Childhood Sweethearts

621 36 38
                                    

Yin menyadari tingkah Wanwan yang aneh.

Gadis itu seringkali mengabaikan panggilannya. Jika Yin memanggilnya, pasti Wanwan langsung menghindarinya dengan cepat. Meskipun ia akan disibukkan dengan turnamennya tidak lama lagi, Yin ingin menghabiskan waktu bersama Wanwan yang masih beradaptasi dengan SMA ini.

Ketika mereka sempat bertemu satu sama lain, Wanwan akan bersikap sangat terkejut ketika Yin berniat mengusap kepalanya saja. Lalu gadis itu akan salah tingkah sambil berbicara melantur kemana-mana membuat Yin kebingungan.

"Memikirkan teman kecilmu?"

Yin menoleh kearah teman satu eskulnya yang sangat menyukai bela diri. "Sok tahu kau!"

Zilong menyeringai melihat reaksi Yin sangat diharapkannya. "Aku benar, bukan?" tebaknya sambil mengelap keringatnya setelah latihan. "Aku bisa memberikan saran yang baik untukmu."

Yin melengos mengetahui akal bulus temannya, pasti ia akan diledeknya alih-alih diberi saran. Dia memilih melepas sabuk hitamnya dan berganti pakaian. "Aku tidak membutuhkan saran dari seseorang yang payah mengenai percintaan sepertimu."

"Hei! Itu keterlaluan, bro!" seru Zilong sambil memegang dadanya seolah-olah dia sangat terluka.

Yin mengabaikannya ketika melihat Melissa sedang menunggu jemputannya tepat didepan sekolah. Dia langsung mendekati gadis bersurai awan itu setengah berlari.

"Hai, Melissa!" sapanya ramah. Melissa menoleh kearahnya dan membalas sapaannya. "Kau sekelas dengan Wanwan kan? Apa kau tahu apa yang terjadi padanya akhir-akhir ini?"

Melissa memiringkan kepalanya. "Dia baik-baik saja kurasa..."

Yin merasa tidak puas mendengar jawaban itu. "Dia menghindariku."

"Benarkah?" Alis Melissa terangkat terkejut. "Aneh. Aku yakin Wanwan bukan orang seperti itu."

Yin mengangguk sambil mencari letak dimana kesalahannya sampai ia dijauhi seperti ini.

"Tapi dia bersikap tidak biasa belakangan ini." gumam Yin sambil mengingat-ingat tingkah Wanwan yang biasanya sering mengusili dan mengomelinya.

"Tidak biasa bagaimana?" Melissa langsung memahami penekanan kalimat Yin.

Yin menjelaskan sikap Wanwan yang menghindarinya, bahkan mengabaikannya. Lalu, seringkali bersikap salah tingkah ketika Yin ingin menyentuh kepalanya. Mata kucing Wanwan tidak lagi terarah padanya, gadis itu selalu memalingkan pandangan dari Yin.

"Oh, itu..." Perkataan Melissa terhenti sambil memerhatikan Yin. "Aku yakin kau bukan lelaki yang tidak peka terhadap situasi seperti itu kan? Kau tahu apa yang sedang dialami Wanwan."

Yin terdiam. Sebenarnya ia sudah menyadarinya tetapi tidak ingin terlalu percaya diri mengingat mereka merupakan teman kecil yang selalu bersama.

Ciri khas yang Wanwan lakukan ini menunjukkan bahwa gadis itu menyukai Yin.

"Kau benar."

Melissa memerhatikan tingkah Yin yang tengah memikirkan bagaimana menyikapi hal tersebut. Padahal dia sudah lama mengingatkan Wanwan untuk berhati-hati pada perkataannya. Sekarang mengetahui situasi yang dilakukan temannya pada Yin yang sedang kebingungan membuat keadaan mereka menjadi canggung.

"Sulit juga ya karena sudah berteman dari kecil." lontar gadis itu sambil menghela nafasnya dan membenahi letak ranselnya. "Kau menyadarinya tapi kau tidak ingin merusak persahabatan kalian sedari kecil."

Yin sadar bahwa kisah dirinya bersama Wanwan tidaklah sebentar. Banyak perjalanan yang telah mereka rajut dan menitinya dengan canda-tawa. Hanya karena timbul perasaan diantara mereka, pasti akan sulit mengembalikan momen tersebut seperti semula.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 03 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Oneshots [MLBB Spin-Off]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang