan melihat makhluk halus yang menyeramkan.

Geng yang ditakuti oleh kalangan masyarakat. Karena auranya yang mistis setiap geng itu lewat membuat bulu kuduk kita merinding.

Setiap maljum geng itu salalu mengadakan pengajian agar terhindar Dari Hal - Hal yang tidak diinginkan.

Inilah kisah pondok yang terkutuk dimulai.

Di pagi hari yang cerah kini Lio sedang berkemas di karenakan ingin berangkat untuk mondok.

"Lio sayang udahan beres - beresnya" Tanya sang mama.

"Udah mah" Teriak Lio Dari dalam kamar

"Yaudah mama kebawah ya" Ujar sang mama.

"Iya ma duluan" Teriak lagi Lio.

/skip Lio berekemas dan kini semuanya sedang menuju perjalanan ke pondok.

.
.
.

Hutan yang rimbun suara Burung berkicauan dibalik hutan ini ada
Sebuah pedesaan yang cukup jauh Dari kota, penduduk disini sangat Ramah.

Kini tibalah kami di pondok yang terkutuk aku sempat heran kenapa namanya terkutuk? namun aku urungkan untuk bertanya.

Kini kita sedang menunggu di kediaman kiyai dan aku sedang duduk di sebuah bangku kuno yang sepertinya terbuat dari bambu.

Geng ku semua juga ikut pondok mereka penasaran di mana aku mondok dan saat mereka tau aku mondok di pondok yang terkutuk, mereka shock berat dan mereka bilang ke aku suruh hati - hati.

Alhasil mereka gajadi pondok dengan alasan takut markas di serang oleh geng antraks, geng antraks geng yang iri dengki dengan geng kita.

Bahkan tak segan - segan geng itu mengirim san*et ke markas kami. Dengan bola api yang ingin membakar markas kami.

Bisa disebut dengan banaspati (maap kalo salah)

Untungnya salah satu anggota kami bisa melihat banaspati itu dan bola api itu menghilang. Kini sekarang aku sedang mengkemasi barang aku buat aku masukin ke dalam lemari.

Disini aku dapet kenalan yaitu Bima, Satria, dan Adam.

Mereka sama kayak aku baru masuk pondok. Sekitar 2 hari yang lalu, kata mereka pondok ini menyeramkan. Dengan mendengar cerita mereka aku penasaran dan aku hanya mengangguk iyakan seseram apasih pondok ini?.

'Apa aku tanya pak kyai ya? tapi gausah deh' batin ku penuh tanda tanya.

Saat ini aku, Bima, Satria dan Adam sedang jalan - jalan keliling pondok dan kami ber 4 sedang berada di taman yang indah, dan kami bisa melihat seorang gadis bisa di sebut santriwati sedang duduk di bangku taman yang disediakan di taman itu.

Kami ingin memanggil santriwati tersebut namun ada yang memanggil kami ber4, kami pun menoleh mencari sumber suara tersebut. Dan ternyata dia adalah ustadz Fahri. Dia yang menjaga pondok ini.

"Eh pak ustadz" Ucap kami ber 4 menyapa pak ustadz.

"Assalamu'alaikum, kalian ngapain disini?" Tanya ustadz kepada kita.

"Waalaikumsalam ustadz, lagi keliling aja" Jawab Kita.

"Oh, yaudah sana masuk sebentar lagi kita mau makan siang" Ucap pak ustadz Fahri.

"Iya Pak ustadz duluan nanti kami menyusul" Ujar kami sambil tersenyum semanis - manisnya

(Cielah babang jangan manis - manis atuh, nanti eneng tambah suka)

"Pak ustadz ngagetin kita aja tau" Ucap Bima setelah kepergian Pak ustadz Fahri.

"Iya ege" Ucap aku sambil memegang dada menormalkan kekagetanku.

"Eh santriwati nya kemana?" Tanya Adam sembari celingak - celinguk.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
Dan kami menoleh ke tempat tadi dan Boom, ga ada orang sama sekali kita ber 4 pun memutuskan untuk masuk kedalam pondok dan makan siang bersama.

Setelah kami makan siang kami ke mesjid untuk melaksanakan sholat ashar yang menjadi iman adalah ustadz Fauzi.

Setelah kami sholat kami ditugaskan untuk menghafalkan surat Al - Baqarah ayat 1 - 10.

Kami ber 4 pun latihan di halaman belakang yang sekarang jadi tempat tongkrongan kami.

Setelah kami sudah menghafal sudah saatnya kami untuk makan malam.

Setelah kami makan malam + sholat maghrib kami pun segera melaksanakan sholat isya, dan kami pun tadarusan. Setelah selesai semuanya kami ber 4 berencana ingin membeli cemilan ringan untuk nanti malam jika kami sedang iseng pengen nyemil.

Kami izin ke petugas pondok dan diizinkan asalkan jangan lama - lama setelah diizinkan kami pun segera ke warung bu surti yang tidak jauh dari pondok sekitar 20 meter dari pondok.

Dan kita melewati hutan yang rimbun suasana yang dingin dan hanya cahaya dari sinar bulan yang menderang.

Setelah sampai kita langsung membeli kebutuhan kita untuk ganjel perut nanti malam, kita beli ciki - cikian beli ini beli itu dan yang lainnya setelah selesai kami buru - buru untung pulang ke pondok.

Di pertengahan jalan hawa nya sudah tidak enak tapi kami tetap berpiki positif tujuan kami agar sampai pondok dengan segera, setelah sampai pondok kita langsung kembali ke kamar

(Btw 1 kamar itu ada 4 kasur, oke lanjut cerita)

Setelah sampai kamar kita langsung membereskan semuanya mulai dari jajanan yang kita beli hingga minuman yang kita beli juga.

Sesudah membersihkan semuanya kami berniat untuk mengganti pakaian dan setelah semua rapi sebelum tidur kami selalu ke kamar mandi untuk buang air kecil.

Karna kamar mandi tak begitu jauh dari kamar kita, dan tetapi kita juga harus berhati - hati karna pondok yang menggelap dan juga bisa dibilang pondok ini angker kita ber4 memutuskan untuk selalu bareng bersama - sama di manapun dan kapanpun.

Setelah buang air kecil, aku melihat sosok misterius di dekat taman yang tadi siang aku kunjungi bersama teman - temanku karna tidak mau penasaran lagi akhirnya aku memutuskan untuk lngsung ke kamar agar tidak ada hal - hal yang tidak diinginkan setelah itu kami semua pun tertidur




.
.
.
.
.
.
.

Gimana ceritanya membingungkan ga? Maaf ya kalau ada salah kata.
Jangan lupa Vote, komen and share

Sayang kalian banyak - banyak

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 19, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PONDOK YANG TERKUTUK!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang