06.IMAM PILIHAN APPA

5.8K 379 21
                                    

Manusia tidak akan pernah tau
Kapan cinta nya tumbuh

Akhtar fawaz alfatih
.
.
.
Assalamu'alaikum, jangan lupa prioritas kan Al-Quran. Jangan lupa shalawat dan Al-Kahfi nya juga♡♡♡.

.
.
.

Bismillahirrahmanirrahim

Happy reading
.
.
.

06.IMAM PILIHAN APPA

Pukul 06.00

Di kediaman Al fatih. Semua anggota keluarga beserta asisten rumah tangga, sudah berada di ruang makan untuk menyarap. Mereka semua sudah terbiasa makan di meja yang sama dengan para asisten rumah tangga. Halimah membantu Asih menata makanan di meja makan. Kemudian dia memanggil putra nya.

"Akhtar sayang, ayo sini turun, mari sarapan bersama," panggil Halimah.

Akhtar yang di panggil pun turun dari kamar nya dan menuruni anak tangga satu persatu. Akhtar turun lengkap dengan tubuh yang sudah di baluti kemeja putih dan celana hitam, jangan lupakan dia juga menjinjing koper dan jas dokter di lengannya.

"Abi mana mi?" tanya Akhtar sambil menarik salah satu kursi, lalu duduk di sisi Halimah.

"Abi mu sudah berangkat tadi pagi," jawab Halimah.

"Berangkat kemana?"

"Ke pesantren yang ada di garut loh," Akhtar pun mengangguk sebagai jawaban.

"Kamu ada shift pagi?" tanya Halimah

"Iya umi, kebetulan Akhtar ada shift pagi dan buat besok, Akhtar sudah ambil cuti," ucap Akhtar sambil memakan sepotong roti yang sudah di olesi selai kacang.

Umi halimah pun tersenyum. "Kamu semangat sekali? Tidak sabar kamu menghalalkan Aina, sayang?" seketika Akhtar berhenti mengunyah lalu menatap umi nya.

"Umi, nggak gitu, yakan abi yang bilang kemaren kalo pernikahan nya lusa, berarti besok kan? Akhtar cuma nurutin kalian aja," tutur Akhtar.

"Hahahaha iya sayang iya, kalo soal acaranya. Umi sama abi sudah menyiapkan gedung nya bahkan catering, hiasan sama segalanya," ucap Halimah.

Akhtar mengangguk, "yauda umi Akhtar berangkat dulu ya, sepulang dari rumah sakit, Akhtar akan pergi ke kantor," ucap Akhtar.

"Setelah pulang dari rumah sakit kamu langsung pulang aja, soal perusahaan alfatih udah abi kamu yang urus." ucap Halimah.

"Bukannya abi lagi berkunjung ke pesantren yang ada di garut?"

"Iya tapi cuma bentaran, setelah dari sana abi kamu langsung ke kantor untuk menggantikan kamu meeting."

"Tapi umi, nanti akan ada investor dari seoul, belum lagi investor dari busan,"

"Abi mu juga bisa meng-handle nya kan? Dengar sayang, kamu masih akan menjadi CEO perusahaan tersebut, karena kamu pewaris tunggal keluarga ini. Tetapi untuk saat ini, kami ingin kamu fokuskan dulu ke pernikahan kamu. Setelah semua nya membaik, kamu boleh lanjut ke kantor lagi. Kamu mengerti?"

Akhtar hanya bisa menghela nafas nya gusar, mau tak mau ia harus menuruti apa yang dikatakan umi nya. Tidak ada yang bisa membantah seorang ibu negara. Akhtar mengangguk.

"Baiklah, Akhtar mengerti, yasudah Akhtar pamit, assalamu'alaikum."

"Waalaikumsalam."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Imam Pilihan Appa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang