Bagian 10 [Putus Jalan Terbaik]

257 174 54
                                    

Enjoy! reading 🖤

“𝑺𝒆𝒏𝒅𝒊𝒓𝒊 𝒌𝒂𝒅𝒂𝒏𝒈 𝒎𝒆𝒓𝒂𝒔𝒂 𝒔𝒆𝒑𝒊 𝒅𝒂𝒏 𝒕𝒆𝒓𝒌𝒂𝒅𝒂𝒏𝒈 𝒍𝒆𝒃𝒊𝒉 𝒃𝒂𝒊𝒌 𝒔𝒆𝒑𝒆𝒓𝒕𝒊 𝒊𝒏𝒊 𝒔𝒂𝒋𝒂, 𝒅𝒂𝒓𝒊𝒑𝒂𝒅𝒂 𝒃𝒆𝒓𝒅𝒖𝒂 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑𝒊 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒕𝒂𝒖 𝒂𝒓𝒂𝒉 𝒌𝒆𝒎𝒂𝒏𝒂”

🦊•🦊•🦊

Deandra sengaja berbohong pada Andira mengenai dirinya untuk bertemu para Sahabatnya padahal, sebenarnya ia ingin menemui Amel untuk memberikan pelajaran kepada gadis itu.

Mungkin kemarin-kemarin ia masih bisa memaafkan gadis itu tapi, kali ini kelakuan Amel sudah diluar batas jadi perlu diberi pelajaran agar tidak berani berbuat diluar batas.

Ia berjalan ke ruang kelas Amel sesampainya disana ia langsung masuk tanpa banyak bicara ia menghampiri Amel yang tengah mengobrol dengan para Teman-temannya.

"Mel itu cowo lo." ujar Yumi yang kebetulan ikut ngobrol dengan Amel.

Melihat kedatangan Deandra ke kelasnya membuat Amel kegirangan bahkan saking girangnya ia segera memeluk tubuh kekar Deandra.

"Lo kesini karna khawatir sama gue kan? Pasti karna lo tau gue abis luka-luka gara cewe sialan itu."

"Ikut gue." ajak Deandra

"Mau kemana?" tanya Amel

"Udah ikut aja sana, kapan lagi berduaan sama pacar lo yekan." sahut Ria

"Nggak usah banyak ngomong lo ikut gue sekarang."

Deandra dengan kasar menarik tangan Amel, keduanya keluar dari kelas dan berjalan menuju ke bawah. Amel sadar jika sekarang laki-laki yang memegang tangannya ini tengah emosi bagaimana tidak? Tangannya dicekram dengan kuat bahkan jalannya saja sangat cepat.

"S-sayang lo kenapa? Pelan-pelan aja jalannya kita mau kemana si." cicit Amel

"Diam lo." sentak Deandra sembari menatap tajam ke arah Amel.

"Kita mau kemana?" tanya Amel lagi membuat Deandra kesal, tangan kekar Deandra kembali mencengkeram kuat tangan Amel bisa di pastikan jika tangan Amel akan memerah.

"Awshh, s-sakit sayang, bisa gak si lo ga usah megangnya terlalu kuat gini." ujar Amel yang sama sekali tidak direspon oleh Deandra.

Deandra menarik kasar tangan Amel untuk masuk ke dalam gudang sekolah yang sudah tidak terpakai lagi.

BRAKK!

Amel terperanjat kaget kala mendengar Deandra menutup pintu gudang dengan sangat kasar menciptakan suara yang cukup keras membuat Amel menjadi takut, tidak sampai disitu Deandra mendorong tubuh Amel dengan kasar ke dinding membuat punggung Amel terasa nyeri karena menabrak dinding dengan cukup keras.

Manik mata Deandra menatap tajam ke arah mata Amel sedangkan Amel tidak berani menatap balik tatapan tajam dari Deandra.

Tangan Deandra meraih dagu Amel untuk mengangkat kepala Amel agar cewek di depannya bisa menatap dirinya.

"Kenapa nunduk. Hm?" tanya Deandra

"Nggak papa." gugup Amel

"Lo ga mau kasi tau sesuatu ke gue?"

"Kasi tau apa maksud lo?"

"Kasih tau gue seharian ini apa aja yang lo lakuiin disekolah."

"Maksud lo apa si, gue ga ngerti."

ANDIRA IS MINE [Complete + Proses Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang