🦋1🦋

97 8 1
                                    

"Kak Taehyun !!"

"Kata aku kalau kakak ke kantin bareng aku nanti kakak bahagia tujuh turunan, loh."

Masih pagi.

Masih sepi.

Murid yang datang bahkan masih bisa dihitung dengan jari.

Tapi, lihatlah pemuda satu ini. Pemuda dengan rambut sedikit panjang, yang menggunakan sweater lengan panjang berwarna coklat. Menutupi seragam sekolahnya.

Sudah datang mengacau ke kelas orang. Lebih parahnya kelas kakak tingkatnya. Yang bahkan letaknya satu lantai di atas kelasnya.

Menarik kursi kosong dihadapan lawan bicara. Memutarnya perlahan hingga raganya menatap pemuda tampan lainnya.

"Kak Taehyun ayo ke kantin. Aku laparnya pakai banget."

Rengekan demi rengekan terus keluar. Alasannya tentu saja karena dia tidak di respond.

Kang Taehyun, pemuda berambut pirang yang menjadi sasaran, masih diam memandang buku yang jauh lebih menarik. Sepenuhnya mengabaikan dihadapannya keberadaan pemuda cantik.

Bisa dibilang pemandangan seperti ini sudah sering terjadi. Bukan sering lagi, melainkan setiap hari.

Dan sudah lebih dari setahun lamanya.

Akhirnya? Tentu saja tidak ada kemajuan. Taehyun selalu mengabaikan bahkan menganggap Beomgyu tidak ada.

Awalnya Taehyun sangat terganggu. Bahkan sering memaki pemuda cantik itu. Tapi bukannya jera, pemuda cantik itu malah kembali datang dengan senyuman lebarnya. Kembali mengganggu Taehyun di waktu damainya.

Sejak saat itu, Taehyun memilih mendiamkan pemuda itu. Menganggapnya seolah tidak ada. Berpikir pemuda itu akan lelah dengan sendirinya.

Nyatanya? Tentu saja tidak.

"Apa kak Taehyun harus aku bawain bekal supaya mau makan bareng?"

Dengan kasarnya buku itu tertutup. Taehyun mengalihkan atensinya kepada pemuda yang tengah tersenyum manis dihadapannya.

"Jangan pernah lakukan itu." Penuh penekanan. Taehyun berujar sembari menatap lurus Beomgyu.

"Kalau begitu, kakak mau ke kantin bersama?" Tawar Beomgyu, tidak takut sama sekali. Seakan sudah terbiasa menghadapi pemuda tampan dihadapannya.

"Bodoh." Menyimpan bukunya, Taehyun memilih memainkan ponselnya. Kembali mengabaikan keberadaan Beomgyu.

Mempoutkan bibirnya kesal, Beomgyu mencoba bersabar. Kembali mencoba mencuri atensi dari pemuda berambut pirang dihadapannya.

"Ya udah, aku enggak mau makan kalau kakak enggak mau ikut ke kantin."

Lihatlah ekspresi Beomgyu yang pura-pura merajuk. Terlihat sangat menggemaskan.

Tapi sayang sekali Taehyun tidak terpengaruh sedikitpun. Ia malah tersenyum sinis, menatap Beomgyu sekilas sebelum kembali memainkan ponselnya.

"Gila."

"YA AMPUN PARASIT KEHIDUPAN. YAHOOOO...."

Teriakan menggelegar itu sontak memenuhi ruangan kelas. Beomgyu menutup telinganya, seakan sudah terbiasa dengan hal seperti ini.

"Yeonjun jangan berteriak." Soobin, pemuda tinggi yang datang bersamaan dengan Yeonjun segera menepuk punggung belakang pemuda yang berteriak itu.

"Bagaimana tidak? Kau lihat siapa disana." Tangan panjangnya menunjuk Beomgyu santai.

"YA AMPUN BENALUNYA TAEHYUN !!"

Si tinggi ikut histeris. Padahal dia melarang untuk berteriak beberapa menit yang lalu.

You are the Reason 🦋TaeGyu🦋Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang